tag:blogger.com,1999:blog-26840454562504535032024-03-13T21:02:42.269-07:00Pasti NikmatGudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.comBlogger365125tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-55314328214705658022012-05-23T07:25:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.661-07:00SEHABIS MERAKIT KOMPUTER LANGSUNG KURAKIT PEMILIK BARUNYA<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-SudJAa0vR8I/T7zzJx5laiI/AAAAAAAADCE/Y2ZstFqGiyI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-SudJAa0vR8I/T7zzJx5laiI/AAAAAAAADCE/Y2ZstFqGiyI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-SudJAa0vR8I/T7zzJx5laiI/AAAAAAAADCE/Y2ZstFqGiyI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-SudJAa0vR8I/T7zzJx5laiI/AAAAAAAADCE/Y2ZstFqGiyI/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="213" /></a></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-size: 21px;">Cerita dewasa ini bermula dari sebuah komputer rakitan. Ria adalah clientku yang suka ngambil komputer di aku.Karena setelah berbincang-bincang lama dengannya, ternyata ia belum mahir komputer akhirnya akupun menawarkan jasa les komputer gratis kepada dia. Nah ini dia yang akan mengawali dan terus menjadi sebuah<span class="apple-converted-space"> </span>cerita cerita dewasa buat kamu-kamu.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Namaku Fiko. Ini cerita kedua yang aku kirim. Kali ini aku akan bercerita tentang affairku dengan teman sekantor. Sebut saja namanya Ria, 35th, 165cm, 60kg, 34B. Orangnya santai, periang namun kata temen2ku dia agak sedikit judes. Aku baru sekitar 2 tahun bekerja sekantor dengan dia, sementara dia telah 4 tahun di sana. Cerita ini berawal dari sedikit pengetahuanku tentang komputer. Kebetulan beberapa temenku sering beli komputer rakitan lewat aku, salah satunya Ria ini. Singkat cerita, komputer sesuai spec yang dia ingin aku kirim ke rumahnya, aku rakit dan aku nyalakan. Kemuadian aku suruh Ria mencoba komputernya kalo mungkin ada yang kurang pas. Tapi dia menolak karena ternyata (baru aku tahu) dia belum mahir mengoperasikannya. Kemudian aku tawarkan untuk mengajarinya, dan akhirnya dia pun mau. Setelah kira2 satu jam, karena sudah jam 4 sore aku pamit pulang, tapi dia pesen kalo dia minta aku mengajarinya. Aku terima saja karena emang sepulang kerja aku punya 3 hari free. Sesuai jadwal aku dateng ke rumahnya sekitar jam 2.30 siang. Dia ternyata udah siap dan berganti pakaian daster yang agak tipis, sehingga samar2 kulihat cetakan CD dan BHnya yang berwarna krem. Aku agak canggung karena biasanya di kantor dia memakai pakai yang rapi dan sopan. “Kok bengong? Ayo masuk!” katanya. Aku memang sempat agak kaget bercampur senang karena sebagai lelaki normal tentu saja hal membuat naluri lelakiku bangkit. Setelah masuk dan kita mulai session pertama pelajaran komputerku, ternyata dia malah benyak bercerita tentang kehidupannya. <o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Baru kuketahui ternyata dia sudah bercerai dengan suaminya 3 tahun yang lalu, dan dia sekarang hanya tinggal di rumah dengan ibunya yang sudah berusia 65 tahunan, karena kakak2nya yang semua cewek sudah menikah dan tinggal dengan suaminya di luar kota. Mengetahui itu, aku mulai melancarkan seranganku dnegan bertanya yang agak berbau seks. Tapi masih kuselingi dengan banyolan, taku kalo dia marah. Tapi alangkah senangnya dia justru menanggapinya dengan satai dan semakin memperdalam guyonan. Setelah sekitar satu jam dia minta istirahat, Kemudian kupancing dia dengan memutar video bokep “Tarzan X” yang kebetulan aku simpan di laptopku. Dia tadinya agak malu, namun lama2 dia justru menikmati. Semakin lama kulihat perubahan di raut mukanya. Dan berulang kali dia pamit mau ke belakang. Kemudian dia juga seringkali menyilangkan kakinya, dna tentu saja dasternya sedikit tersingkap dan aku bisa melihat pahanya begitu mulus dan putih. Lama2 aku pun mulai terbawa nafsu, adik kecilku juga mulai bangun. Dan ternyata hal itu diketahui oleh Ria. aku pun agak sediakit malu sebelum akhirnya Riapun mulai mendesah. Dia mulai memgang pahaku yang berada di samping pahanya karena memang kami duduk berdampingan. Aku pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Aku mulai memegang tangannya dan aku remas2. Dia pun ternyata membalas remasanku, bahkan dia mulai berani sengaja menyentuhkan tangannya ke ‘adikku’ yang sudah tegang sejak tadi. Tanpa basa-basi lagi aku mulai mencium bibirnya, namun dia menolak karena takut ketahuan ibunya. Akhirnya dengan masih berpura2 belajar komputer aku ganti aksiku dengan mulai menyentuh payudaranya. Begitu kenyal dan mantap aku rasakan membuat ‘adikku’ pun semakin meronta pengin segera dikeluarkan. Kemudian tanganku mulai menyusup ke balik dasternya yang tipis itu. Dia pun berani membuka resleting celanaku kemudian merogoh ‘adikku’ yang sejak tadi minta diperlakukan lebih.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Dia pun mengeluarkan ‘adikku’, Aku pun tak kalah, aku buka kancing daster yang hanya dua buah, dan aku buka cup BHnya sehinga buah dada yang putih, halus dan mantap itu pun tak sabar kucium, kuhisap, dan kukulum-kulum putingnya yang coklat kemerah-merahan itu. Dia pun smakin keras mengocok-ngocok ‘adikku’ dan mempermainkan ibu jarinya di ujung ‘helmku’ yang memebuat aku semakin tak karuan. Kamudian dia minta ijin aku untuk mencium ‘adikku’, namun tanpa aku jawab dia langsung mencium ujungnya, dan perlahan dia masukkan ‘adikku’ ke dalam mulutnya. Aku sendiri masih asik bermain-main dengan pentilnya yang telah mengeras itu. Semakin lama semakin aku rasakan desakan “lahar’ panas mendorong-dorong mau keluar dari ‘adikku’. Namun aku tak mau permainan sampai disini. Ku angkat kepalannya, kemudian aku pun berjongkok dan mulai kuturunkan CDnya. Lalu perlahan aku mulai mencium lembah kewanitaanya yang aromanya membuat aku semakin kesetanan. Dia ternyata rajin merawat vaginanya, bulunya pun tercukur rapih membuat aku semakin bernafsu. Aku cari tonjolan daging kecil di vaginanya dan mulai kujilat. Dia semakin kelonjotan ran menjambak rambutku yang waktu itu agak sedikit panjang. Semakin keras aku sedot semakin dia bergerak tak karuan. Dan akhirnya tak lama dia mengerang keras samlbil menjepit kepalaku. Dan kurasakan cairan hangat membanjiri mulutku. Ternyata baru sebentar saja dia sudah orgasme. Maklum karena memang sudah lama dia tidak merasakan belaian lelaki. AKu pun menghisap cairan itu dan menjilatnya sampai habis. Kemudian aku ajak dia ke sofa di samping meja komputer. Dia menolak ketika aku mau melepas dasternya. Akhirnya setelah dia terbaring, aku angkat kedua kakinya dan kuletakkan di atas bahuku. Tersingkaplah daster nya, dan perlahan aku masukkan ‘adikku’ yang telah berlendir ke goa kenikmatan Ria yang ternyata masih sempit sekali. Berulang kali aku mendorong namun aku merasa kesulitan measukkan ‘adikku’. Kamudian aku jilati lagi vaginanya, kukulum-kulm lagi klitorisnya membuat vaginanya semakin becek kembali.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Saat itulah aku kembali memasukkan ‘adikku’ ke liang surgawinya. Perlahan aku dorong masuk, namun ketika baru setengahnya dia merintih kesakitan. “aduhhhhh massss…. pelan-pelan donkkk…..sakitttttttt.’ Aku diamkan dulu sejenak. Benar-benar seperti perawan vaginanya karena memang waktu itu dia baru setahun menikah dan belum mempunyai anak. Setelah dia mulai tenang dia, aku kembali mendorong ‘adikku’. dan bleeesssss,,, masuklah seluruh batang kejantananku. Bagitu hangat dan nikamt kurasakan. Sampai saat ini pun kalo aku ingat kejadian itu aku sering horny karena sensasi yang luar biasa aku rasakan waktu itu.. Perlahan aku mulai memompa vaginanya dengan irama yang semakin aku naikkan. “Sssshhhh…..aduhhhhh….fiko….sshhhhh, terrrruuussss sayangg….aduhhhh…eeennnnaaakkk…..teerruussss…sssaaaayaaanggg….’. Aku pun mulai mempercepat gerakanku. Begitu nikmat kurasakan jepitan vaginanya yang seperti meremas dan menyedot ‘adikku’. Sekitar 20 menit kemudian aku merasakan kedutan-kedutan di dinding vaginanya dan kurasakan pula remasannya semakin kuat. Aku pun keenakan sehingga aku pun mulai mendekati titik kulminasiku. Dia pun semakin bergerak kesana kemari tak karuan menikamati sodokan ‘adikku’ dan mengerang-erang keras seperti orang kesakitan, saking kerasnya sampai aku kawatir ibunya akan terbangun, tapi kemudian aku memasukkan jari telunjukku ke dalam mulutnya agar dia tidak meracau, dia pun mengulumnya . Sekitar 20 menit akhirnya kita sama-sama merasakan kenikmatan cairan hangat membanjiri vaginanya dan menyirami ‘adikku’. Crooot…crooot…crooot, sekitar 5 sampai 7 kali aku menyemprotkan laharku ke rahimnya. Akhirnya kami berdua terkulai lemas tak berdaya. Namun baru beberapa menit kita istirahat, dan masih sambil berpelukan, ku dengar ada suara langkah kaki mendekati ruang tengah. Aku pun meloncat bangkit menuju kamar mandi, dan dia pun merapikan dasternya dan berpura-pura santai. Sekembali dari kamar mandi aku mendengar ibunya mengatakan sesuatu dan menyebut namaku. Ternyata dia dinasehatin supaya jangan ‘bermain-main’ denganku karena aku sudah berkeluarga. Mungkin dia agak sedikit mengetahui perbuatan kami. Aku pun tak peduli, toh semua sudah terlanjur. Setelah selesai aku pun kembali ke meja komputer dan berpura-pura bertanya pelajarannya mau dilanjutkan tidak. Ria menjawab besok kamis saja, karena dia capek. Akhirnya aku pun pamit pulang. Di tengah perjalanan aku sempatkan mengucapkan terima kasih lewat sms. Dia hanya menjawab : ‘Sama2. Kamu guru komputer yang hebat, sayang!’ Semenjak kejadian itu kami sering mencuri-curi kesempatan ketika aku mengajarinya mengoperasikan komputer. Namun kayaknya lebih banyak ‘bermain’ daripada belajarnya, he…he..he…. Permainan kami berhenti sampai akhirnya dia menikah dengan seorang duda tapi menjadi pengusaha toko yang cukup sukses. Selamat tinggal Ria… Terima kasih untuk semua yang kamu berikan….<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><br /></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-10343103015289364562012-05-23T07:18:00.000-07:002012-05-23T12:21:21.954-07:00SEX DENGAN ANAK SMP - KEKECILAN BOOK<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-4iQ9OA8DXEc/T7zxTMc060I/AAAAAAAADB8/eI_D6m1x87w/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-4iQ9OA8DXEc/T7zxTMc060I/AAAAAAAADB8/eI_D6m1x87w/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-4iQ9OA8DXEc/T7zxTMc060I/AAAAAAAADB8/eI_D6m1x87w/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://3.bp.blogspot.com/-4iQ9OA8DXEc/T7zxTMc060I/AAAAAAAADB8/eI_D6m1x87w/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="272" src="http://3.bp.blogspot.com/-4iQ9OA8DXEc/T7zxTMc060I/AAAAAAAADB8/eI_D6m1x87w/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<strong><span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Cerita seks dewasa</span></strong><span class="apple-converted-space"><span style="color: #333333; font-size: 16pt;"> </span></span><span style="color: #333333; font-size: 16pt;">kali ini mengisahkan seorang cowok sma yang berhasiil cewek abg ngentot Gadis abg yang masih belia umur 14 tahun tanpa sadar menjadi pemuas seks nafsu birahi cowok sma tersebut. Rayuan gombal si cowok mampu memperdaya sang gadis abg belia tersebut. Seperti apa<span class="apple-converted-space"> cerita sek dewasa </span>nya, simak berikut ini…</span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Pada tahun 1994 Aku tercatat sebagai siswa baru pada SMUN 2 pada waktu itu sebagai siswa baru, yah.. acara sekolahan biasa saja masuk pagi pulang sekitar jam 14:00 sampai pada akhirnya Aku dikenalkan oleh teman seorang cewek yang ternyata cewek itu sekolah juga di dekat sekolah Aku yaitu di SMPN 3. Setelah perkenalan itulah<span class="apple-converted-space"> cerita sek </span>ini dimulai…<o:p></o:p></span><span id="more-376"></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Ketika kita saling menjabat tangan, cewek itu masih agak malu-malu, Aku lihat juga cewek itu tingginya hanya sekitar 158 cm dan mempunyai dada yang memang kelihatan lebih besar dari anak seumurnya sekitar 34B (kalau tidak salah umurnya 14 tahun), mempunyai wajah yang manis banget dan kulit walaupun tidak terlalu putih tapi sangat mulus, (sekedar info tinggi Aku 165 cm dan umur waktu itu 16 tahun), Aku berkata siapa namamu?, dia jawab L—- (edited), setelah berkenalan akhirnya kita saling memberikan nomor telepon masing-masing, besoknya setelah saling telepon dan berkenalan akhirnya kita berdua janjian keluar besok harinya jalan pertama sekaligus cinta pertama Aku membuat Aku deg-degan tetapi namanya lelaki yah…, jalan terus dong.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><span style="color: #333333;"></span>Akhirnya malam harinya sekitar jam 19.00 Aku telah berdiri didepan rumahnya sambil mengetuk pagarnya tidak lama setelah itu L—-muncul dari balik pintu sambil tersenyum manis sekali dia mengenakan kaos ketat dan rok yang kira-kira panjangnya hampir mencapai lutut berwarna hitam.<br />Aku tanya, “Mana ortu kamu…”, dia bilang kalau di rumah itu dia cuma tinggal bersama papanya dan pembantu, sedangkan kalau kakaknya dan mamanya di kota lain.<br />“Oohh jawab Aku,” Aku tanya lagi “Terus Papa kamu mana?” dia jawab kalau Papa lagi keluar ada rapat lain di hotel (papanya seorang pejabat kira-kira setingkat dengan wagub) jadi saat itu juga kita langsung jalan naik motorku dan tanpa disuruhpun dia langsung memeluk dari belakang, penis Aku selama jalan-jalan langsung tegang, habis dada dia begitu kenyal terasa di belakangku seakan-akan memijit-mijit belakangku (motor waktu itu sangat mendukung, yaitu RGR).</span><o:p></o:p></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span class="Apple-style-span" style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setelah keliling kota dan singgah makan di tempat makan kita langsung pulang ke rumahnya setelah tiba Aku lihat rumahnya masih sepi mobil papanya belum datang.<br />Tiba-tiba dia bilang “Masuk yuk!., Papa Aku kayaknya belum datang”. Akhirnya setelah menaruh motor Aku langsung mengikutinya dari belakang Aku langsung melihat pantatnya yang lenggak-lenggok berjalan di depanku, Aku lihat jam ternyata sudah pukul 21.30, setiba di dalam rumahnya Aku lihat tidak ada orang Aku bilang “Pembantu kamu mana?”, dia bilang kalau kamar pembantu itu terpisah dari bangunan utama rumah ini agak jauh ke belakang.<br />“oohh…”, jawab Aku.<br />Aku tanya lagi, “jadi kalau sudah bukakan kamu pintu pembantu kamu langsung pergi ke belakang?”, dia jawab iya.<br />“Terus Papa kamu yang bukain siapa…”<br />“Aku…” jawabnya.<br />“Kira-kira Papa kamu pulang jam berapa sih…”, tanya Aku. Dia bilang paling cepat juga jam 24.00. (Langsung saja pikiranku ngeres banget)<br />Aku tanya lagi “Kamu memang mau jadi pacar Aku…”.<br />Dia bilang “Iya…”.<br />Lalu Aku bilang, “kalau gitu sini dong dekat-dekat Aku…”, belum sampai pantatnya duduk di kursi sebelahku, langsung Aku tarik ke dalam pelukanku dan mengulum bibirnya, dia kaget sekali tapi belum sampai ngomong apa-apa tanganku langsung memegang buah dadanya yang benar-benar besar itu sambil Aku remas-remas dengan kuat sekali (habis sudah kebelet) diapun mengeluh “Ohh.., oohh sakit”. katanya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Aku langsung mengulum telinganya sambil berbisik, “Tahan sedikit yah…”, dia cuma mengangguk. buah dadanya Aku remas dengan kedua tanganku sambil bibir Aku jilati lehernya, kemudian pindah ke bibirnya langsung Aku lumat-lumat bibirnya yang agak seksi itu, kitapun berpagutan saling membenamkan lidah kita masing-masing. Penis Aku langsung Aku rasakan menegang dengan kerasnya. Aku mengambil tangan kirinya dan menuntun memegang penisku dibalik celana Aku, dia cuma menurut saja, lalu Aku suruh untuk meremasnya. Begitu dia remas, Aku langsung mengeluh panjang, “Uuhh…, nikmat Akung”, kata Aku.<br />“Teruss…”, dengan agak keras kedua tanganku langsung mengangkat kaos yang dia kenakan dan membenamkan muka Aku di antara buah dadanya, tapi masih terhalang BH-nya Aku jilati buah dadanya sambil Aku gigit-gigit kecil di sekitar buah dadanya, “aahh…, aahh”. Diapun mendesis panjang tanpa melepas BH-nya Aku langsung mengangkat BH-nya sehingga BH-nya berada di atas buah dadanya, sungguh pemandangan yang amat menakjubkan, dia mempunyai buah dada yang besar dan puting yang berwarna kemerahan dan menjulang keluar kira-kira 1/2 cm dan keras, (selama Aku main cewek baruku tahu sekarang bahwa tidak semua perempuan nanti menyusui baru keluar putingnya). Aku jilat kedua buah dadanya sambil Aku gigit dengan keras putingnya. Dia pun mengeluh sambil sedikit marah. “Aahh…, sakkiitt…”, tapi Aku tidak ambil pusing tetap Aku gigit dengan keras. Akhirnya diapun langsung berdiri sambil sedikit melotot kepadAku.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Sekarang buah dada dia berada tepat di depan wajah Aku. Sambil Aku memandangi wajahnya yang sedikit marah, kedua tanganku langsung meremas kedua buah dadanya dengan lembut. Diapun kembali mendesis, “Ahh…, aahh…”, kemudian Aku tarik buah dadanya dekat ke wajah Aku sambil Aku gigit pelan-pelan. Diapun memeluk kepala Aku tapi tangannya Aku tepiskan. Sekelebat mata Aku menangkap bahwa pintu ruang tamunya belum tertutup Aku pun menyuruh dia untuk penutup pintunya, dia pun mengangguk sambil berjalan kecil dia pergi menutup pintu dengan mengendap-endap karena bajunya tetap terangkat sambil memperlihatkan kedua bukit kembarnya yang bikin hati siapa saja akan lemas melihat buah dada yang seperti itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setelah mengunci pintu dia pun kembali berjalan menuju Aku. Aku pun langsung menyambutnya dengan memegang kembali kedua buah dadanya dengan kedua tangan Aku tapi tetap dalam keadaan berdiri Aku jilati kembali buah dadanya. Setelah puas mulut Aku pun turun ke perutnya dan tangan Aku pelan-pelan Aku turunkan menuju liang senggamanya sambil terus menjilati perutnya sesekali mengisap puting buah dadanya. Tangan Akupun menggosok-gosok selangkangannya langsung Aku angkat pelan-pelan rok yang dia kenakan terlihatlah pahanya yang mulus sekali dan CD-nya yang berwarna putih Aku remas-remas liang kewanitaannya dengan terburu buru, dia pun makin keras mendesis, “aahh…, aakkhh… ohh…, nikmat sekali…”, dengan pelan-pelan Aku turunkan cdnya sambil Aku tunggu reaksinya tetapi ternyata dia cuma diam saja, (tiba-tiba di kepala muncul tanda setan).<br />Terlihatnya liang kewanitaannya yang ditumbuhi bulu-bulu tapi sangat sedikit. Akupun menjilatinya dengan penuh nafsu, diapun makin berteriak, “Aakkhh…, akkhh…, lagi…, lagii..”.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setelah puas Akupun menyuruhnya duduk di lantai sambil Aku membuka kancing celanAku dan Aku turunkan sampai lutut terlihatlah CD-ku, Aku tuntun tangannya untuk mengelus penis Aku yang sudah sangat tegang sehingga sepertinya mau loncat dari CD-ku. Diapun mengelusnya terus mulai memegang penis Aku. Aku turunkan CD-ku maka penis Aku langsung berkelebat keluar hampir mengenai mukanya. Diapun kaget sambil melotot melihat penis Aku yang mempunyai ukuran lumayan besar (diameter 3 cm dan panjang kira-kira 15 cm) Aku menyuruhnya untuk melepas kaos yang dia kenakan dan roknya juga seperti dipangut dia menurut saja apa yang Aku suruh lAkukan. Dengan terburu-buru Aku pun melepas semua baju Aku dan celana Aku kemudian karena dia duduk dilantai sedangkan Aku dikursi, Aku tuntun penis Aku ke wajahnya dia pun cuma melihatnya saja. Aku suruh untuk membuka mulutnya tapi kayaknya dia ragu-ragu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setengah memaksa, Aku tarik kepalanya akhirnya penisku masuk juga kedalam mulutnya dengan perlahan dia mulai menjilati penis Aku, langsung Aku teriak pelan, “Aakkhh…, aakkhh…”, sambil ikut membantu dia memaju-mundurkan penis Aku di dalam mulutnya. “aakk…, akk…, nikmat sayyaangg…”. Setelah agak lama akhirnya Aku suruh berdiri dan melepaskan CD-nya tapi muncul keraguan di wajahnya sedikit gombal akhirnya CD dan BH-nya dia lepaskan juga maka telanjang bulatlah dia depanku sambil berdiri. Akupun tak mau ketinggalan Aku langsung berdiri dan langsung melepas CD-ya. Aku langsung menubruknya sambil menjilati wajahnya dan tangan Aku meremas-remas kedua buah dadanya yang putingnya sudah semakin tegang, diapun mendesis, “Aahh…, aahh…, aahh…, aahh”, sewaktu tangan kananku Aku turunkan ke liang kemaluannya dan memainkan jari-jariku di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setelah agak lama baru Aku sadar bahwa jari Aku telah basah. Aku pun menyuruhnya untuk membelakangiku dan Aku siapkan penis Aku. Aku genggam penis Aku menuju liang senggamanya dari belakang. Aku sodok pelan-pelan tapi tidak maumasuk-masuk Aku sodok lagi terus hingga dia pun terdorong ke tembok tangannyapun berpangku pada tembok sambil mendengar dia mendesis, “Aahh…, ssaayaa..,. ssaayaangg…, kaammuu…”, Akupun terus menyodok dari belakang. Mungkin karena kering penis Aku nggak mau masuk-masuk juga Aku angkat penis Aku lalu Aku ludahi tangan Aku banyak-banyak dan Aku oleskan pada kepala penisAku dan batangnya dia cuma memperhatikan dengan mata sayu setelah itu. Aku genggam penis Aku menuju liang senggamanya kembali. Pelan-pelan Aku cari dulu lubangnya begitu Aku sentuh lubang kemaluannya dia pun langsung mendesis kembali, “Ahh…, aahh…”, Aku tuntun penis Aku menuju lubang senggamanya itu tapi Aku rasakan baru masuk kepalanya saja diapun langsung menegang tapi Aku sudah tidak peduli lagi. Dengan satu hentakan yang keras Aku sodok kuat-kuat lalu Aku rasa penis Aku seperti menyobek sesuatu maka langsung saja dia berontak sambil berteriak setengah menangis, “Ssaakkiitt…”. Aku rasakan penis Aku sepertinya dijepit oleh dia keras sekali hingga kejantanan Aku terasa seperti lecet di dalam kewanitaannya. Aku lalu bertahan dalam posisi Aku dan mulai kembali menyiuminya sambil berkata “Tahann.. Akung… cuman sebentar kok…”<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Aku memegang kembali buah dadanya dari belakang sambil Aku remas-remas secara perlahan dan mulut Aku menjilati belakangnya lalu lehernya telinganya dan semua yang bisa dijangkau oleh mulut Aku agak lama. Kemudian dia mulai mendesis kembali menikmati ciuman Aku dibadan dan remasan tangan Aku di buah dadanya, “Ahh…, aahh…, ahh…, kamu Akung sama lAkukan?” dia berkata sambil melihat kepada Aku dengan wajah yang penuh pengharapan. Aku cuma menganggukkan kepala padahal Aku lagi sedang menikmati penis Aku di dalam liang kewanitaannya yang sangat nikmat sekali seakan-akan Aku lagi berada di suatu tempat yang dinamakan surga. “Enak Akung?”, katAku. Dia cuma mengangguk pelan sambil tetap mengeluarkan suara-suara kenikmatan, “Aahh…, aahh…” lalu Aku mulai bekerja, Aku tarik pelan-pelan penis Aku lalu Aku majukan lagi tarik lagi majukan lagi dia pun makin keras mendesis, “Aahh…, ahh…, ahhkkhh…” akhirnya ketika Aku rasakan bahwa dia sudah tidak kesakitan lagi Aku pun mengeluar-masukkan penis Aku dengan cepat dia pun semakin melenguh menikmati semua yang Aku perbuat pada dirinya sambil terus-meremas buah dadanya yang besar itu. Dia teriak “Akua mauu keeluuarr…”.<br />Akupun berkata “aahhkkssaayyaanggkkuu…”, Aku langsung saja sodok dengan lebih keras lagi sampai-sampai Aku rasakan menyentuh dasar dari liang senggamanya tapi Aku benar-benar kesetanan tidak peduli lagi dengan suara-suara, “Ahh…, aahh…, ahh…, akkhh…, akkhh…, truss” langsung dia bilang “Sayyaa kkeelluuaarr…, akkhh…, akhh…”, tiba-tiba dia mau jatuh tapi Aku tahan dengan tangan Aku. Aku pegangi pinggulnya dengan kedua tangan Aku sambil Aku kocok penis Aku lebih cepat lagi, “Akkhh…, akkhh…, ssaayyaa mauu…, kkeelluuaarr…, akkhh…”, pegangan Aku di pinggulnya Aku lepaskan dan langsung saja dia terjatuh terkulai lemas.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Dari penis Aku menyemprotlah air mani sebanyak-banyaknya, “Ccroott…, croott.., ccrroott…, akkhh…, akkhh…”, Aku melihat air mani Aku membasahi sebagian tubuhnya dan rambutnya, “Akhh…, thanks Akungkuu…”, sambil berjongkok Aku cium pipinya sambil Aku suruh jilat lagi penisku. Diapun menjilatinya sampai bersih. Setelah itu Aku bilang pakai pakaian kamu dengan malas dia berdiri mengambil bajunya dan memakainya kembali.<o:p></o:p></span></div>
<div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;">
<span style="color: #333333; font-size: 16pt;">Setelah kita berdua selesai Aku mengecup bibirnya sambil berkata, “Aku pulang dulu yah sampai besok Akung…!”. Dia cuma mengangguk tidak berkata-kata lagi mungkin lemas mungkin nyesal tidak tahu ahh. Aku lihat jam Aku sudah menunjukkan jam 23.35, Aku pulang dengan sejuta kenikmatan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
</div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-9474631523439563842012-05-23T07:02:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.742-07:00MENIKMATI SUSU DUA SPG SUSU<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-drIx-sEKINY/T7ztMuvengI/AAAAAAAADBw/daIvYUXwug0/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-drIx-sEKINY/T7ztMuvengI/AAAAAAAADBw/daIvYUXwug0/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-drIx-sEKINY/T7ztMuvengI/AAAAAAAADBw/daIvYUXwug0/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://4.bp.blogspot.com/-drIx-sEKINY/T7ztMuvengI/AAAAAAAADBw/daIvYUXwug0/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="197" src="http://4.bp.blogspot.com/-drIx-sEKINY/T7ztMuvengI/AAAAAAAADBw/daIvYUXwug0/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-size: 21px;">Cerita kali ini mengisahkan sisi laen tentang kehidupan seorang SPG. Wajah gadis SPG yang cantik dan seksi seringkali memunculkan image sebagai wanita penggoda, sehingga tak jarang para SPG jadi sasaran nakal para laki2 hidung belang. Dari realitas tersebut sehingga banyak bermunculanlah cerita seks atau<span class="apple-converted-space"> cerita dewasa </span>tentang SPG yang beredar di internet, seperti<span class="apple-converted-space"> </span><strong><span style="font-weight: normal; mso-bidi-font-weight: bold;">cerita tentang sek</span></strong><span class="apple-converted-space"> </span>SPG berikut ini…</span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Karena banyak kerjaan yang menumpuk, pada hari itu aku harus berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Apesnya, ditengah jalan tiba-tiba hujan turun dengan deras sekali. Agar tidak basah kuyup, akhirnya aku berteduh di sebuah warung terdekat.<o:p></o:p></span><span id="more-385"></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">“Wah.. wah.. sialan, kok malah hujan.. numpang teduh ya Bu,” entah sial apa pagi itu, hujan mendadak turun tanpa mendung, aku pun terpaksa menghentikan laju sepeda motorku dan segera berteduh disebuah warung pinggir jalan.<br />“Ndak apa Dik, memang hujannya deras, kalau diteruskan nanti basah semua bajunya,” jawab pemilik warung, ibu berusia baya seumur ibuku.<br />“Saya pesan kopi susunya Bu, jangan banyak-banyak gulanya ya,” pintaku setelah mengambil duduk dalam warung itu. Sambil menunggu pesananku, kuamati pemandangan sekeliling warung itu.<br />Warung tempat kuberteduh terlihat sangat rapi dan bersih, walaupun ukurannya kecil. Sungguh, aku baru kali itu singgah disana, meskipun sehari-hari kerab melintasi jalan di depannya. Pagi itu, ada tiga orang yang turut berteduh sambil sarapan, kelihatannya mereka itu sopir dan kenek angkot yang pangkalannya tak seberapa jauh dari warung itu.<br />Belum lagi kopi susu yang kupesan tiba dihadapanku, kulihat dua wanita muda masuk ke warung.<br />“Uhh, gila hujannya ya Fin.., untung sudah sampai sini,” kata yang berbadan agak gemuk pada temanya yang lebih langsing. Dari penampilan mereka aku bisa menebak kalau mereka adalah sales promotion girl (SPG), dibelakang baju kaos yang mereka pakai ada sablonan bertulis Susu Siip (sengaja disamarkan), produk susu baru buatan lokal. Keduanya langsung duduk dibangku panjang tepat di depanku.<br />“Ini Dik kopi susunya, apa nggak sekalian pesan sarapan Dik?” ibu pemilik warung membawakan pesananku.<br />“Makasih Bu, ini saja cukup. Saya sudah sarapan kok,” jawabku, Ibu itu pun berlalu, setelah sempat menawarkan menu pada dua wanita muda dihadapanku.<br />“Hm maaf Mas, apa tidak mau coba susu kami?” sebuah suara wanita mengejutkan aku. Hampir saja aku tersedak kopi yang sedang kuseruput dari cangkirnya, sebagian kopi malah tumpah mengotori lengan bajuku.<br />“Duh maaf, kaget ya Mas. Tuh jadi kotor bajunya,” wanita yang agak gemuk menyodorkan tisue kepadaku.<br />“Ohh, nggak apa Mbak, makasih ya,” kuterima tisue pemberiannya dan membersihkan lengan bajuku.<br />“Maaf, susu apa maksud Mbak?” aku bertanya.<br />“Hik.. Hik.. Mas ini rupanya kaget dengar susu kita Fin,” canda sigemuk, si langsing tersenyum saja.<br />“Ini loh Mas, susu siip. Susu baru buatan lokal tapi oke punya. Harganya murah kok, masih promosi Mas, ada hadiahnya kalau beli banyak,” si langsing menjelaskan, ia juga menerangkan harga dan hadiahnya.<br />Sebenarnya aku ingin lebih lama diwarung itu supaya bisa lebih lama bersama dua wanita SPG susu itu, tapi nampaknya hujan sudah mulai berhenti dan aku harus melanjutkan perjalanan karena waktunya sudah mepet & Pekerjaan dikantor masih menunggu tuk diselesaikan.<br />“Saya tertarik Mbak, tapi kayaknya saya harus lanjutkan perjalanan nih, tuh hujannya sudah berhenti. Emm, gimana kalau saya kasih alamat saya, ini kartu nama saya dan kalau boleh Mbak berdua tulis namanya disini ya,” kusodorkan selembar kartu namaku sekaligus meminta mereka menulis namanya dibuku saku yang kubawa.<br />“Oh Mas Andy toh namanya. Pulang kerjanya jam berapa Mas biar bisa ketemu nanti kalau kami kerumahnya,” si gemuk yang ternyata bernama Lina bertanya sambil senyum-senyum padaku.<br />“Jam empat sore juga saya sudah dirumah kok. Mbak Lina dan Mbak Wati boleh kesana sekitar jam itu, saya tunggu ya,” jawabku. Wati yang langsing juga tersenyum.<br />Aku kemudian membayar kopi susu pesananku dan meninggalkan warung, untuk segera menuju ke kantor.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;">Jam 3 sore aku sudah menyelesaikan laporanku yang menumpuk, dan aku langsung pulang kekontrakanku. Oh ya umurku saat itu sudah menginjak 28 tahun, aku coba mandiri merantau dikota kembang ini. Kuputar lagu-lagu melankolisnya Katon Bagaskara di VCD Player sambil kunikmati berbaring dikasur kamarku. Foto Lusi kupandangi, pacarku itu sudah tiga minggu ini pindah ke Jakarta, bersama pindah tugas bapaknya yang tentara. Kayaknya sulit melanjutkan tali kasih kami, apalagi jarak kami sekarang jauh. Dan sepertinya ini takdirku, berkali-kali gagal kawin gara-gara terpisah tiba-tiba, jadi jomblo sampai umur segitu.</span></span><span style="color: #333333; font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><br /><span class="apple-style-span">Membayangkan kenangan manis bersama Lusi, aku akhirnya lelap tertidur ditemani tembang manis Katon. Sampai akhirnya gedoran pintu kontrakan membangunkanku. Astaga sudah jam setengah 5 sore, aku segera membukakan pintu utama kontrakanku untuk melihat siapa yang datang.</span><br /><span class="apple-style-span">“Sore Mas Andy, duh baru bangun ya? Maaf ya mengganggu lagi,” ternyata yang datang Lina dan Wati, SPG Susu yang kujumpai pagi tadi.</span><br /><span class="apple-style-span">“Oh Mbak Lina dan Mbak Wati.., saya pikir nggak jadi datang. Silahkan masuk yuk, saya basuh muka sebentar ya,” kupersilahkan mereka masuk dan aku kekamar mandi membasuh mukaku.</span><br /><span class="apple-style-span">Sore itu Lina dan Wati tidak lagi menggunakan seragam SPG, mereka pakai casual. Lina walau agak gendut jadi terlihat seksi mengenakan jeans ketat dipadu kaos merah ketat pula, sedangkan Wati yang langsing semakin asyik pakai rok span mini dipadu kaos kuning ketat.</span><br /><span class="apple-style-span">Rumah kontrakanku type 36, jadi hanya ada ruang tamu dan kamar tidur yang ukurannya kecil, selebihnya dapur dan kamar mandi juga sangat mini dibagian belakang. Setelah basuh muka, aku menemani mereka duduk di ruang tamu.</span><br /><span class="apple-style-span">“Wah ternyata Mas Andy ini Kerja di Farmasi ya, boleh dong kapan-kapan kita di jelasin masalah obat Mas?” Lina buka bicara saat aku duduk bersama mereka.</span><br /><span class="apple-style-span">“Tentu boleh, kapan Mbak mau datang aja kesini,” jawabku.</span><br /><span class="apple-style-span">Selanjutnya kami kembali bicara masalah produk susu yang mereka pasarkan. Bergantian bicara, Lina dan Wati menjelaskan kalau susu yang mereka jual ada beberapa macam dengan kegunaan yang beragam. Ada susu untuk ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia sekolah, balita, bayi, orangtua, pertumbuhan remaja, sampai susu greng untuk menambah vitalitas pria. Nah, untuk susu penambah vitalitas pria itu, bicara mereka sudah berani agak porno dan mesum, membuat aku blingsatan mendengarnya.</span><br /><span class="apple-style-span">“Hmm, boleh-boleh.. Saya ambil susu grengnya dua mbak, nanti kalau bagus saya tambah lagi lain kali,” aku memotong bicara mereka yang semakin ngawur.</span><br /><span class="apple-style-span">“Nah gitu dong Mas, biar istri Mas senang kalau suaminya greng,” Wati kembali bercanda.</span><br /><span class="apple-style-span">“Duh.. Mbak, saya belum kawin nih. Maksud saya susu greng itu saya pakai buat kerja, supaya tetap fit kalau kerja,” kataku. Jawabanku itu membuat mereka saling pandang, lalu keduanya tertawa sendiri.</span><br /><span class="apple-style-span">“Wah kita kira Mas sudah punya istri, ternyata masih bujang. Kok ganteng-ganteng belum laku sih?” Lina menggoda.Suasana terasa langsung akrab bersama dua SPG susu itu. Mereka pun menceritakan latar belakang mereka tanpa malu kepadaku. Lina, wanita berumur 26 tahun, dulunya karyawati sebuah bank, lalu berhenti karena dinikahi rekan sekerjanya. Tapi kini dia janda tanpa anak sejak suaminya sakit dan meninggal, tiga tahun lalu. Sedangkan Wati, bernasib sama. Wanita 24 tahun itu, pernah menikah dengan lelaki sekampungnya, tetapi kemudian jadi janda gantung sejak suaminya jadi TKI dan tak ada kabarnya sejak 4 tahun lalu. Keduanya terpaksa menjadi SPG untuk menghidupi diri.</span><br /><span class="apple-style-span">“Kami malu Mas, sudah kawin masih bergantung pada orangtua, makanya kami kerja begini,” kata Wati.</span><br /><span class="apple-style-span">“Kalau Mas mau, gimana kalau saya seduhkan susu greng itu. Sekedar coba Mas, siapa tahu Mas jadi pingin beli lebih banyak?” Lina menawarkanku setelah obrolan kami semakin akrab.Belum sempat kujawab dia sudah bangkit dan menanyakan dimana letak dapur, ia pun menyeduhkan secangkir susu greng buatku. Susu buatan Lina itu kucicipi, lalu kuteguk habis, kemudian kembali ngobrol dengan mereka. Saat itu jam menunjuk angka tujuh malam. Lima belas menit setelah meneguk susu buatan Lina, aku merasakan dadaku bergemuruh dan panas sekujur tubuh, agak pusing juga.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ohh.. Kok saya pusing jadinya Mbak? Kenapa ya? Ahh..,” aku meremasi rambutku sambil bersandar di kursi bambu.</span><br /><span class="apple-style-span">“Agak pusing ya Mas, itu memang reaksinya kalau pertama minum Mas. Mana coba saya pijitin lehernya,” Wati pindah duduk kesampingku sambil memijiti tengkuk leherku, agak enakan rasanya setelah jemari lentik Wati memijatiku.</span><br /><span class="apple-style-span">“Nah, biar lebih cepat sembuh saya juga bantu pijit ya,” Lina pun bangkit dan duduk disampingku, posisiku jadi berada ditengah keduanya. Tapi, astaga, Lina bukannya memijit leherku malah menjamah celana depanku dan memijiti penisku yang mendadak tegang dibalik celana.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ahh Mbaak.., mmfphh.. Ehmm,” belum selesai kalimat dari bibirku, bibir Wati segera menyumpal dan melumat bibirku. Gila pikirku, aku hendak menahan aksi mereka tapi aku pun terlanjur menikmati, apalagi reaksi susu sip yang kuteguk memang mujarab, birahiku langsung naik. Akhirnya kubalas kuluman bibir Wati, kusedot bibir tipisnya yang mirip Enno Lerian itu.</span><br /><span class="apple-style-span">“Waduh.., gede juga Andy juniornya Mas,” ucapan Lina kudengar tanpa melihatnya karena wajah Wati yang berpagutan denganku menutupi. Tapi aku tahu kalau saat itu Lina sudah membuka resleting celanaku dan mengeluarkan penisku yang tegang dari celana. Sesaat setelah itu, kurasakan benda kenyal dan basah melumuri penisku, rupanya Lina menjilati penisku.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ahh.., tidak Mbak.., jangan Mbak,” kudorong tubuh Wati dan Lina, aku jadi panik kalau sampai ada warga yang melihat adegan kami.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ayolah Mas.. Kan sudah tanggung. Nanti pusing lagi loh,” Lina seperti tak puas, Wati pun menimpali.</span><br /><span class="apple-style-span">“Maksud saya jangan kita lakukan disini, takut kalau ketahuan Pak RT. Kita pindah kekamar aja yah,” aku mengajak keduanya pindah ke kamar tidurku, setelah mengunci pintu utama kontrakanku.Sampai di kamarku, bagaikan balita yang akan dimandikan ibunya, pakaianku segera dilucuti dua SPG itu, dan mereka pun melepasi seluruh pakaiannya. Wah tubuh mereka nampak masih terawat, mungkin karena lama menjanda. Sebelum melanjutkan permainan tadi, kuputar lagi lagu Katon Bagaskara dengan volume agak keras supaya suara kami tak terdengar keluar.</span><br /><span class="apple-style-span">Setelah itu, aku rebah dikasurku dan Lina segera mengulangi aksinya menjilati, menghisap penisku yang semakin mengeras. Lina bagaikan serigala lapar yang mendapatkan daging kambing kesukaannya. Sedangkan Wati berbaring disisiku dan kami kembali berpagutan bibir, bermain lidah dalam kecupan hangat. Dalam posisi itu tanganku mulai aktif meraba-raba susu Wati disampingku, kenyal dan hangat sekali susu itu, lebih sip sari susu sip yang mereka jual kepadaku.</span><br /><span class="apple-style-span">“Oh Mas, saya sudah nggak tahan Mas,” Lina mengeluh dan melepaskan kulumannya dipenisku.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ayo Lin, kamu duluan.. Tapi cepat yahh,” Wati menyuruh Lina. Wanita bertubuh agak gemuk itu segera menunggangiku, menempatkan vagina basahnya diujung penisku Lina berposisi jongkok dan bless, penisku menembusi vaginanya.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ohh.. Aaauhh.. Mass hengg,” Lina meracau sambil menggenjot pinggulnya naik turun dengan posisi jongkok diatasku. Kurasakan nikmatnya vagina Lina, apalagi lemak pahanya ikut menjepit di penisku.Wati yang turut terbakar birahinya segera menumpangi wajahku dengan posisi jongkok juga, bibir vaginanya tepat berada dihadapan bibirku langsung kusambut dengan jilatan lidah dan isapan kecil. Posisi mereka yang berhadapan diatas tubuhku memudahkan keduanya saling pagut bibir, sambil pinggulnya memutar, naik turun, menekan, diwajah dan penisku.</span><br /><span class="apple-style-span">Lima belas menit setelah itu, Lina mempercepat gerakannya dan erangannya pun semakin erotis terdengar.“Ahh Mass.., sayaa kliimmaakss.. Ohh ammphhuunnhh,” Lina mengejang diatasku, lalu ambruk berbaring disamping kananku. Melihat Lina KO, Wati kemudian turun dari wajahku dan segera mengambil posisi Lina, dia mau juga memasukkan penisku ke memeknya.“Ehh tunnggu Mbak Wati, tunggu,” kuhentikan Wati.</span><br /><span class="apple-style-span">Aku bangkit dan memeluknya lalu membaringkannya dikasur, sehingga akulah yang kini diatas tubuhnya.</span><br /><span class="apple-style-span">“Mass.. Aku pingin seperti Lina Masshh.. Puasin aku ya.. Meemmppffhh.. Ouhh Mass,” Wati tersengal-sengal kuserang cumbuan, sementara penis tegangku sudah amblas dimekinya.</span><br /><span class="apple-style-span">“Ohh enakhhnya memekmu Watthh.. Enakhh ughh,”</span><br /><span class="apple-style-span">“Engh.. Genjot yang kerass Mass, koontollmu juga ennahhkk.. Ohh Mass,” Wati dan aku memanjat tebing kenikmatan kami hingga dua puluh menit, sampai akhirnya Wati pun mengejang dalam tindihanku.</span><br /><span class="apple-style-span">“Amphhunn Mass.. Ohh nikhhmatt bangghett Masshh..,” Wati mengecup dadaku dan mencakar punggungku menahan kenikmatan yang asyik.</span><br /><span class="apple-style-span">“Iya Watt.. Inii untukkhhmu.. Ohh.. Oohh,” aku pun menumpahkan berliter spermaku ke dalam vagina Wati.</span><br /><span class="apple-style-span">Setelah sama-sama puas, dua SPG susu itu pun berlalu dari rumahku, kutambahkan dua lembar ratusan ribu untuk mereka. Aku pun kembali tidur dan menghayalkan kenikmatan tadi.</span><span class="apple-converted-space"> </span></span><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 16.0pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-91816822002905962462012-05-23T06:49:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.736-07:00DEMI NILAI SOGOK DOSEN DENGAN SEX<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-g_OinsqJVps/T7zqSLlzlzI/AAAAAAAADBk/-O0CnBYnEMM/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-g_OinsqJVps/T7zqSLlzlzI/AAAAAAAADBk/-O0CnBYnEMM/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-g_OinsqJVps/T7zqSLlzlzI/AAAAAAAADBk/-O0CnBYnEMM/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-g_OinsqJVps/T7zqSLlzlzI/AAAAAAAADBk/-O0CnBYnEMM/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://1.bp.blogspot.com/-g_OinsqJVps/T7zqSLlzlzI/AAAAAAAADBk/-O0CnBYnEMM/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #333333; font-size: 21px;">kali ini menceritakan kenekatan mahasisiwi jual diri demi sebuah nilai. Sex yang dibarter dengan nilai kelulusan UAS. Mahasiswi nakal ketemu dosen cabul, klop dah.. akhirnya terjadilah hubungan mesum antara mahasiswi dengan dosen tersebut. Seperti apa<span class="apple-converted-space"> cerita</span> nya, simak berikut ini…</span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Kisah sex unikku ini terjadi beberapa tahun yang lalu, tepatnya pada akhir semester 3. Saat itu adalah detik-detik menjelang Ujian Akhir Semester (UAS). Seperti biasanya, beberapa hari sebelum dimulainya UAS nama-nama mahasiswa yang tidak diperbolehkan ikut ujian karena berbagai sebab seperti over absen, telat pembayaran, dsb tertera di papan pengumuman di depan ruang TU fakultas. Hari itu diriku dibuat shock dengan tercantumnya namaku di daftar cekal salah satu mata kuliah penting, 3 SKS pula.<o:p></o:p></span><span id="more-365"></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Diriku sangat bingung disana tertulis absenku sudah empat kali, melebihi batas maksimum tiga kali, apakah diriku salah menghitung, padahal di agendaku setiap absenku kucatat dengan jelas diriku hanya tiga kali absen di mata kuliah itu. Akupun complain masalah ini dengan dosen yang bersangkutan yaitu Pak Qadar, seorang dosen yang cukup senior di kampusku, beliau berumur pertengahan 40-an, berkacamata dan sedikit beruban, tubuhnya pendek kalau dibanding denganku hanya sampai sedagu. Diajar olehnya memang enak dan mengerti namun beliau agak cunihin, karena suka cari-cari kesempatan untuk mencolek atau bercanda dengan mahasiswi yang cantik pada jam kuliahnya termasuk juga diriku pernah menjadi korban kecunihinannya. Karena sudah senior dan menjabat kepala jurusan, beliau diberi ruangan seluas 5×5 meter bersama dengan Bu Hany yang juga dosen senior merangkap wakil kepala jurusan. Kuketuk pintunya yang terbuka setelah seorang mahasiswa yang sedang bicara padanya pamitan. “Siang Pak !” sapaku dengan senyum dipaksa “Siang, ada perlu apa ?” “Ini Pak, saya mau tanya tentang absen saya, kok bisa lebih padahal dicatatan saya cuma tiga…” demikian kujelaskan panjang lebar dan beliau mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya. Beberapa menit beliau meninggalkanku untuk ke TU melihat daftar absen lalu kembali lagi dengan map absen di tangannya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;"></span>Ternyata setelah usut punya usut, diriku tertinggal satu jadwal kuliah tambahan dan cerobohnya diriku juga lupa mencatatnya di agendaku. Dengan memohon belas kasih diriku memelas padanya supaya ada keringanan atau keringanan. “Aduhh…tolong dong pak, soalnya gak ada yang memberitahu saya tentang yang tambahan itu, jadi saya juga gak tau pak, bukan salah saya semua doDiang pak” “Tapi kan dik, anda sendiri harusnya tahu kalau absen yang tiga sebelumnya anda bolos bukan karena sakit atau apa kan, seharusnya untuk berjaga-jaga anda tidak absen sebanyak itu dong dulu” Beberapa saat diriku tawar menawar dengannya namun ujung-ujungnya tetap harga mati, yaitu diriku tetap tidak boleh ujian dengan kata lain diriku tidak lulus di mata kuliah tersebut. Kata-kata terakhirnya sebelum diriku pamit hanyalah “Ya sudah lah dik, sebaiknya anda ambil hikmahnya kejadian ini supaya memacu anda lebih rajin di kemudian hari” dengan meletakkan tangannya di bahuku. Dengan lemas dan pucat diriku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu Hany yang menuju ke ruangan itu.<o:p></o:p></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Dalam perjalanan pulang dimobil pun pikiranku masih kalut sampai mobil di belakangku mengklaksonku karena tidak memperhatikan lampu sudah hijau. Hari itu diriku habis 5 batang rokok, padahal sebelumnya jarang sekali diriku mengisapnya. Diriku sudah susah-susah belajar dan mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini, juga nilai UTS ku 8,8, tapi semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yang ada sekarang hanyalah jengkel dan sesal. Sambil tiduran diriku memindah-mindahkan chanel parabola dengan remote, hingga sampailah diriku pada chanel TV dari Taiwan yang kebetulan sedang menayangkan film semi. Terlintas di pikiranku sebuah cara gila, mengapa diriku tidak memanfaatkan sifat cunihinnya itu untuk menggodanya, diriku sendiri kan penggemar seks bebas. Cuma cara ini cukup besar taruhannya kalau tidak kena malah diriku yang malu, tapi biarlah tidak ada salahnya mencoba, gagal ya gagal, begitu pikirku.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Diriku memikirkan rencana untuk menggodanya dam menetapkan waktunya, yaitu sore jam 5 lebih, biasanya jam itu kampus mulai sepi dan dosen-dosen lain sudah pulang. Diriku cuma berharap saat itu Bu Hany sudah pulang, kalau tidak rencana ini bisa tertunda atau mungkin gagal. Keesokan harinya diriku mulai menjalankan rencanaku dengan berdebar-debar. Kupakai pakaianku yang seksi berupa sebuah baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dengan rok putih menggantung beberapa senti diatas lutut, gilanya adalah dibalik semua itu diriku tidak memakai bra maupun celana dalam. Tegang juga rasanya baru pertama kalinya diriku keluar rumah tanpa pakaian dalam sama sekali, seperti ada perasaan aneh mengalir dalam diriku. Birahiku naik membayangkan yang tidak-tidak, terlebih hembusan AC di mobil semakin membuatku bergairah, udara dingin berhembus menggelikitik kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa. Karena agak macet diriku baru tiba di kampus jam setengah enam, kuharap Pak Qadar masih di kantornya. Kampus sudah sepi saat itu karena saat menjelang ujian banyak kelas sudah libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan atau kuis saja. Diriku naik lift ke tingkat tiga. Seorang karyawan dan dua mahasiswa yang selift denganku mencuri-curi pandang ke arahku, suatu hal yang biasa kualami karena diriku sering berpakaian seksi cuma kali ini bedanya diriku tidak pakai apa-apa di baliknya. Entah bagaimana reaksi mereka kalau tahu ada seorang gadis di tengah mereka tidak berpakaian dalam, untungnya pakaianku tidak terlalu ketat sehingga lekukan tubuhku tidak terjiplak.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Akupun sampai ke ruang beliau di sebelah lab. bahasa dan kulihat lampunya masih nyala. Kuharap Bu Hany sudah pulang kalau tidak sia-sialah semuanya. Jantungku berdetak lebih kencang saat kuketuk pintunya. “Masuk !” sahut suara dari dalam “Selamat sore Pak !” “Oh, kamu Citra yang kemarin, ada apa lagi nih ?” katanya sambil memutar kursinya yang menghadap komputer ke arahku. “Itu…Pak mau membicarakan masalah yang kemarin lagi, apa masih ada keringanan buat saya” “Waduh…kan bapak udah bilang dari kemarin bahwa tanpa surat opname atau ijin khusus, kamu tetap dihitung absen, disini aturannya memang begitu, harap anda maklum” “Jadi sudah tidak ada tawar-menawar lagi Pak ?” “Maaf dik, bapak tidak bisa membantumu dalam hal ini” “Begini saja Pak, saya punya penawaran terakhir untuk bapak, saya harap bisa menebus absen saya yang satu itu, bagaimana Pak ?” “Penawaran…penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala” katanya dengan agak jengkel karena diriku terus ngotot.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Tanpa pikir panjang lagi diriku langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung duduk diatas meja tepat disampingnya dengan menyilangkan kaki. Tingkahku yang nekad ini membuatnya salah tingkah. Selagi Pak Qadar masih terbengong-bengong kuraih tangannya dan kuletakkan di betisku. “Ayolah Pak, saya percaya bapak pasti bisa nolongin saya, ini penawaran terakhir saya, masa bapak gak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil merundukkan badan ke arahnya sehingga Pak Qadar dapat melihat belahan payudaraku melalui leher bajuku yang agak rendah. “Dik…kamu-kamu ini….edan juga…” katanya terpatah-patah karena gugup Wajahku mendekati wajahnya dan berbisik pelan setengah mendesah : “Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura lagi, nikmati saja selagi bisa” Beliau makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika diriku mulai melepaskan kancing bajuku satu-persatu sampai kedua payudaraku dengan puting pink-nya dan perutku yang rata terlihat olehnya. Tanpa melepas pandangannya padaku, tangannya yang tadinya cuma memegang betisku mulai merambat naik ke paha mulusku disertai sedikit remasan.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Kuturunkan kakiku yang tersilang dan kurenggangkan pahaku agar beliau lebih leluasa mengelus pahaku. Dengan setengah berdiri beliau meraih payudaraku dengan tangan yang satunya, setelah tangannya memenuhi payudaraku Pak Qadar meremasnya pelan diiringi desahan pendek dari mulutku. “Dadamu bagus juga yah dik, kencang dan montok” pujinya Beliau lalu mendekatkan mulutnya ke arah payudaraku, sebuah jilatan menyapu telak putingku disusul dengan gigitan ringan menyebabkan benda itu mengeras dan tubuhku bergetar. Sementara tangannya yang lain merambah lebih jauh ke dalam rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku. Beliau berhenti sejenak ketika jari-jarinya menyentuh kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa “Ya ampun dik, kamu tidak pakai dalaman apa-apa ke sini !?” tanyanya terheran-heran dengan keberanianku “Iyah pak, khusus untuk bapak…makanya bapak harus tolong saya juga” Tiba-tiba dengan bernafsu Pak Qadar bentangkan lebar-lebar kedua pahaku dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yang merah merekah diantara bulu-bulu hitam yang lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku diriku duduk diatas meja mekakangkan kaki di hadapan dosen yang kuhormati. Sebentar kemudian lidah Pak Qadar mulai menjilati bibir kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya ditekan masuk ke dalam kemaluanku dengan satu jarinya mempermainkan klitorisku, tangannya yang lain dijulurkan ke atas meremasi payudaraku. “Uhhh…!” diriku benar-benar menikmatinya, mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku juga menggelinjang oleh sensasi permainan lidah beliau. Diriku mengerang pelan meremas rambutnya yang tipis, kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tidak menginginkannya lepas. Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, yang paling enak adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku, duhh…rasanya geli seperti mau ngompol. Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada sekujur tubuhku.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Setelah membuat vaginaku basah kuyup, beliau berdiri dan melepaskan diri. Pak Qadar membuka celana panjang beserta celana dalamnya sehingga ‘burung’ yang daritadi sudah sesak dalam sangkarnya itu kini dapat berdiri dengan dengan tegak. Digenggamnya benda itu dan dibawa mendekati vaginaku “Bapak masukin sekarang aja yah Dik, udah ga sabar nih” “Eiit…bentar Pak, bapak kan belum ngerasain mulut saya nih, dijamin ketagihan deh” kataku sambil meraih penisnya dan turun dari meja Kuturunkan badanku perlahan-lahan dengan gerakan menggoda hingga berlutut di hadapannya. Penis dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai sedikit kocokan. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya setiap kali lidahku menyapunya. Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan penis itu. Hhmm….hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di tenggorokanku. Boleh juga penisnya untuk seusia beliau, walaupun tidak seperkasa orang-orang kasar yang pernah ML denganku, miliknya cukup kokoh dan dihiasi sedikit urat, bagian kepalanya nampak seperti cendawan berdenyut-denyut. Dalam mulutku penis itu kukulum dan kuhisap, kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala penisnya. Sesekali diriku melirik ke atas melihat ekspresi wajah beliau menikmati seponganku.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Berdasarkan pengalaman, sudah banyak cowok kelabakan dengan oral sex-ku, mereka biasa mengerang-ngerang tak karuan bila lidahku sudah beraksi pada penis mereka, Pak Qadar pun termasuk diantaranya. Beliau mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah bercucuran keringat dengan sapu tangan. Namun ada sedikit gangguan di tengah kenikmatan. Terdengar suara pintu diketuk sehingga kami agak panik. Pak Qadar buru-buru menaikkan kembali celananya dan meneguk air dari gelasnya. Diriku disuruhnya sembunyi di bawah meja kerjanya. “Ya…ya…sebentar tanggung ini hampir selesai” sahutnya membalas suara ketukan Dari bawah meja diriku mendengar beliau sudah membuka pintu dan berbicara dengan seseorang yang diriku tidak tahu. Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Qadar mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dengan alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup. “Siapa tadi itu Pak, sudah aman belum ?” tanyaku setelah keluar dari kolong meja “Tenang cuma karyawan mengantar surat ini kok, yuk terusin lagi Dik” Lalu dengan cueknya diriku melepaskan baju dan rokku yang sudah terbuka hingga telanjang bulat di hadapannya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Diriku berjalan ke arahnya yang sedang melongo menatapi ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya dan memeluknya. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Beliau yang memangnya pendek terlihat lebih pendek lagi karena saat itu diriku mengenakan sepatu yang solnya tinggi. Kudorong kepalanya diantara kedua gunungku, beliau pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tiba-tiba diriku meringis dan mendesis karena diriku merasakan gigitan pada puting kananku, beliau dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu dan meninggalkan jejak disekitarnya. Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yang bulat dan padat. “Hhmm…sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat ya” pujinya sambil meremas pantatku. Diriku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali wajahnya ke payudaraku yang sebelah, beliaupun melanjutkan menyusu dari situ. Kali ini Pak Qadar menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu diemut dan dihisap kuat-kuat. Tangannya dibawah sana juga tidak bisa diam, yang kiri meremas-remas pantat dan pahaku, yang kanan menggerayangi vaginaku dan menusuk-nusukkan jarinya di sana. Sebagai respon diriku hanya bisa mendesah dan memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga walaupun ruangan ini ber-AC, keringatku tetap menetes-netes.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Mulutnya kini merambat naik menjilati leher jenjangku, beliau juga mengulum leherku dan mencupanginya seperti Dracula memangsa korbannya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak merah selama beberapa hari. Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku dimana lidah kami saling beradu dengan liar. Lucunya karena Pak Qadar lebih pendek, diriku harus sedikit menunduk untuk bercumbuan dengannya. Sambil berciuman tanganku meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu. Setelah tiga menitan karena merasa pegal lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman. “Masukin aja sekarang yah Pak…saya udah gak tahan nih” pintaku sambil terus menurunkan resleting celananya. Namun belum sempat diriku mengeluarkan penisnya, Pak Qadar sudah terlebih dulu mengangkat tubuhku. Wow, pendek-pendek gini kuat juga ternyata, Pak Qadar masih sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya. Pak Qadar berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya memegang penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku. Tangan kananku meraih benda itu dan membantu menancapkannya. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk membelah bibir vaginaku hingga tertanam seluruhnya. “Ooohhh….!” desahku dengan tubuh menegang dan mencengkram bahu Pak Qadar. “Sakit dik ?” tanyanya Diriku hanya menggeleng walaupun rasanya memang agak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah nikmat, ya nikmat yang semakin memuncak.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Diriku tidak bisa tidak mendesah setiap kali beliau menggenjotku, tapi diriku juga harus menjaga volume suaraku agar tidak terdengar sampai luar, untuk itu kadang diriku harus menggigit bibir atau jari. Beliau semakin cepat memaju-mundurkan penisnya, hal ini menimbulkan sensasi nikmat yang terus menjalari tubuhku. Tubuhku terlonjak-lonjak dan tertekuk sehingga payudaraku semakin membusung ke arahnya. Kesempatan ini tidak disia-siakan beliau yang langsung melumat yang kiri dengan mulutnya dan meremas-remas yang kanan serta memilin-milin putingnya. Tak lama kemudian diriku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan dahsyat, diriku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari vaginaku sehingga menimbulkan bunyi kecipak setiap kali beliau menghujamkan penisnya. Beberapa detik kemudian tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip dan alat tulis. Diriku hanya bisa mengambil nafas sebentar karena beliau yang masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya. Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja dan kakiku ditarik hingga terjuntai menyentuh lantai, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Sambil meremas pantatku Pak Qadar mendorongkan penisnya itu ke vaginaku. “Uuhh…nggghhh…!” desisku saat penis yang keras itu membelah bibir kemaluanku. Dalam posisi seperti ini sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat, payudaraku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya. Pak Qadar menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin diriku menjaga suaraku agar tidak terlalu keras, tapi tetap saja sesekali diriku menjerit kalau sodokannya keras. Mulutku mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada foto beliau dengan istrinya yang dipajang di sana. Beberapa menit kemudian Pak Qadar menarik tubuh kami mundur beberapa langkah sehingga payudaraku yang tadinya menempel dimeja kini menggantung bebas. Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi payudaraku. Pak Qadar kemudian mengajak ganti posisi, digandengnya tanganku menuju sofa. Pak Qadar menjatuhkan pantatnya disana, namun Pak Qadar mencegahku ketika diriku mau duduk, disuruhnya diriku berdiri di hadapannya, sehingga kemaluanku tepat di depan wajahnya. “Bentar yah Dik, bapak bersihin dulu punyamu ini” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu kemaluanku. “Sslluurrpp….sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yang basah itu, cairan orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Diriku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku dihisapinya selama sepuluh menitan , setelah puas diriku disuruhnya naik ke pangkuannya dengan posisi berhadapan. Kugenggam penisnya dan kuarahkan ke lubangku, setelah rasanya pas kutekan badanku ke bawah sehingga penis beliau tertancap pada vaginaku. Sedikit demi sedikit diriku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku. 20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya demikian berlomba-lomba mencapai puncak. Mulutnya tak henti-henti mencupangi payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di pundak dan leherku. Akupun akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai vaginaku kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yang membasahi penisnya dan daerah selangkangan kami. Semakin lama goyanganku semakin lemah, sehingga tinggal beliau saja yang masih menghentak-hentakkan tubuhku yang sudah lemas di pangkuannya. Belakangan beliau melepaskanku juga dan menyuruh menyelesaikannya dengan mulut saja. Diriku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih penisnya yang belum ejakulasi. Benda itu, juga bulu-bulunya basah sekali oleh cairanku yang masih hangat. Diriku membuka mulut dan mengulumnya. Seiring dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku pun lebih cepat.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Hingga akhirnya batang itu semakin berdenyut diiringi suara erangan parau dari mulutnya. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku, disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan kental dengan aromanya yang familiar denganku. Inilah saatnya menjajal teknik menyepongku, diriku berkonsentrasi menelan dan mengisapnya berusaha agar cairan itu tidak terbuang setetespun. Setelah perjuangan yang cukup berat akhirnya sempotannya makin mengecil dan akhirnya berhenti sama sekali. Belum cukup puas, akupun menjilatinya sampai bersih mengkilat, perlahan-lahan benda itu melunak kembali. Pak Qadar bersandar pada sofa dengan nafas terengah-engah dan mengibas-ngibaskan leher kemejanya. Setelah merasa segar kami kembali memakai pakaian masing-masing. Pak Qadar memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari pemecahan masalah ini. Disuruhnya diriku besok datang lagi pada jam yang sama untuk mendengar keputusannya. Ternyata ketika besoknya diriku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan diriku kembali digarapnya.<o:p></o:p></span></div><div style="line-height: 16.8pt; margin-bottom: 9.2pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; text-align: justify;"><span style="color: #333333; font-size: 16.0pt;">Rupanya Pak Qadar masih belum puas dengan pelayananku. Dan besok lusanya yang kebetulan tanggal merah diriku diajaknya ke sebuah hotel melati di daerah Tangerang. Disana diriku digarapnya setengah hari dari pagi sampai sore, bahkan sempat diriku dibuat pingsan sekali. Luar biasa memang daya tahannya untuk seusianya walaupun dibantu oleh suplemen pria. Namun perjuanganku tidaklah sia-sia, ketika sedang berendam bersama di bathtub Pak Qadar memberitahukan bahwa diriku sudah diperbolehkan ikut dalam ujian. “Kesananya berusaha sendiri yah Dik, jangan minta yang lebih lagi, bapak sudah perjuangkan hal ini dalam rapat kemarin” katanya sambil memencet putingku “Tenang aja Pak, saya juga tahu diri kok, yang penting saya ga mau perjuangan saya selama ini sia-sia” jawabku dengan tersenyum kecil Akhirnya akupun lulus dalam mata kuliah itu walaupun dengan nilai B karena UAS-nya lumayan sulit, lumayanlah daripada tidak lulus. Dan dari sini pula diriku belajar bahwa terkadang perjuangan itu perlu pengorbanan apa saja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-59996144257026016732012-05-23T05:41:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.669-07:00KENIKMATAN TIADA TARA BERSAMA SOPIRKU<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ehfxcD_dang/T7zad3WUnJI/AAAAAAAADBE/05dk64zS8tI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ehfxcD_dang/T7zad3WUnJI/AAAAAAAADBE/05dk64zS8tI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-ehfxcD_dang/T7zad3WUnJI/AAAAAAAADBE/05dk64zS8tI/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-ehfxcD_dang/T7zad3WUnJI/AAAAAAAADBE/05dk64zS8tI/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="240" /></a></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-size: 21px;">Saya akan mencoba menceritakan<span class="apple-converted-space"> </span>tentang hubungan<span class="apple-converted-space"> Perselingkuhanku</span>. Dia bisa memberikan kenikmatan seks yang tiada tara, ia tidak seperti suamiku sendiri yang sering loyo kalo diajak ngentot. Simak aja yah gimana sih<span class="apple-converted-space"> </span>ini bermula<span class="apple-converted-space"> </span><span style="mso-no-proof: yes;"><img alt=":)" height="15" src="file:///C:\Users\GATEWAY\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image001.gif" v:shapes="Picture_x0020_1" width="15" /></span><span class="apple-converted-space"> </span>.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“pak Warso…dah berapa lama sih menikah kok belum punya anak” pancingku<br />” 16 tahun Bu” jawab nya singkat<br />” kok lom punya anak…pasti Pak Warso kurang genjotan nya” kataku mulai menjuru<br />” siapa bilang bu…orang saya paling jago di ranjang…istri saya saja kadang minta ampun nangis nangis” jawab nya<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Aku dan pak warso memang dari dulu suka bicara blak blakan tapi baru kali ini menjurus ke sola ranjang.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aahh…G percaya aku pak” jawabku<br />“apa ibu mau saya kelonin…biar percaya” jawab nya sambil masih menyetir mobil.<br />pikiranku semkain tidak menentun membayangkan tangan tangan Pak warso menyusuri tiap inchi kulit tubuhku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">”nggak ah pak laki laki mah besar di mulut doank…kek tamu tak di undang…belum juga di suruh masuk udah keluar duluan’ jawab ku sedikit menantang.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">”Bu…andai saja Ibu bukan majikan saya, dah dari dulu ibu saya perkosa” jawab nya mengaget kan aku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Sepulang dari kantor notaris pikiranku masih saja memikirkan kata kata pak Warso<br />ingin rasanya menikmatin benjolan di balik seleting celana itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“pak, tolong belikan ini ya…pake uang bapak dulu deh nanti aku ganti” kataku sambil menyerahkan secarik kertas yang sebenar nya bukan lah catatan belanja melain kan tulisanku menantang dia.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” PAK…AKU TUNGGU SAMPAI DIMANA KAMU BERANI SAMA AKU….KALO MEMANG JANTAN BUKTIKAN”<br />tulisku di kertas itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Aku menuju meja makan setelah memberikan note kecil pada pak warso, aku duduk di meja makan, yang arah nya membelakangi ruang tamu. Rumah ku selalu rame maklum keponakan dan orang tuaku juga tinggal denganku. Tiba tiba saja aku merasakan tangan kekar mencengkeram susuku, meremas nya dengan gemas nya, dan nafas memburu terdengar jelas di telingaku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhhh…kamu mau aku entot dimana…katakan…hhhhmmmmm….” katanya sambil terus melumat kupingku dan meremas remas payudaraku yang montok .<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ssshhhh…..aaahhhh pak…terusin pak….nikmat sekali” jawabku sambil mulai meraih bibir nya, aku semakin bernafsu ketika tangan pak warso turun keselakanganku. aku semain gila menerima rangsangan itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span id="more-306"></span><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“ooohhhh….hhhhmmmm….terusin pak….ayo pak terusin” ketika tiba tiba aku merasa remasan remasan dia mengendor bersamaan lenyap nya dia dari belakangku. Aku kecewa bukan kepalang, aku masuk kamar dan menutup pintu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Keesok hari nya aku sengaja nggak ngomong apa apa ke pak warso , aku masih marah akibat semalem. dalam perjalanan ke kantor ku aku hanya membisu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” maafin aku bu, habis situasi nya seperti itu” tiba tiba dia membuka pembicaraan.<br />” sudah lah pak, kalo memang nggak bisa muasin orang nggak usah banyak bicara” jawabku ketus<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Tapi tiba tiba laju mobil memutar ke arah menjauh dariarah ke kantorku, menuju pinggiran kota.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” mau kemana sih pak, aku bisa telat loh ” protesku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Mobil terus melaju cepat menuju arah utara mendekati area pantai. sepuluh menit kemudian pak warso membelok kan mobil menuju sebuah Hotel. dalam hati aku tersenyum sendiri. Setelah pesan kamar Pak warso membawa mobil masuk kedalam, dan parkir di depan salah satu kamar. Hotel ini memang bagus karena memiliki kamar sweet yang indah dengan harga yang tak seberapa mahal.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Pak warso membuka pintu mobil, aku pura pura diam tak menghiraukan dia. Lalu pak warso menarik tanganku masuk ke kamar hotel. sesampai nya di kamar belum sempat aku berbicara, pak warso telah memelukku erat dan menciumiku dengan penuh nafsu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhh…pak….ooohhhh…” desah ku sambil membalas kecupan kecupan nya, lidah pakwarso bermain main di rongga mulutku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” sekarang kau boleh minta apapun yang kamu mau, aaaaahhh…aku sudah lama ingin mencumbu mu” kata pak warso di sela sela ciuman nya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Tangan pak warso dengan kasar meremas kedua bukit kembarku, remasan yang kasar semakin membuat aku gila, tubuhku meliuk bagai kan penari yang gemulai.<br />Tangan pak warso mulai turun menyusuri berut ku …meraba pantat ku yang padat berisi.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” Bu….aaaahhh…aku sudah lama menanti saat saat seperti ini…ssshhh….aaahhhh….aku akan puas kan kamu ” ceracau pak warso sambil etrus menciumiku. ciuman itu turun ke bagian dadaku, sementara tangan kanan pak warso mulai menyelinap di balik rok spanku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“Ooohhh….pak …ssshhhh…terus pak..puas kan aku hari ini” ceracauku<br />” hari ini aku milik mu pak…aaahhh….terus pak…terus…” kata kata yang tak terkontrol keluar begitu saja.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Pak warso membuka satu persatu kemeja kerja ku, dan melepas rokku dan melempar nya begitu saja. aku di dorong nya ke dinding.<br />masih dengan beringas nya pak warso menciumi, menciumi payudaraku, yang masih terbungkus bra, aku mengeliat geliat tak karuan.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” Bu…kamu begitu cantik, tubuh mu begitu indah…aku ingin menikmati tubuh indah mu ini” celoteh pakwarso, sambil tangan nya membuka pengait braku, seketika itu payudaraku yang montok menjadi sasaran lidah pak warso.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“terus pak…isep pak…isep terus…gigit…gigit puting nya pak” cercau ku<br />” OOohhh…indah nya….aaahhh…nikmat nya susu kamu bu”<br />” ayo pak …cepet pak nikmatin tubuhku ini…isep susuku yang montok ini”<br />“aahhhkk….oooohhhh….” aku memekik ketika pak warso tiba tiba sajamenyentuh bagian yang paling sensitif itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Tangan pak warso mengelus elus memekku yang sudah basah.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” pak…terus ..aaahhh…masukin jari nya pak ..ayo pak..” aku memohon padanya<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Pak warso jongko di depanku, menarik pahaku kananku dan menaruh nya di pundak nya, kemudian pak warso menjilati memekku dengan rakus nya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ooohhh…pak…oh yah…ahhhh…terus pak…terus pak masukin lidah nya yang dalam pak”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” hhmmm….enak nya memek mu Bu…ahhh…ini itil nya ya bu…aku isepin ya sayang” kata pak warso.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” iya pak…isep pak..isep pak…terus pak ”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ooohhhhhh……….aaaaaahhhhhhh….aaaaahhh….ahhhh…pak aku…aku…oohh…paaaak ..aku…” dengan menghentak hentak kan pinggulku tanganku menekan kua kuat kepala pak warso, tubuhku kejang kakiku gemetar, bagaikan mengeluarkan bongkahan batu yang teramat berat dri dalam rahimku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">aku mencapai orgasm yang pertama, kaki ku masih gemetar, pak warso tau aku tak bisa berdiri, dia membopongku keranjang. Kemudian dia menelpon room service memesan juice oranges kesukaanku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Pak warso kembali menciumiku, melumat bibirku,kembali aku di permainkan nafsuku,kali ini aku lebih agresif, kubalas ciuman pak warso dan tanganku mengelus pundak pak warso.<br />ciumanku merambat ketelinga pak warso, kusapu habis telinga pak warso dengan lidah ku, kemudian ciumanku turun ke leher pak warso. Pak warso mendesah.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahh…terusin sayang ciumi aku sampai kau puas” ceracau nya<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">tangan pak warso mempermainkan payudaraku, meremas dan memilin putingnya yang mulai mengeras.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Tanganku mulai pindah ke ikat pinggang pak warso, segera saja aku buka ikan pinggang itu dan menurun kan celana panjang pak warso. terlihat jelas benjolan di balik celana dalam itu. Aku berjongkong di depan pak warso, perlahan ku turun kan celana dalam itu dan….wow besar nya, gumam ku.aku mengulum batang pak warso yang keras bak gada besi.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ooohhhh….terus isep sayang…yah …yah…ohhh…aaahhhh ” pak warso mengerang<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaaahhh…..terus sayang kulum habis kontol ku…aaahhhh ”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">aku mengulum terus memain kan lidah ku di ujung nya yang merah mengkilat, dan menusuk nusuk kan lidah ku ke lubang yang imut itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” eeemmmm….pak …aaahhh kontol bapak nyumi sekali” desahku, sambil terus mengocok batang pak warso dengan bibirku, ku isep dan ku mainkan buah pelir yang menggelantung itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaaahhhh…..aaahhhh….” pak warso mendesah desah ketika aku menghisap buah peler nya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Pak warso menarik bahuku, dan mendorong tubuhku ke ranjang, aku telungkup di ranjang , dengan posisi setengah badan di ranjang dan kaki ku menjuntai ke lantai.<br />Pak warso menarik ke duah kakiku agar melebar pak warso kemudian sedikit menurun kan badan nya, memukul mukul kan batang itu ke bongkohan pantat ku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhh…pak ….ayo pak …aku sudah tidak tahan jangan permain kan aku pak” kata ku menghiba.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">pak warso membalik kan badanku , kemudian pak warso mennusuk kan gada yang merah itu ke lubang vaginaku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhhkkkk….pak sakit pak…sakit…” teriak ku saat kontol bear tu mencoba menyeruak masuk, aku mendorong kaki pak warso dengan kaki ku agar menjauh.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">pak warso lalu jongkok di depan vaginaku, dan menyapu bibir vagina itu dengan lidah nya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhh…pak …oooohhhh….terus pak…terusin pak…”<br />” aku masukin lagi ya sayang” kata pak warso<br />aku tidak menjawab aku hanya menanti batang itu masuk ke memekku yang sudah lapar dan haus akan kenikmatan itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaaahhhhkkkk….pelan pelan pak…ouch…sakit pak…sakit…” rintihku<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">pakwarso dengan perlahan dan pasti menusukkan kontol besar itu ke memekku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ooohhh sayang…sempit sekali…seperti punya perawan…aaahhh ”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Kontol itu masuk keseluruhan pak warso diam sejenak , menunggu agar memek basahku bisa menerima kontol yang besar itu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” yah pak…iyah…iyah…terus pak ..terus…masukin yang dalam pak terus…ooohhh”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” sayang memek kamu nikmat sekali….memek kamu sungguh nikmat…aku akan entot kamu sayang…aku akan memuaskan kamu” oceh pak warso<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” ooohhh pak terusin pak…kontol bapak besar dan nikmat….oh ya…yah..yah…” ceracauku diantara sodokan sodokan kontol pak warso.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">pak warso menarik kontol nya dan memintaku turun ke lantai yang beralaskan selimut, dia memintaku nungging. pak warso membungkukkan bandan nya dan menciumi pantat ku, kemudian dia melebarkan bongkohan pantatku. lidah pak warso menyapu anusku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aahhkkk…pak…ooohhh….terus kan pak…iyah…jilati pak..ayo jilati terus anusku pak”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” eemmm…nikmat nya sayang…aku amat suka anus kamu yang indah ini” kata pak warso<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Kemudian pak warso berdiri dan mulai menusuk nusuk kan kontol nya, kenikmatan tiada tara membawa aku meliuk dan bergoyang mengikuti sodokan demi sodokan dari kontol pak warso.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">‘ ayo pak…yang keras pak..yang keras…ooohhh …aaahhh”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” pak aku mau keluar pak…aaahhh…ayo pak cepetan pak…yang kenceng pak terus pak sodok memek aku pak…entot yang kuat pak …ayo pak.” ceracau ku<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” iya sayang aku juga mau keluar…aaahhh…”<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” pak…oooohhhh….aaahhhh aku kelu…ak..aku…akukeluar paaak” dengan hentakan keras ke belakangdan pak warso dengan hentakan keras kedepan aku merasakan seakan akan kontol itu menembus anusku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">” aaahhhhhh……..sayang….ooooohhhhh….oooohhhhhh” erang pak warso yang di iringi semburan hanggat di vaginaku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">kami berdua ambruk di lantai…menikmati sisa sisa kenikmatan sorga dunia itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-38833362695363757822012-05-23T05:22:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.624-07:00KENIKMATAN BERSAMA IBU AYU<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xWVW37CKO4A/T7zV1pbS3XI/AAAAAAAADA4/wFUWMM_vRMk/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xWVW37CKO4A/T7zV1pbS3XI/AAAAAAAADA4/wFUWMM_vRMk/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-xWVW37CKO4A/T7zV1pbS3XI/AAAAAAAADA4/wFUWMM_vRMk/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-xWVW37CKO4A/T7zV1pbS3XI/AAAAAAAADA4/wFUWMM_vRMk/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="216" /></a></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: #444444; font-size: 21px;">Aku terbiasa tidur dengan berbagai macam wanita, mulai abg sampai dengan <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>Macam-macam rasa memek sudah aku rasakan. Ada sebuah kepuasaan saat membuat wanita-wanita tersebut mencapai orgasmenya. Tapi cerita seks ku yang paling berkesan adalah saat menyetubuhi tante ayu. Sungguh tak terlupakan sekali cerita seksku dengan tante ayu.</span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Setelah pertempuranku yang sangat melelehkan dengan Ibu Lastri, aku benar benar harus mengkonsumi beberapa multi vitamin dan berolahraga agar staminaku tetap fit. Apalagi tubuh Ibu Lastri yang begitu besar sehingga selain capai bergoyang aku juga harus menahan bobot tubuhnya yang kelewat besar,<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span id="more-291"></span><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Dua hari setelah pertempuranku dengan Ibu Lastri, Hpku berdering. Oh ya sekarang aku harus memakai 2 HP dengan nomor yang berbeda, yang satu khusus untuk menerima telfon dari wanita wanita yang mengajakku kencan dan yang satu lagi untuk keluarga dan teman temanku.<br />“Hallo Pento ya! Ini Ibu Lastri masih ingatkan?”<br />“Hallo Ibu Lastri apa khabar.., tentu aku masih ingat dengan Ibu!, ada apa nih Bu?”, tanyaku.<br />“Gini pen!, Ibu cerita sama temen Ibu tentang kamu, dan temen Ibu itu tertarik mau mencoba segala keramah tamahanmu, Gimana kamu maukan? Kalau kamu ok, temen Ibu itu sekarang ada di hotel Horison Lt empat.<br />“Wah, kenapa engak Ibu aja yang ngajak saya!, Ibu ngak puas ya sama saya! pelan sekali suaraku takut terdengar teman temanku yang lain.<br />“Ngaco kamu, kalau Ibu ngak puas, ngapain juga Ibu promosiin kamu sama temen Ibu!, iyakan”.<br />“Ok deh Bu Lastri saya mau, jam berapa saya bisa datang “.<br />“Terserah kamu!, kalau kamu bisa keluar dari kantor sekarang, sekarang aja kamu langsung kesana!, gimana jam berapa kamu bisa?<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Setelah berpikir sejenak aku memutuskan untuk pulang kerja jam tiga sore, apalagi Ibu Mila belum kembali dari LN.<br />“Ok Bu Lastri, jam tiga saja aku pasti datang, oh ya.. nama temen Ibu siapa?<br />“Namanya Ibu Ayu, dia ada dilantai empat kamar xx, dan jangan kecewaiin Ibu ok, Ibu mau telfon temen Ibu dulu memberi kabar kalau kamu datang jam tigaan Bye “.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Wah ada rejeki nih, Cuma aku jadi berpikir lagi!, jangan jangan temen Ibu Lastri sama dengan Ibu Lastri yang bertubuh besar namun aduhai!, bisa celaka dua belas nih. Dengan alasan yang kubuat buat jam 2:30 aku ijin dari kantorku, dengan taksi aku meluncur ke daerah Ancol menuju hotel Horison.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Setelah masuk kedalam Lobby aku bilang sama receptionist kalau aku saudaranya Ibu Ayu di lantai empat dan mau berjumpa dengan beliau.<br />“Sebentar ya Pak saya tanya Ibu Ayu dulu”, jawab receptionist dengan ramahnya.<br />“Hallo sore Ibu Ayu maaf mengganggu, ini dari looby ada tamu yang mau bertemu Ibu ”<br />“Namanya Pento Bu “.<br />“Iya.. iya selamat sore Bu”, jawab receptionist sambil menutup pembicaraan.<br />“Silakan Mas! lagsung naik saja sudah ditunggu “.<br />“Terima kasih Mbak”, jawabku<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Setelah sampai diatas dan berada didepan kamar Ibu Ayu, jantung ku berdebar dengan keras!, aku agak sedikit grogi. Kuketuk pintu, tidak lama kemudian pintu terbuka.<br />“Pento ya?, mari masuk jangan bengong gitu dong, ntar kesambet si manis jembatan ancol lu “. sapa Ibu Ayu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Sambil melangkah masuk kedalam kamar hotel, aku jadi terbengong bengong dengan apa yang aku lihat, apa aku ngak mimpi!, karena Ibu Ayu yang ada di depanku ini adalah wanita setengah baya atau mungkin bisa di bilang wanita lanjut usia dan yang mengundangku untuk bertukar lendir kenikmatan adalah seorang pemain film, artis sinetron yang sangat tekenal!<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Sekarang ini beliau sering memerankan tokoh Ibu Ibu orang kaya dengan dandanan menor dan rambut sering di sanggul. Sudahlan aku tidak ingin lebih rinci lagi menjelaskan siapa Ibu Ayu!, aku harus tetap menjaga kerahasian konsumenku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“Mau minum apa”, tanya Ibu Ayu.<br />“Apa saja Bu”, jawabku gugup<br />“Silahkan duduk Pento rilex saja, jangan tegang gitu dong!”, canda Ibu Ayu<br />Akupun duduk di sofa yang menghadap kearah pantai, indah sekali pemandangannya.<br />Tak berapa lama, Ibu Ayu datang menghampiriku dengan 2 kaleng coca cola diet, kemudian tanpa kusangka sangka Ibu Ayu langsung duduk dipangkuanku, dengan gaya yang manja sekali.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“Silahkan minum sayang, aku mau coba apa kamu sehebat seperti yang dibilang si Lastri “.<br />Kutaruh minumanku dan kulepas kemejaku agar tidak kusut, kemudian Ibu Ayu menciumi bibirku dan tangannya meremas remas burungku yang masih terbungkus celanaku. Aku pun tidak tinggal diam langung kulumat bibir wanita yang sepantasnya jadi nenekku, tangankupun gerilya kesana kemari meremas dan mengelus elus tubuh Ibu Ayu yang sudah sangat kendor sekali sembari memberi rangsangan nikmat kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Tanpa sadar helai demi helai pakaian kami berdua sudah saling berjatuhan, aku dan Ibu Ayu sudah telanjang bulat. Dalam hati aku berkata, kalau di TV Ibu Ayu selalu berdandan trendi sekarang ini beliau sudah telanjang bulat tanpa sehelai benangpun, dengan tubuh yang sudah sangat kendor, apalagi buah dadanya!, hanya kemulusan kulit tubuhnya saja yang masih tersisa. Namun beliau adalah konsumenku dan aku wajib untuk memberi kepuasan kepadanya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Kuubah posisi kami, sekarang Ibu Ayu duduk bersandar dengan kaki mengangkang, kucumbu mulai dari bibir, saling berpagutan turun ke lehernya terus turun kebuah dadanya. Kumainkan Putting susunya kuhisap bergantian kiri dan kanan sambil tanganku meremas dan mencongkel congkel serta menusuk nusuk memeknya dengan jari jari saktiku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Cumbuanku pun perlahan lahan turun kebawah dan berakhir disawah ladang Ibu Ayu, Kujilati dan kuhisap memek Ibu Ayu yang licin tanpa bulu kemaluan yang sudah dicukur rapi. Aku benar benar tidak mau rugi!, kunikmati seluruh tubuh Ibu Ayu jengkal demi jengkal tidak ada bagian tubuhnya yang terlewati untuk ku nikmati. Aku benar benar ingin memuaskan Ibu Ayu, berlama lama aku bermain dan memberi rangsangan kenikmatan di lubang memek dan itilnya yang membuat Ibu Ayu semakin mengelinjang dan mendesah tidak karuan.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">“Uhh.. Pento.. Hisap yang kuat sayang Ibu Ibu.. Mau keluar..”<br />Aku sadar dengan usia Ibu Ayu, kuhentikan hisapanku, aku tidak mau ini berakhir dan harus menunggu stamina Ibu Ayu pulih kembali untuk memulainya lagi. Ibu Ayu pun protes kepadaku.<br />“Kenapa dihentikan Pen.., Ibu sudah hampir sampai..”.<br />“Maaf Bu!, aku mau Ibu orgasme dengan kontolku bukan dengan lidahku”.<br />“Ihh.. ternyata kamu nakal juga ya.. pen..”.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Aku bangkit dan duduk bersandar disofa. Saat tanganku hendak meraih kondom yang sudah kusiapkan di meja. Ibu Ayu melarangku mengunakan kondom.<br />“Tak usah pakai kondom Pen, kurang nikmat!, Ibu percaya kamu bersih dan kamu juga harus percaya Ibu juga bersih”.<br />Kemudian Ibu Ayu bangkit berdiri lalu menduduki tubuhku sambil merusaha memasukan batang kontol ku kelubang memeknya.<br />“Ahh Rintih kami bersamaan saat batang kontolku membelah dan masuk ke dalam lubang memek Ibu Ayu yang sangat licin sekali, mungkin karena banyaknya air liurku yang bercampur dengan lendir nikmatnya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Dalam posisi duduk ini, aku bisa lebih leluasa menghisap tetek Ibu Ayu dan meremas remas pantatnya. Digoyangnya perlahan lahan kemudian diputar pantatnya dan sesekali dinaik turunkan pantatnya.<br />“Uhh.. Pento.. enak sayang.. enak.., ahh.. ah.. ihh.. ihh”, rintih Ibu Ayu.<br />Kusedot puitng susu Ibu Ayu dengan kuat sambil tanganku membelai punggung dan meremas pantatnya, kami terus berpacu mengejar sejuta nikmat yang begitu fantastis yang selalu di hayalkan hampir semua orang, dan akhirnya<br />“Arrgg Pento.. enak sekali.. sayang.. Ibu.. Ibu.. mau keluar.. nih..”.<br />“Tahan Bu saya juga mau keluar”, yah!, Hari ini aku tidak meminum obat kuat, aku ingin menikmati secara alami gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan batang kontolku.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Goyangan pantat Ibu Ayu semakin lama semakin cepat dan gesekan gesekan dinging memek Ibu Ayu dengan batang kontolku semakin membuatku terbang melayang. Beruntung sekali aku bisa merasakan memek orang terkenal, Walaupun Ibu Ayu bisa dibilang sudah tua, bagiku memek tetaplah memek! Thanks buat Ibu Lastri.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Akhirnya sekujur tubuhku menegang, urat urat dibatang kontolku semakin sensitive menanti ledakan nikmat yang sebentar lagi akan keluar.<br />“Arrgg Pento.. Ibu sampee”,<br />“Arrgg buu.. saya keluarr.”<br />Aku dan Ibu Ayu menjerit bersamaan melepas orgasmenya dan ejakulasiku secara bersamaan, dipeluknya tubuhku erat sekali, dan akupun memeluknya dengan erat.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Setelah lewat beberapa menit aku dan Ibu Ayu masih belum merubah posisi kami dan masih terus berpelukan menikmati sisa sisa kenikmatan yang baru saja kami berdua lewati, dan mengatur nafas kami yang tidak teratur.<br />“Pento rasanya damai sekali berpelukan seperti ini, thanks ya kamu udah bikin Ibu meraihnya.<br />“Sama sama Bu saya juga suka berpelukan seperti ini”, kubelai rambutnya dan kukecup keningnya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Hari itu aku dan Ibu Ayu mengulangi dua kali lagi persetubuhan kami, di tempat tidur dan di kamar mandi, persetubuhanku yang terakhir di kamar mandi dengan Ibu Ayu sangat fantastis, seperti layaknya seorang gadis muda Ibu Ayu mencoba bermacam macam gaya dan yang terakhir Ibu Ayu memintaku memasukan batang kontolku ke lubang anusnya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Ternyata lobang anus Ibu Ayu sudah cukup longgar mungkin suaminya suka main di lubang yang satu ini atau dengan lelaki lain yang disewanya. Setelah kugunakan kondom tanpa kesulitan yang berarti perlahan lahan namun pasti batang kontolku masuk membelah lobang anusnya, kudiamkan sesaat sambil ku nikmati sensasinya kemudian aku pompa maju mundur.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Jepitan lobang anus Ibu Ayu mencengkeram dengan kuat batang kontolku!, walaupun aku mencoba untuk bertahan lebih lama akhirnya aku sudah tidak sanggup lagi menahannya!, dengan satu teriakan panjang sambil kubenamkan dalam dalam batang kontolku di lubang anusnya, aku melepas ejakulasiku di pantatnya dan Ibu Ayu melepas orgasme panjangnya sambil menangis tersedu sedu.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Aku benar benar merasa puas bisa membuat Ibu Ayu mencapai titik yang diinginkannya, dan harus kuakui stamina Ibu Ayu sangat kuat sekali. Setelah beristirahat beberapa jam, pukul 12 malam, akupun pamit hendak pulang, walaupun Ibu Ayu mencoba menahanku agar aku menginap bersamanya. Akhirnya setelah aku ceritakan sedikit tentang diriku, Ibu Ayu pun mau mengerti dan memahami kondisiku, dengan satu perjanjian aku harus bersedia memberikan kepuasan birahi kepadanya saat Ibu Ayu membutuhkannya. Setelah kuberikan Nomor HP ku kukecup kening Ibu Ayu dan akupun pamit pulang.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.3pt; text-align: justify;"><span style="color: #444444; font-size: 16.0pt;">Di dalam taksi aku masih tidak habis pikir bahwa Orang seperti Ibu Ayu yang merupakan public figur dan artis terkenal juga nenek dari beberapa orang cucu, ternyata masih membutuhkan orang sepertiku untuk melampiaskan dan melepas nafsu birahinya. Tapi sudahlah!, tiap orang punya Masalah dan seleranya sendiri sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-28732401524677615342012-05-23T04:50:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.594-07:00WANITA - WANITA GILA<span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br /><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 1em; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.3em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-gJK6XPIUL3o/T7zO3jylwgI/AAAAAAAADAs/WmydbI-IIGQ/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><br /><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 21px; line-height: 15px;">Cerita ini terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Saat itu aku masih kuliah pada semester ke empat. Aku adalah seorang pria lajang 20 th dengan tinggi 175 cm berat 70 kg yang sedang kuliah di salah satu PTN di daerahku. Aku tinggal disebuah rumah bedeng 5 pintu dan aku berada pada pintu yang pertama. Kalau dibandingkan dengan teman-temanku, aku termasuk anak yang pemalu alias kuper (kurang pergaulan). Hal ini membuatku lebih betah berada di kosanku, oh ya di bedeng tersebut aku nge-kost, dari pada harus keluar rumah tanpa tujuan. Sesekali aku juga sering menonton film BF untuk memuaskan hasrat birahiku dan selalu berakhir dengan beronani.</span><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"></span><br /><div style="border-bottom-width: 0px; border-color: initial; border-left-width: 0px; border-right-width: 0px; border-style: initial; border-top-width: 0px; font-family: inherit; font-size: 1em; font-style: inherit; font-weight: inherit; line-height: 1.3em; margin-bottom: 10px; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; vertical-align: baseline;"></div><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-family: Verdana, Geneva, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 18px;"><div style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;"><br /><span id="more-838" style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit;"></span>Cukup sudah pengantarnya ok. Sekarang lanjut ke pengalaman pertamaku yang berawal dari tempat kost dimana aku tinggal. Disebelah (pintu no2) tinggal seorang wanita muda sekitar 25 tahun bernama Desi tinggi 160 berat 50 kg yang bersuamikan seorang supir taxi tetapi sudah 7 tahun belum dikarunia seorang anak. Pintu no3 ditempati oleh seorang wanita 35 tahun tinggi 165 berat 60 kg yang sudah memiliki 2 orang anak 7 dan 5 tahun yang semuanya perempuan, ia bernama Ita. Nah, dari sinilah semuanya berawal.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Seperti biasa pada pagi hari semua penghuni bedeng sibuk dibelakang (mandi, mencuci). Perlu diketahui bahwa kondisi di rumah ini memiliki 5 kamar mandi terpisah dari rumah dan 2 buah sumur (air harus diangkat ke kamar mandi, maklum yang punya rumah belum punya Sanyo). Aku yang sudah terbiasa mandi paling pagi sedang duduk santai sambil nonton TV. Lagi asik nonton terdengar olehku gemercik air seperti orang sedang mandi. Mulanya sih biasa saja, tapi lama kelamaan penasaran juga aku dibuatnya. Aku mencoba melihat dari balik celah pintu belakang rumahku, dan aduh!! betapa kagetnya aku ketika melihat Mbak Desi yang sedang mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Aku tidak tahu mengapa ia begitu berani untuk membuka tubuhnya pada tempat terbuka seperti itu. Mbak desi yang sedikit kurus ternyata memiliki payudara sekitar 32b dan sangat seksi sekali. Dengan bentuknya yang kecil beserta puting warna merah jambu untuk orang yang sudah menikah bentuknya masih sangat kencang.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Aku terus mengamati dari balik celah pintu, tanpa kusadari batang kejantananku sudah mulai berdiri. Sudah tak tahan dengan pemandangan tersebut aku langsung melakukan onani sambil membayangkan bercinta dengan Mbak desi ditempat terbuka tersebut. Semenjak hal itu, aku jadi ketagihan untuk selalu mengintip jika ada kesempatan. Keesokan harinya, aku masih sangat terbayang-bayang akan bentuk tubuh Mbak desi. Hari itu adalah hari minggu, dan aku sedikit kesiangan. Ketika aku keluar untuk mandi, aku melihat Mbak Ita sedang mencuci pakaian. Dengan posisinya yang menjongkok terlihat jelas olehku belahan payudaranya yang terlihat sudah agak kendor tapi berukuran 34 b. Setiap kali aku memperhatikan pantatnya, entah mengapa aku langsung bernafsu dibuatnya (mungkin pengaruh film BF dengan doggy style yang kebetulan favoritku). Kembali batang kemaluanku tegang dan seperti biasa aku melakukan onani di kamar mandi.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Dua hari kemudian terjadi keributan di tetanggaku, yaitu Mbak ita yang sedang bertengkar hebat dengan suaminya (seorang agen). Ia menangis dan kulihat suaminya langsung pergi entah kemana. Aku yang kebetulan berada disitu tidak bisa berbuat apa-apa. Yang ada dipikiranku adalah apa sebenarnya yang sedang terjadi. Keesokan harinya Mbak Ita pergi dengan kedua anaknya yang katanya kerumah nenek, dan kembali sorenya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Sore itu aku baru akan mandi, begitu juga dengan Mbak ita. Setelah selesai aku langsung buru-buru keluar dari kamar mandi karena kedinginan. Diluar dugaanku ternyata aku menabrak sesuatu yang ternyata adalah Mbak ita. Keadaan waktu itu sangat gelap (mati lampu) sehingga kami saling bertubrukan. Menerima tubrukan itu, Mbak ita hampir jatuh dibuatnya. Secara reflek aku langsung menangkap tubuhnya. AduH! Tenyata aku tanpa sengaja telah menyentuh payudaranya. ” Maaf.. Aduh maaf mbak, nggak sengaja” ucapku. ” Nggak, nggak pa pa kok, wong saya yang nggak liat” balasnya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Sejenak kami terdiam dikeheningan yang pada saat itu sama-sama merasakan dinginnya angin malam. Tanpa dikomando, tubuh kami kembali saling berdekatan setelah tadi sempat malu karena kecerobohan kami berdua. Aku sangat degdegan dibuatnya dan tidak tahu harus berbuat apa pada posisi seperti ini. Sepertinya Mbak ita mengetahui bahwa aku belum pengalaman sama sekali. Ia kemudian mengambil inisiatif dan langsung memegang kemaluanku yang berada dibalik handuk. Est ..est.. auw ..aku mengerang keenakan. Belum selesai aku merasakan belaian tangannya, tiba-tiba ujung kemaluanku terasa disentuh oleh benda lembut dan hangat. Mbak ita sudah berada dibawahku denagn posisi jongkok sambil mengulum kemaluanku. Aduuhh .. nikmatt.. terus .. Akh ..est .. Sekarang aku sudah telanjang bulat dibuatnya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">10 menit sudah kemaluanku dikulum oleh Mbak ita. Aku yang tadi pemalu sekarang mulai mengambil tindakan. Mbak ita kusuruh berdiri dihadapanku dan langsung kulumat bibinya dengan lembut. Est .. Ah ..uh ouw .. Ia mendesah ketika bibir kami saling berpagutan satu sama lain. Ciumanku sekarang telah berada pada lehernya. Bau sabun mandi yang masih melekat pada tubuhnya menambah gairahku. Est .. Ah .. teruss.. kepalanya tengadah keatas menahan nikmat. Kini tiba saat yang kutunggu. Handuk yang masih menutupi tubuhnya langsung kubuka tanpa hambatan. Secara samar-samar dapat kulihat bentuk payudaranya. Kuremas dan kukecup dengan lembut dan au ..est..nikmaat..teruss ..aow .., Mbak ita menahan nikmat.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Sambil terus mencicipi bagian tubuhnya akhirnya aku sampai juga didaerah kemaluannya. Aku sedikit ragu untuk memcicipi kemaluanya yang sudah sedikit basah itu. Seperti difilm BF aku mencoba mempraktekkan gaya melumat kemaluan wanita. Kucoba sedikit dengan ujung lidahku, rasanya ternyata sedikit asin dan berbau amis. Tetapi itu tidak menghentikanku untuk terus menjilatinya. Semakin lama rasa jijik yang ada berubah menjadi rasa ninkmat yang tiada tara. Est ..est ..teruuss ..tee..russ..auw ..nik, mat..mbak ita tak mampu menahan nikmat yang diterimanya dari jilatan mautku yang sesekali kuiringi dengan memasukkan jariku ke liang senggamanya. “Mbak mau .. kelu..ar ahh” racaunya.<br />Tanpa kusadari tiba-tiba keluar cairan kental dari vagina nya yang belakangan kutau bahwa itu adalah cairan wanita. Aku belum berhenti dan terus menjilati kemaluanya sampai bersih.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Puas aku menjilati kemaluannya kemudian langsung aku angkat ia kedalam rumahnya menuju kamar tidurnya. Aduh .. benar-benar tak habis pikir olehku, wanita segede ini bisa kuangkat dengan mudah. Sesampai dikamarnya aku langsung terbaring dengan posisi terlentang. Mbak ita tanpa diperintah sudah tahu apa yang kumau dan langsung mengambil posisi berada diatasku. Oh ..ya pembaca, bahwa batang kemaluanku standar-standar saja untuk orang Indonesia. Aku yang berada dibawah saat itu sengaja tidak berbuat apa-apa dan membiarkan Mbak Ita mengambil inisiatif untuk memuaskanku.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Mbak Ita langsung memegang kemaluanku dan mencoba memasukkannya kedalam liang senggamanya. Blues..bleb.. tanpa hambatan batang kejantananku tenggelam seluruhnya kedalam liang kenikmatan Mbak Ita. Est..es..auw..oh..ah..aku hanya terpejam merasakan kemaluanku seperti diperas-peras dan hangat sekali rasanya. Aku tak menyangka bahwa kenikmatan bersenggama dengan wanita lebih nikmat dibanding dengan aku beronani. Mbak Ita mulai menggenjot pantatnya secara perlahan tapi pasti. Ah..ah..ah..oh..oh..nik..maatt..ahh.. Mbak Ita terus melakukan gerakan yang sangat erotis. Desahan Mbak Ita membuatku semakin bernafsu ditambah dengan payudaranya bergoyang kesana-kemari. Rupanya aku tak bisa lagi tinggal diam. Aku berusaha mengimbangi genjotan Mbak Ita sehingga irama genjotan itu sangat merdu dan konstan. Tangankupun tidak mau kalah dengan pantatku.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Aku berusaha mencapai kedua payudara yang ada didepan mataku itu. “Wah ..indahnya pemandangan ini” ucapku dalam hati. Tidak puas dengan hanya menyentuh payudara Mbak Ita, aku langsung mengambil posisi duduk sehingga payudara Mbak ita tepat berada didepan wajahku. Kembali aku melumat putingnya dengan lembut kiri dan kanan bergantian. Ahh..ah ..ah..oh.. Est..ss Mbak ita kelihatannya tak tahan menahan nikmat dengan perlakuanku ini. Lama kelamaan genjotan Mbak Ita semakin cepat dan aku..a..ku.. kee..luuarr..ahh..ohh..nikmaatt Mbak ita akhirnya mencapai klimaks yang kedua kalinya. Aku yang belum apa-apa merasa kesal tidak bisa klimaks secara bersamaan. Akhirnya aku meminta Mbak Ita untuk kembali mengulum kemaluanku. Mbak Ita yang sudah mendapat kepuasan dengan semangat mengulum dan menjilati kemaluanku. Est..est..ahh..oh ucapku ketika Mbak Ita semakin mempercepat kuluman dan kocokannya pada kemaluanku. Sepertinya ia ingin segera memuaskanku dan menikmati air kejantananku.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Selang 10 menit ah..auw..oh..nik..maatt..oh.. crot..crot..crot..semua air maniku tertumpah diwajah Mbak Ita dan diseluruh tubuhnya. Saat itu Mbak Ita tidak berhenti kulumannya dan menjilati seluruh air jantan tersebut. Aku sangat ngilu dibuatnya tapi sungguh masih sangat nikmat sekali.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Setelah merasakan kepuasan yag tiada tara kami langsung jatuh terkulai diatas kasur. Mbak Ita tampaknya sangat kelelahan dan langsung tertidur pulas dengan keadaan telanjang bulat. Aku yang takut nanti ketahuan orang lain langsung keluar dari kamar tersebut dan mengambil handukku menuju rumahku.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Ketika aku baru akan keluar dari rumah Mbak Ita, alangkah terkejutnya aku ketika dihadapanku ada seorang wanita yang kuduga sudah berdiri disitu dari tadi dan menyaksikan semua perbuatan kami. Eh..mm..mbak..mbak ..Desi..ternyata ia tidak lain adalah Mbak Desi. “Permisi mbak, aku mau masuk dulu” ucapku pura-pura tidak ada yang terjadi. Sambil berjalan tergesa-gesa aku langsung menuju rumahku untuk menghindari introgasi dari Mbak Desi. Tiba-tiba “tunggu!!” teriak Mbak Desi. Aku langsung panas dingin dibuatnya. “Jangan jangan ia akan melaporkanku ke Kepala Desa lagi” ucapku dalam hati.” Aduuhh gawat nih, bisa-bisa cuci kampung” pikirku. ” A..a..ada apa ya mbak” balasku. Mbak Desi langsung mendekatku dan berkata ” kamu akan aku laporkan kesuami Mbak Ita dan kepala desa atas apa yang telah kamu lakukan” ucap Mbak Desi. ” Ta..tapi kami melakukannya atas dasar suka sama suka Mbak ” balasku dengan perasaan sedikit cemas. Tiba-tiba ” ha..ha..ha..ha.. ” Mbak desi tertawa.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Aku semakin bingung dibuatnya karena mungkin Mbak desi punya dendam dan sekarang berhasil membalaskannya. ” Nggak usah takut, pokoknya sekarang kamu tetap berdiri disitu dan jangan sekali-kali bergerak ok!” usulnya. “Mbak mau melaporkan saya atau takut saya lari” ucapku semakin bingung. Tanpa bicara lagi Mbak Desi semakin mendekatiku. Setelah tidak ada lagi jarak diantara kami tangan Mbak Desi langsung melepas handuk yang kugunakan tadi sehingga aku kembali telanjang bulat.”Mbak jangan dikebiri ya..” ucapku.”Nnggak..nggak pa pa kok” balasnya. Mbak Desi ternyata langsung berjongkok dan mulai mengocok kemaluanku.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Ah..ah..oh..oh.. aku yang tadi lemas kembali bergairah dibuatnya. Belum lagi aku selesai merasakan nikmatnya kocokan lembut dari tangan Mbak Desi, aku kembali merasakan ada benda lembut, hangat dan basah menyentuh kepala kemaluanku. Aku langsung tahu bahwa itu adalah kuluman dan jilatan dari mulut Mbak Desi setelah tadi aku merasakannya dengan Mbak Ita. Kuluman dan jilatan Mbak Desi ternyata lebih nikmat dari Mbak Ita. Aku bertaruh bahwa Mbak Desi telah melakukan berbagai macam gaya dan variasi dengan suaminya untuk memperoleh keturunan. Estt..ah..oh..oh..aduhh..auw.. desahku menahan hebatnya kuluman Mbak Desi. 15 menit sudah acara kulum-kuluman itu dan sekarang Mbak Desi telah berganti posisi dengan menungging. Pantatnya yang kecil namun berisi itu sekarang menantangku untuk ditusuk segera dengan rudalku. “Ayo..cepetan..kamu sudah lama menginginkan ini kan..Mbak tau kamu sering ngintip dari celah pintu itu..ayoo masukkan dong” ucapnya dengan mesra.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Aku jadi malu dibuatnya bahwa selama ini ia tahu akan perbuatanku. Tanpa pikir panjang aku langsung mencoba memasukkan batang kemaluanku ke liang kenikmatan Mbak Desi. “Aduh!!” meleset pada tusukanku yang pertama. Aku kembali mecoba dan bluess..akhirnya aku berhasil juga. “Gila nih perempuan “pikirku, “ternyata lubang kemaluannya masih sempit sekali” ucapku. Perlahan aku coba menggoyangkan pantatku mau-mundur. Ah.ah..ahh..oh..oh..oh..ah.. Mbah Desi mulai mendesah menahan nikmat. Aku semakin mempercepat goyanganku karena memang ini adalah gaya favoritku. “Ayo..teruuss..ayo..” teriakku memberi semangat”. Ah..ah..ah..oh..desah Mbak Desi semakin terdengar kencang. Melihat payudaranya yang bergelantung dan bergoyang-goyang membuatku ingin mewujudkan impianku selama ini. Sambil terus menggenjot Mbak Desi aku berusaha mencapai payudaranya. Kuremas-remas dengan garangnya seolah meremas santan kelapa. Aw..sakiitt..adu..hh..ah..ah.. Mbak Ita tak tahan akan perlakuanku. Aku tidak memperdulikannya dan tetap menggenjot dengan cepat.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Kemudian aku mengganti posisi dengan menggendong Mbak Desi didepanku. Bluess.. Kembali batang kejantananku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Ahh..ah..ah..ah..desah Mbak Desi menahan nikmat. Kulumat bibir dan kuciumi seluruh leher dan kukecup kedua puting susunya yang merah itu. Adu..nikkmatt sekaalii ah..ah..ah..oh..oh.. Mendapat perlakuan demikian bertubi-tubi akhirnya Mbak Desi tak sanggup lagi menahan klimaksnya “Keeluuarr ..mau..ke..lua..rr akhirnya Mbak Desi mencapai klimaksnya. Aku yang sedikit lagi juga hampil finish semakin menggenjot dengan cepat.”Blep..blep..blep..bunyi hentakan sodokan antara kemaluanku dan kemaluan Mbak Desi yang sudah sangat basah tersebut. Tidak lama kemudian aku merasakan ada denyut-denyut di ujung batang kemaluanku dan:”Crot..crot..crot..tumpahlah seluruh iir maniku kedalam liang senggamanya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16pt;">Setelah itu kami berciuman sambil merasakan sisa-sisa nikmat yang ada dan kembali kerumah masing-masing. Keesokan harinya ketika bertemu, kami seolah-olah tidak merasakan sesuatu terjadi. Pembaca sekalian rupanya Mbak Ita tidak mau lagi berbicara denganku semenjak kejadian itu tapi aku terkadang masih melakukan hubungan sex ini hanya dengan Mbak Desi saja ketika saya sedang ingin atau ia sedang sangat ingin melakukannya. Sekarang saya sudah selesai kuliah dan tidak lagi tinggal dibedengan itu. Saya masih sangat merindukan untuk kembali berhubunagn sex dengan Mbak Desi atau Mbak Ita karena mereka telah membuat saya tidak virgin lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div></span>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-48363671722068518842012-05-23T04:08:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.644-07:00PEMBANTU NAKAL NAN BINAL<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-qWv9lA5F_Fk/T7zEvPdJW6I/AAAAAAAADAg/mUQilhElBb4/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="208" /></a></div><div style="margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-size: 21px;">Sepeninggal Lastri, kami mendapat seorang pembantu baru dari sebuah yayasan penyalur tenaga kerja yaitu seorang wanita berumur 23 tahun bernama Atun.</span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Atun berambut lurus sebahu, berperawakan sedang , berkulit sawo matang dengan wajah yang manis, tinggi sekitar 160 cm , badan ramping dengan berat badan sekitar 50 kg, dengan tetek yang besarnya sedang saja. Yang agak istimewa dari penampilan Atun adalah matanya yang bagus dengan lirikan-lirikan yang kelihatannya sedikit nakal.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span id="more-983" style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit;"></span><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Hari pertama kedatangannya , saat memperkenalkan diri , ia tampak tidak banyak bicara, hanya saya melihat bahwa matanya sering melirik dan memperhatikan celana saya terutama pada bagian kemaluan. Saya berpikir, ” akh, nakal juga nih… “. Ternyata Atun ini baru menikah dua bulan lalu dan karena desakan kebutuhan ekonomi saat ini sedang terpisah dari sang suami yang bekerja menjadi TKI di Timur Tengah.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Setelah beberapa hari bekerja pada kami, ternyata Atun cukup rajin dan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat. Memasuki minggu kedua, saya mendapat gilirin kerja shift dari kantor, yaitu shift ke 2, sehingga saya harus mulai bekerja mulai dari jam 15:00 sampai dengan jam 23:00. Jadi bila pulang telah larut malam, biasanya isteri saya sudah tidur dan bila ia tidur, ia mempunyai kebiasaan tidur yang sangat lelap dan sangat susah sekali untuk dibangunkan ; dan bila saya terbangun pada pagi hari, isteri sudah berangkat kerja, sehingga biasanya kami hanya berhubungan melalui telephone saja atau ia menuliskan pesan dan menempelkannya di kulkas.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Suatu malam sepulang kerja, Atun seperti biasa membuka pintu dan setelah itu ia biasanya menyiapkan air panas untuk saya mandi. Sedang saya asyik mandi dan menggosok-gosok tubuh saya, saya mendengar suatu bunyi halus dibalik pintu kamar mandi, sambil berpura-pura tidak tahu saya tiba-tiba menunduk dan mencoba melihat dari celah yang ada dibawah pintu tersebut.<br />” hah….” , saya kaget juga, karena disitu terlihat sepasang kaki yang dalam posisi sedang men-jinjit menempel dipintu kamar mandi. Wah, ternyata saya sedang diintip , oleh siapa lagi kalau bukan Atun. Saya tetap pura-pura tidak tahu saja dan mulai memasang aksi ; saya mulai menggosok-gosokan sabun kebagian ****** saya, meremas-remas sehingga ****** saya pun mulai bangun dan menjadi keras, sambil terus meng-kocok-kocok ****** saya, saya juga berusaha untuk berkonsentrasi mendengar suara dibelakang pintu itu. Dari situ terdengar desahan halus yang sedikit lebih keras dari tarikan nafas.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“Naah…lo….rasain ” , kata saya dalam hati. Selesai mandi, saya langsung saja keluar dengan memakai handuk yang dililitkan kebadan bagian bawah saya, ****** saya masih dalam posisi menegang keras, jadi terlihat menonjol dari balik handuk. Saya tetap berpura-pura tidak tahu apa-apa dan berjalan kearah belakang untuk menaruh pakaian kotor.<br />“pep…..pak….. bapak mau emm.. makan”, sapa Atun ,<br />“oh… enggak Tun, sudah makan… tolong bikinkan kopi saja”, jawab saya sambil saya perhatikan wajahnya. Ternyata wajah Atun terlihat pucat dengan tangan yang agak gemetaran.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“eeh…kamu kenapa Tun,…..sakit yaa ?”, tanya saya<br />“ah , tidak pak….. saya cuma sedikit pusing aja”, jawab Atun<br />“Iyaa…Tun….saya juga sedikit pusing… apa kamu bisa mijitin kepala saya”<br />“beb…bis…bisa pak”, jawab Atun tergagap, sembari matanya terus menerus melirik kearah ****** saya yang menyembul. Sayapun masuk kekamar dan mengganti handuk dengan sarung tanpa memakai celana dalam lagi, dan tidak lupa memeriksa isteri saya; setelah saya perhatikan ternyata isteri saya tetap tertidur dengan pulas sekali. Sayapun duduk disofa didepan televisi sambil menunggu Atun membawa kopi, yang kemudian ditaruhnya dimeja didepan saya.<br />“Tun….tolong nyalakan tv-nya”<br />Atun berjalan kearah televisi untuk menyalakan , saat televisi telah menyala saya bisa melihat bayangan tubuh Atun dari balik dasternya. “wah….boleh juga”, terasa denyutan di ****** saya, nafsu saya mulai memuncak.<br />“Tun…. tolong kecilkan sedikit suaranya”, kata saya, Saat ia mengecilkan suara televisi itu, Atun sedikit membungkuk untuk menjangkau tombol tv tersebut, langsung tubuhnya terbayang dengan jelas sekali , Atun ternyata tidak memakai BH dan puting teteknya terbayang menonjol bagaikan tombol yang minta diputar.<br />“lagi sedikit Tun….” kata saya mencari alasan untuk dapat melihat lebih jelas. Aduh , denyutan di ****** saya pun makin keras saja.<br />“Ayo ..Tun..pijitin kepala saya” kata saya sambil bersandar pada sofa. Dengan agak ragu, Atun mulai memegang kepala saya dan mulai memijat-mijat kepala saya dengan lembut.<br />“nah..gitu….baru enak, kata saya lagi, “tapi film-nya kok jelek banget yaa…”<br />“iya..pak…film-nya film tua..” katanya.<br />“kamu mau lihat film baru”, kata saya sambil langsung berdiri dan menuju kearah lemari televisi untuk mengambil sebuah laser disk dan langsung saja memasangnya, film itu dibintangi oleh Kay Parker, sebuah film jenis hardcore yang sungguh hot. Atun kembali memijat kepala saya sambil menanti adegan film tersebut.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Saat adegan pertama dimana Kay Parker mulai melakukan french kiss dan meraba ****** lawan mainnya , tangan Atun mengejang dikepala saya, terdengar ia menarik nafas panjang dan pijatan tangannya bertambah keras. Saya mengangkat kepala dan melihat keatas kearah Atun; terlihat matanya terpaku pada adegan di layar, biji matanya kelihatan seperti tertutup kabut tipis, ia benar-benar berkonsentrasi melihat adegan demi adegan yang diperankan oleh Kay Parker. Sekitar seperempat jam kemudian, terasa pijatan dikepala saya berkurang, karena hanya satu tangannya saja yang dipakai untuk memijat sedangkan setelah saya tengok kebelakang ternyata tangannya yang satu lagi terjepit diantara selangkangannya dengan gerakan menggosok-gosok. Desahan nafasnya menjadi keras buru memburu. Atun terlihat bagai orang sedang mengalami trance dan tidak sadar akan perbuatannya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Saya langsung saja berdiri dan menuju kebelakangnya; sarung saya jatuhkan kelantai dan dalam keadaan telanjang saya tekan ****** saya ke arah belahan pantatnya sedangkan mulut saya mulai menjalar ke leher Atun, menjilat-jilat sambil menggigit pelahan-lahan. Kedua tangan saya bergerak kearah teteknya yang menantang dan meremas-remas sambil sesekali memuntir-muntir putingnya yang cukup panjang. Atun tetap seperti orang yang tidak sadar, matanya hanya terpaku kelayar kaca melihat bagaimana Kay Parker menjepit pinggang lawan mainnya sambil mengayunkan pinggulnya ke kanan kekiri. Dengan cepat saya membuka dasternya sampai terlepas; Atun diam saja juga saat saya memelorotkan celana dalamnya. Sambil tetap memeluknya dari belakang, saya menggeser kakinya agar selangkangannya lebih terbuka sehingga saya bisa mengarahkan ****** saya ke lubang memeknya. Saat kepala ****** saya mulai memasuki memeknya yang sudah basah, Atun sedikit tersentak, tapi saya terus menyodok kedalam sehingga ****** saya terbenam seluruhnya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“aaaaaaaakh…..pak” , desah Atun lirih, “ennnaaaak….paaaaak”<br />Saya tetap menekan dan kemudian mulai menarik ****** saya. Waah…. memek Atun bagaikan menjepit ****** saya dan seperti tidak mau melepaskan ****** saya. Memek Atun ternyata sempit sekali dan ****** saya terasa bagaikan dihisap-hisap dan diremas-remas dengan denyutan-denyutan yang sungguh nikmat sekali. Saya menarik dan menekan dengan kuat secara berulang-ulang sehingga biji saya terdengar beradu dengan pantat Atun yang mulus, plak….plak….plak….. saya tetap memeluknya dari belakang dengan tangan kiri yang tetap berada di tetek sedangkan jari tangan kanan saya berada di dalam mulut Atun.<br />Mulut Atun menghisap-hisap jari saya bagaikan anak bayi yang telah kelaparan mendapatkan susu ibunya , matanya terpejam bagai orang sedang bermimpi. Badannya separuh , dari pinggang keatas condong kedepan, membungkuk pada sandaran sofa, sedangkan pinggangnya berusaha untuk mengimbangi gerakan maju mundur yang saya lakukan. Bila saya menekan ****** saya untuk membenamkannya lebih dalam kelubang memeknya, Atun segera mendorong pantatnya kebelakang untuk menyambut gerakan saya dan kemudian secara cepat mengayunkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan bergantian. Aah ….. Atun, ternyata luar biasa enaknya memek kamu. Saya benar-benar menikmati tubuh dan memek Atun. Kami melakukan gerakan-gerakan seperti ini selama beberapa waktu, sampai suatu saat badan Atun mengejang , kedua kaki nya juga mengejang serta terangkat kebelakang . Memeknya meremas dan menghisap-hisap ****** saya dengan keras dan berusaha untuk menelan ****** saya seluruhnya.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“aaaaaaaaaaaaahhhhh …..” desah Atun panjang Akhirnya saya juga tidak tahan lagi, saya peluk badannya dan saya tekan ****** saya kuat-kuat kedalam memek Atun. Saya pun melepaskan cairan mani saya kedalam lubang memek Atun yang begitu hangat dan menghisap.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“hhhhheeeeeeeeeh” creeet…….creettt…..creet tttt Kami berdua langsung lunglai dan tertekuk kearah sandaran sofa dengan posisi ****** saya masih ada di dalam jepitan memek Atun. Setelah kami recover, saya buru-buru memungut sarung, mematikan televisi dan berdua berjalan kearah belakang ; Atun langsung berbelok kekamarnya, tapi sebelumnya ia berkata halus, ” terima kasih yaa… pak” dan sambil tersenyum nakal ia meremas ****** saya. Saya langsung mandi lagi untuk membersihkan keringat yang mengalir begitu banyak, setelah itu ke kekamar berbaring sambil memeluk isteri saya dan tertidur lelap dengan puas. Dipagi hari saya tersentak bangun karena merasakan sepasang tangan yang mengelus-elus ****** saya, secara refleks saya melihat jam dinding dan melihat jam sudah menunjukan pukul sembilan pagi.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">” looo ..” , pikir saya ” kok isteri saya tidak bekerja hari ini”<br />Langsung saya mengangkat kepala melihat kebawah; lho…. ternyata bukan isteri saya yang sedang mengelus-elus ****** saya tetapi Atun yang sedang menunduk untuk mencium ****** saya, yang sudah keras dan tegang.<br />“Tun….. ayo naik kesini”, kata saya kepadanya, sambil bangun terduduk saya menarik badannya dan mulai membuka dasternya, ternyata Atun sudah tidak memakai apa-apa dibalik dasternya. Langsung saya balikkan badannya dan mulai mencium memeknya yang wangi, sedangkan Atun langsung juga mengulum ****** saya dimulutnya yang kecil; waah Atun langsung cepat belajar dari tontonan film tadi malam rupanya.<br />Saya mulai menjilat-jilat memeknya dan sesekali mengulum serta mempermainkan klentitnya dengan lidah saya, Atun tergelinjang dengan keras dan terdengar desahannya, “hheeeh….heeeehhh” Dari lubang memeknya mengalir cairan hangat dan langsung saja saya jilat ….. mmmh…enaknya… Setelah itu saya tarik Atun untuk jongkok di atas badan saya, sedangkan saya tetap terlentang dan Atun mulai menurunkan badannya dengan lubang memeknya yang sempit itu tepat kearah batang ****** saya yang sudah sangat tegang sekali.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">“hhhheeehhhh”….cleeeep, batang ****** saya masuk langsung kedalam lubang memeknya dan terbenam sampai keujung biji saya, “oooohh enak bener Tun….memek kamu” kata saya, Atun sudah tidak menjawab lagi, dia menaikkan pantatnya dan kemudian dengan cepat menurunkannya dan memutar-mutar pinggulnya dengan cepat sekali berkali-kali, sambil terpejam dia mendesah-desah panjang terus menerus karena keenakkan….. Batang ****** saya terasa mau putus karena enaknya memek Atun, benar-benar nikmat sekali permainan dipagi hari ini; Sesekali saya duduk untuk memeluknya dan terus meremas-remas teteknya yang keras. “ooooh …. Atun….ennaaaak” Atun kemudian berhenti sebentar dan memutarkan badannya sehingga pantatnya menghadap wajah saya, sambil terus menaik-turunkan pantatnya, memeknya tetap menjepit batang ****** saya dengan jepitan yang keras dan berdenyut-denyut…..Akh , akhirnya saya tidak tahan lagi, sambil memeluk pinggangnya saya berusaha menekan batang ****** saya sedalam-dalamnya dilubang memek Atun , badan Atun pun mengejang dan bersama-sama kita mencapai orgasme. Pagi hari itu saya dan Atun bermain sampai jam 13:00 siang, berkali-kali dan berbagai-bagai gaya dengan tidak bosan-bosannya.<br />Sejak pagi itu, saya selalu dibangunkan oleh isapan lembut dari mulut mungil Atun, kecuali bila hari libur dimana isteri saya berada di rumah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-76277184305803719842012-05-23T03:57:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.692-07:00MEMANFAATKAN DIA YANG SEDANG TIDUR Mr. P BANGUN<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="247" src="http://2.bp.blogspot.com/-JIkk26N7XO4/T7zCdOy_p8I/AAAAAAAADAY/bVqTwCyrArY/s320/2+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><div style="margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span class="apple-converted-space"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;"> </span></span><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-size: 21px;">Sisi Katrin</span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Hai, namaku Katrin, aku mahasiswi di salah satu universitas ternama di Jakarta. Aku tinggal di kos kosan campur bersama cowok. Oh ya, kalau bilang bilang soal penampilan sih aku termasuk “bohay” kata cowok umur sebayaku. Iya juga sih, tinggiku 168 cm, aku termasuk kurus. Kulitku putih dan bersih, aset ku “dada” termasuk besar, bokongku juga mulus dan kencang. Mukaku pun dapat dibilang sangat cantik. Cute dan Polos kata orang orang. Kalau bicara soal kehidupan percintaan, yah akusih memang sering dikejar-kejar cowok . Yang kuterima, ya hanya cowok yang mukanya ganteng dan kemaluan alias titit nya besar. Yah, gini gini aku juga suka seks loh. Aku suka waktu berhubungan seks sama cowok, dan ditusuk tusuk. Yah, emang agak maniak seks sih, tapi nggak parah parah amat lah. Di tempat kosku ada satu cowok yang sangat kutaksir, David namanya. Dia itu tinggi, putih, ganteng banget, baik, lucu. Walaupun body nya biasa aja, gak mancung mancung amat dan gak terlalu atletis, atau dapat dibilang sangat gak atletis, tapi dia dikerumunin cewek cewek loh. Otaknya pun termasuk encer. Anak orang kaya lagi, gosipnya nih, dia sama temen temen nya dikasih julukan “Big David”, alias david besar. Ya, menurut cowok cowok teman dekat dia, memang kemaluan david itu sangaaaaaat besar dan panjang, sangat fantastis ukurannya, mungkin dapat dibilang XL. Sebenarnya aku sudah mengetahui ini, karena melihat tonjolan dari celananya saja udah ketauan, pasti gede nih. Jembut nya pun juga lebat dan halus halus, nggak kasar, apalagi dengan bulu tipis yang menyambung dari jembut ke perutnya itu, seksi banget deh. Aku tahu bulunya “menjalar” dari kemaluannya sampe ke perut dia, karena dia sering banget David pakek singlet keliling mondar mandir di kos kosan, dan bagian perut nya sering kelihatan karena singletnya tersingkap. Yak, cukup untuk cerita David<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sisi David<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Nama gue David. Gue mahasiswa di universitas ternama di Jakarta. Tinggal di kos kosan, dan termasuk dari anak orang berada. Yaa, gue sih kalo dibilang tampang, bisa dibilang oke banget. Tinggi 182 cm, kulit putih bersih. Ya, kekurangan gue mungkin cuma gua gak atletis aja. Gue dari dulu cuma punya 1 cewek. Gue bukan tipe player, walo banyak cewe yang ngejer ngejer gue. Ohya, kalau ngomong soal kos, di depan kamar gue ada namanya Katrin. Wuih, cantik tuh anak, bohay deh. Dadanya juga proposional, enak diliatin, pengen deh gue remes. Tapi gue juga harus ingat, gak baik ML sebelum nikah. Ya gini gini gue termasuk taat beragama loh, gue memegang teguh, kagak mau ML sebelum nikah. Tapi bukan berarti gue gay, gue suka dada dan pantat cewek juga kok. Tapi, gue gak terlalu agresif aja kaya cowok kebanyakan.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sisi Katrin<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Hari itu hari minggu. Ya, di kos kos an kayak biasa deh. Tapi, enaknya kalo hari minggu ini ya jalan jalan sama temen temen. Tapi, si Jessica, temen gue ngebatalin secara sepihak acara jalan jalan kami ini, hanya karena Jessica dapet pelanggan baru. Ya, Jessica adalah pelacur atau lonte, cocok sih mukanya jadi pelacur, dadanya yang menggemaskan alias besar, pantatnya juga seksi banget, gue aja kalah. Oh ya, kebetulan aku lagi nonton TV sekarang, di ruang keluarga di kos kosan, nonton bareng gitu. Tiba tiba si David keluar dari kamar dia, dan jalan ke arah gue, dan duduk di sebelah gue. Gila, dia itu ganteng banget, jantan banget lagi, eh tiba tiba dia sekarang angkat tangan, buat nyandarin tangannya kebelakang sofa, dan aku melihat bulu ketiak. OH my god,, seksi banget…. Bulu ketiak nya gak lebat lebat amat, cenderung rapi tetapi baunya khas laki laki jantan deh…. Akupun mulai keringat dingin, dan si David segera menyadarinya dan menurunkan kembali tangannya, mungkin nggak enak hati kali sama aku…<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sisi David<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sumpah, tadi gue bener bener nggak enak sama Katrin. Gara gara gue angkat tangan buat nyender ke sofa, dia jadi ngeliatin bulu ketiak gue. Ya, gue nggak malu sih, lah wong ini diurus dengan bersih kok, baunya juga enak lagi.. heheheheh, tapi ngeliat dia keringatan sejagung jagung gitu, ya gue gak enakan lah, langsung deh gue turunin tangan gue. Abis itu gue langsung balik ke kamar, siap siap mau mandi. Maklum, hari minggu ya jalan jalan lah, anak muda gitu.<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Seharian gue sama temen temen gue jalan jalan dan mabok, yep mabok mabokan. Ya lumayan berat sih, tapi walau gue mabok gue tetep bisa nyetir yang bener kok. Cuma, kalau gue mabok, abis itu gue tidur, gue bakalan jadi orang yang paling susah didunia untuk dibangunin, udah kayak orang pingsan deh. Yah, sekarang gue lagi otw ke kosan. Sumpah, ngantuk berat, Abis nyampe kos kosan gue langsung ke kamar gue dan lepas baju, dan tuker celana. Gue tidur cuma pakai celana pendek yang longgar aja, tanpa sempak dan sehelai kaos ,heheheehe. Tapi kali ini pengecualian, entah gue kenapa, gue jadi tidur nggak pakai kaos lagi, dan hanya pake celana pendek aja, mungkin gue terlalu ngantuk sampai lupa buat pake kaos. Dan, gue langsung terjatuh tidur<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sisi Katrin<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Duh, hari ini sumpah gua bête banget. Seharian di kos kaga ngapa ngapain, masih untung ada temen, eh ini seisi kos pergi semua kecuali gue. Akhirnya gue tidur siang aja deh. Malem malem gue bangun dan langsung nonton lagi, di ruang keluarga kos kosan. Gue liat si David masuk ke kamar nya sambil teler. Ya, mungkin dia mabok kali. Setelah itu gue lanjutin nontonnya. Beberapa lama, gue baru inget, kalo kemarin si David sempet minjem printer gue, katanya printer dia abis tinta, dan dia butuh banget buat ngeprint tugas. Nah, gue pake alasan itu aja, mau ngambil printer nya, biar bisa deket deketan dan nempel sama si David, bakalan asik ni pikirku, tapi gak enaknya kalau si David udah tidur, kamarnya dikunci, batal deh berdua berduaan. Gue pun langsung beranjak ke arah kamarnya dan berdoa dalam hati agar si David belum tidur, lalu gue segera mengetok pintu kamarnya. Gak ada jawaban, gue pun segera ngebuka itu pintu pelan pelan, wah nggak dikunci nih. Gue pun mengintip pelan pelan, oh my god! Si David udah tidur, dan dia lupa kunci kamarnya. Lebih hebatnya lagi dia cuma bertelanjang dada hanya menggunakan celana pendek. Ini pertama kali gue ngeliat dia tanpa pakaian seperti ini. Woww, gila body nya mantep banget. Dada nya bidang, dan tebakan gue bener, terdapat bulu halus yang “menjalar” dari perutnya hingga ke kemaluannya. Gila, sumpah jarang jarang gue liat pemandangan kaya gini, entah kenapa gue langsung masuk ke dalem kamarnya dan langsung gue kunci kamar dia. Gue pandangin deh dia, wow gila ternyata dari dekat, si David keliatan ganteng banget, imut lagi. Dan asiknya dada bidangnya ituloh, dan bulu halus yang seksi itu… Ahh aku nggak tahan, akupun juga melihat ada tonjolan dari celana nya, tanda bahwa memang alat kelaminnya besar dan dia nggak make celana dalam. Bagian bawah dari celana pendeknya dia tersingkap, dan agak gobor gobor gitu, jadi gue bisa ngelihat pahanya yang mulus putih itu, dan di sela sela itu, tampak kemaluan David yang besar itu, dan dibungkuskan dengan bulu bulu jembutnya yang lebat, dan tertata rapi, dan lebat sekali di pangkal. Gila, sumpahhh gue dah horny banget… Depan gua ada cowok super ganteng, dalem keadaan tidur dan punya kemaluan yang super fantastis. Entah setan merasuki tubuh gue atau apa, gue langsung bergerilya mengelus elus dan memegangi tonjolan di celananya itu dan menikmatinya. Perlahan lahan gue tarik turun celana pendek David, dan gue terkejut. Astagaaaa, gue beneran gak sangka… Gue beneran gak sangka ! Ternyata dibalik tonjolan di celana David tersebut, dia menyimpan sebuah “Onderdil” yang sangat dahsyat ! Udah gue duga nih, pasti kalo cowo cowo kaya gini onderdilnya gede nih. Ukurannya panjang banget, dan gede lagi. Yaa mungkin sekitar 12 cm kali dan diameter 4 cm, itu aja waktu “otongnya” lagi tidur, apalagi kalo lagi ngaceng nih. Sekarang gue ngerti, kenapa si david dijulukin Big David, ternyata memang kemaluannya ini sangat Fantastis ! Perlahan kupegang kemaluan nya dan kuremas. Akhirnya akupun segera telanjang dan memperlihatkan dada dan pantat ku yang seksi itu. Aaah nikmat nya, aku mulai meremas remas biji dan batang si David, dan ahh nikmat banget. Tiba tiba kemaluannya David, atau sekarang gue sebut aja penis ya, tegang ! Ya, penis david ngaceng ! Dan ukurannya tambah semakin fantastis saja, 18-20 cm mungkin ? Sangat lebih panjang dari rata rata cowo di sini ! Dan langsung aja, gue jilatin deh itu ujung penis nya, dan bijinya, auuh nikmat banget.. Si David pun kayanya ngerang ngerang keenakan “Auhh,, Ahhh” gitu bunyinya.. Gue pun segera mengarahkan penis David ke lubang gue, dan langsung gue tancepin deh, nikmat banget.. Kaga terasa sakit lagi, ahhhh sumpah emang ukuran fantastis si David sangat berperan banget, dan gue pun makin tambah nafsu, gue segera naik turunkan pinggang gue, membuat goyangan goyangan agar tambah serasi.. Hahh,,, David yang gue impiin, sekarang malam ini juga jadi milik gue, sumpah nikmat banget… Dan gue pun memegang tangan besar David itu, dan meremas remas dadaku menggunakan tangannya. Ahh, setelah gue melepas pegangan tangan gue, ternyata si David tetap ngeremes remes nih, wah sadar juga di anak, meskipun dia di alam bawah sadar tetep aja nomor satu kalau remes remesan.. Dan setelah itu sekujur tubuh gue langsung panas, ya gue keluar.. Ah nikmat banget, tapi gue belum puas, gue langsung megang penis David dan ngocok ngocokin, dan gue kulum, tiba tiba terdapat air muncrat yang sangat deras dari ujung penis David, dan memenuhi tenggorokan ku, ya , sperma. David sudah mengeluarkan sperma, meskipun dia tertidur. Ya, dia terangsang juga ternyata walau tidur ! Akupun melepas penisnya dan memain mainkannya, ih lucu ya, biji nya goyang goyang lagi..Dan tiba tiba, croooot crooot, dari penis David keluar sperma lagi, ngebasahin perut nya.. Wahh, asik banget dehh.. Sebenernya gue masih pengen lagi, tapi ternyata hari itu udah mulai subuh, dan gue takut si David kebangun dan ngelihat kalo gue udah nelanjangin dan “merkosa” dia, jadi gue main mainin aja penis dia, dan gue mandangin pantatnya yang kencang dan seksi itu, juga body nya. Aahh, seandainya kita pasangan, pasti cocok. Dada gue kenceng, pantat gue asik, gue bohay, dan si David juga ganteng, baik, keren, juga yang terpenting, onderdil nya gede. Gue pun segera “membersihkan” badan si David, gue lap sisa sisa sperma nya, gue cuci kelaminnya, dan gue pakein lagi celana nya. Dan juga, gue tetep intipin lagi di sela sela tonjolan celanya, kelamin David yang terkulai diantara jembutnya yang seksi sekali itu. Dan Akupun memeluknya dan mengelus elus bulu di perutnya, apakah ini mimpi ? Cowok impian gue, yang super seksi, dan gue, yang teteknya *upss sangat menawan ini, telah berhubungan seks, walau tanpa sepengetahuan David, heheheh..<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Dan gue pun langsung tegak dari ranjang, dan memastikan bahwa keadaan kamar sudah aman, dan mengendap endap keluar dari kamar David, dan kembali ke kamar gue, biar orang orang nggak curiga. Pagi pun datang, untuk hari ini nggak ada kelas. Jadinya, gue tidur sampe siang gue bangun. Dan gue ngintip di kamar David, ternyata dia belum bangun. Gue pun mandi dan setelah mandi, ternyata si David setengah sadar, bertelanjang dada, hanya menggunakan celana pendeknya yang sedikit basah itu, keliling di kos kosan. Wajahnya sangat terlihat bingung, lelah, lesu dan pucat. Yah, mungin meman aku semalam terlalu kasar dengan dia..<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><br /></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Sisi David<o:p></o:p></span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span style="color: #555555; font-size: 16.0pt;">Waktu gue tidur, gue terbangun waktu subuh subuh. Dan gue bingung, kenapa gue kerasa ditimpa gitu, ternyata, Katrin sedang main mainin penis gue dan ngelus ngelusin bulu jembut gue ! Gue pun pengen teriak, tapi gak ada suara yang keluar dari mulut. Akhirnya gue pun hanya pasrah, ternyata semalaman tadi, keperjakaan gue udah direnggut. Gue diperkosa ? Astaga… gue bener bener gak nyangka. Gue cuma dalem hati bisa bertanya, kapan si Katrin selesai dan keluar dari kamar gue. Dan akhirnya tiba waktunya, Katrin selesai dan kembali ke kamarnya dengan bahagia. Penis gue masih terasa sakit, karena itu pertama kali gue ngelakuin seks. Gue malu banget. Gue mutusin untuk nggak ngumbar kejadian ini ke orang orang, dan diem aja soal ini. Gue juga bakal pura pura nggak tau sama si Katrin, karena gue nggak mau ngerusak persahabatan gue sama si Katrin. Katrin….. Katrin……, kenapa lo ngelakuin ini ?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-69740831917507185022012-05-23T03:53:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.681-07:00BERSAMA DIA SAHABAT ISTRIKU<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-LnLAXIbxUD0/T7zAaTX6LvI/AAAAAAAADAQ/UYKTGd4O9sc/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-LnLAXIbxUD0/T7zAaTX6LvI/AAAAAAAADAQ/UYKTGd4O9sc/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-LnLAXIbxUD0/T7zAaTX6LvI/AAAAAAAADAQ/UYKTGd4O9sc/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-LnLAXIbxUD0/T7zAaTX6LvI/AAAAAAAADAQ/UYKTGd4O9sc/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-LnLAXIbxUD0/T7zAaTX6LvI/AAAAAAAADAQ/UYKTGd4O9sc/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="240" /></a></div><div style="margin-bottom: 7.65pt; margin-left: 0in; margin-right: 0in; margin-top: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span class="Apple-style-span" style="color: #555555; font-size: 24px;">Aku masih ingat siang itu mendadak harus ke Surabaya, karena ada beberapa surat penting yang harus kubawa maka aku mampir dulu kerumah dalam perjalanan ke Cengkareng. Sesampaiku dirumah, kulihat pintu depan tertutup, kupejet bel berkali kali barulah muncul Tutut pembantu rumahku. Dengan sedikit mengomel aku segera masuk, ketika aku berjalan menuju kamarku, kudengar suara orang berbicara dihalaman belakang dekat kolam renang, ketika kuhampiri rupanya isteriku ada disitu dengan Yuni temannya serta seorang anak muda yang tampan sekali dengan tubuh yang kurus tinggi. Dalam hati aku terkesiap, karena aku tahu bahwa cowok seperti itulah idola isteriku, disamping aku juga agak heran karena tak biasanya isteriku menemui tamunya dengan hanya memakai duster saja pada jam seperti ini, sedangkan Yuni memakai baju renang. Ketika kusapa mereka semua kelihatannya biasa saja, malahan aku sempat dikenalkan dengan Boy anak muda itu yang katanya keponakan Yuni. Dari jabatannya yang panas, aku yakin kalau anak muda ini baru melakukan sesuatu yang membutuhkan banyak energi, tetapi aku masih ragu ragu memikirkan apakah dia baru main dengan isteriku. Aku benar benar ingin tahu jawabnya, maka aku langsung masuk kekamarku dan memeriksa tempat tidur, sesuatu yang tidak biasanya aku lakukan. Benar saja kulihat diatas tempat tidurku ada bekas cairan basah yang aku yakini pasti itu sperma dan lendir kepuasan yang keluar dari nonok Novie, ketika aku masuk kekamar mandi, kulihat celana dalam Novie tergeletak dilantai. Barulah aku yakin kalau isteriku tadi ini main dengan Boy, aku jadi terangsang sendiri membayangkan isteriku main dengan anak muda seperti itu, apakah dia bisa puas, dan apakah Yuni juga ikut main ? Setelah menenangkan debaran jantungku, aku memencet interkom dan meminta isteriku untuk masuk kekakamr. Novie mendatangiku dengan riang tanpa perasaan apa apa, ia mengira kalau aku membutuhkan sesuatu.</span></div><div style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: .0001pt; margin: 0in; mso-line-height-alt: 15.6pt; vertical-align: baseline;"><span id="more-792" style="border-color: initial; border-style: initial; font-style: inherit; font-weight: inherit;"></span><span style="color: #555555; font-size: 18.0pt;">Memang benar aku butuh sesuatu, begitu Novie disampingku, aku langsung memeluknya dan menciumnya, Novie juga dengan antusias membalas ciumanku itu ” Nov, aku mesti ke Surabaya, ayo kita main dulu ya, aku lagi kepengen nich ” Novie tertawa sambil memukul dadaku “Lalu bagaimana dengan tamunya, masak dibiarkan saja diluar ” Aku tak menjawab malahan aku sengaja memasukkan tanganku kedalam dusternya dan meremas pantatnya, benar seperti dugaanku, Novie tak memakai celana dalam. Kuremas remas pantatnya ” biarin saja mereka menunggu, kan mestinya mengerti kalau kamu lagi repot” Novie cekikikan, tetapi ia menyambar interkom dan memberitahu Yuni supaya menunggu karena dia lagi repot denganku. Aku sendiri sibuk menyingkapkan duster Novie untuk melihat nonoknya, benar benar hebat…. rupanya Novie belum sempat membersihkan nonoknya itu. Karena meskipun kelihatannya bersih, tetapi dimata akhli seperti aku, aku yakin kalau nonoknya habis dipakai dan belum dibersihkan. Kalau tokh dibersihkan paling juga cuma dijilati sampai kering seperti hobby Novie selama ini. Aku merasakan asin ketika liang nonok Novie kujilat. Tak mau menunggu lama aku segera mencopot celanaku dan mengeluarkan ******ku, Novie langsung menungging karena dia tahu kalau lagi tergesa gesa maka aku paling senang main dengan menungging ini. Ketika ******ku sudah amblas seluruhnya, barulah aku bicara ” Nov, kamu barusan main dengan Boy ya, aku tahu lho” Novie hanya tertawa, “idih Papa sok tahu aja ” Aku bilang lagi, “nggak apa apa deh, tetapi bagaimana, mainnya pinter mana sama aku ? Novie menjawab sambil tetap menggoyang goyangkan pantatnya, “kalau rasanya sih enak punya Papa, tetapi karena petualangan jadi ya kerasa juga enaknya ” “Lalu Yuni apa kamu ajak juga ?” “Enggak, Yuni cuman nunggu didepan, malu ach !” “Bagaimana kalau sekarang kita panggil Yuni buat nemenin kita ?” Belum sempat Novie menjawab aku sudah menyambar intercom dan memanggil Yuni agar masuk kekamarku. Novie menolak sambil tertawa tawa, tetapi aku diam saja, ketika kudengar langkah Yuni memasuki kamarku aku justru mempercepat genjotanku keliang nonok Novie…… Yuni berteriak lirih ketika melihat aku yang hanya melepas celana panjangku sedang menyodok pantat Novie yang cuman menaikkan dusternya itu, ia menutup mulutnya dengan tangan sebagai ungkapan kekagetannya, tapi itu tak lama, karena ia segera tertawa lirih melihat kelakuan kami itu. Aku mencabut ******ku dari liang nonok Novie, aku langsung mendatangi Yuni dan melucuti baju renangnya, Yuni mencoba untuk berontak karena memang selama ini aku tak pernah “main main” dengan Yuni meskipun hubungan kami sangat akrab dan sepertinya tak ada rahasia diantara kami. Tapi kali ini aku benar benar ingin main bertiga, aku, Novie dan Yuni, karena Yuni terus berontak maka aku peluk dia sehingga ******ku yang gede dan ngaceng itu menempel dipantatnya. Ketika aku berhasil melepaskan pakaian renangnya, Yuni lari kearah Novie yang tenang tenang saja duduk disofa sambil tertawa, aku segera mendekati Yuni dan langsung kusodorkan ******ku kemulut Yuni, dengan ragu ragu Yuni menoleh kearah Novie. Ketika dilihatnya Novie hanya tersenyum barulah Yuni mengangakan mulutnya dan memasukkan ******ku kedalam mulutnya. Ketika kucoba mendorong ******ku lebih masuk kemulut Yuni, Yuni mendadak terbatuk batuk, rupanya ia tak terbiasa dengan ****** sebesar punyaku. Ia memuntahkan ******ku sehingga membuat ******ku jadi mengangguk angguk tanpa musuh. Aku langsung merubah sasaran, kutelentangkan Yuni yang badannya montok itu diatas tempat tidur dan kurentangkan kakinya lebar lebar. Kini dihadapanku tubuh Yuni sudah tergolek pasrah siap untuk disetubuhi, tubuh putih mulus itu tampak sangat merangsang dengan susu yang padat, sementara putingnya tampak merah kecoklatan dan sudah berdiri tegak mengacung keatas pertanda Yuni sudah cukup terangsang, jembutnya tampak tumbuh dengan suburnya menutupi nonoknya yang tampak sudah mengeluarkan lendir birahi yang cukup banyak. Dengan posisi menjongkok kutuntun ******ku keliang nonok Yuni yang merekah ungu kehitaman itu, Yuni memejamkan matanya, bahkan isteriku sempat berkata agar aku hati hati. Benar saja begitu masuk ujungnya dan kucoba kutekan agar ambles, maka Yuni merintih dan ******ku macet nggak bisa masuk. Ternyata nonok Yuni sempit sekali, tanpa banyak omong kucabut ******ku dan langsung kudekatkan mulutku keliang nonok Yuni dan mulai menjilati nonok Yuni, sekali geseran lidahku menyentuh itil Yuni, Yuni langsung terpekik. Dua tiga kali kuselusupkan lidahku kedalam liangnya, Yuni sudah basah kuyup. Dengan puas, aku kembali mengarahkan ******ku keliang nonok Yuni, tetapi sebelumnya kusuruh Novie mengulum ******ku agar lebih basah lagi. Karena meskipun nonok Yuni sudah basah dan licin, tetapi aku masih khawatir kalau tidak bisa masuk seluruhnya. Setelah ujung ******ku berlumur liur Novie, barulah ujung ******ku kutekankan ke liang nonok Yuni, begitu kurasakan ujungnya sudah terjepit bibir nonok Yuni, langsung kusentak dan ..kali ini ******ku berhasil menembus liang Yuni dan menyentuh dasar kemaluan Yuni. Dengan hunjaman hujaman yang cepat aku memompakan ******ku ke liang kemaluan Yuni yang berpasir dan seret sekali itu, Yuni sama sekali tak bereaksi, mungkin dia agak sungkan pada isteriku kalau dia kelihatan menikmati persetubuhannya denganku itu. Aku tak perduli, yang penting saat itu nafsuku betul betul menggelora, kugigit buah dada Yuni yang mengkal itu, Yuni hanya menggeliat dan mendesah. Ketika aku merasa kalau air maniku sudah terkumpul diujung ******ku dan segera akan muncrat, aku menancapkan ******ku dalam dalam dan kubiarkan saja tertanam disitu . Yuni juga diam saja ketika kucium bibirnya dan saat itulah kumuntahkan air maniku kedalam liang nonok Yuni. Aku tahu kalau Yuni belum mencapai kepuasannya, tetapi aku pura pura acuh saja, bahkan Yuni secara demonstratif mendorong tubuhku. Aku tersenyum kepadanya dan memandang isteriku yang masih duduk di tepi tempat tidur, “Bagaimana Yun, puas ? tanya isteriku pada Yuni, Yuni hanya menyeringai dan melirik padaku dengan ujung matanya. Aku menjawab enteng, “Mana bisa Yuni puas, habis kamu nungguin sih, entar kalau mau puas kapan kapan kita nginap di pulau bertiga saja, nah pasti kamu semua akan jadi puas ! Tanpa menunggu jawaban dari mereka, aku langsung memakai pakaianku, mengambil dokumen yang kubutuhkan dan langsung ke Cengkareng. Sejak saat itu aku dan isteriku bisa bertambah fair dalam masalah seks, meskipun boleh dikata aku tak pernah melihat isteriku memasukkan pria, tetapi aku seringkali mengajak teman isteriku untuk berkencan dengan sepengetahuan isteriku sendiri. Dan aku sendiri tahu kalau isteriku seringkali juga main dengan pria lain, pasti dia suatu kali juga pernah menemukan pria yang lebih hebat dariku, tetapi untunglah bahwa kami tetap kompak untuk menikmatinya tanpa rasa marah atau sakit hati.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-19817189472386849932012-05-23T03:31:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.586-07:00CEWEK TELANJANG BISPAK<br /><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><b><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Ayam Kampus Indonesia Seksi Bugil</span></b></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;">is a term that is now already popular, especially in big cities. The term is usually used chicken campus to show or identify someone as a student or college student, where in addition to work as a student or professional student as well as non-commercial sex workers</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="apple-style-span"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"><a href="http://www.namihotpic.com/"><span style="color: #3778cd; text-decoration: none;">Cewek Telanjang Bispak</span></a>, or even would have been professional and sexual conduct transactions with partners, customers or with friends so that is considered as a</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"> </span></span><span class="apple-style-span"><i><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;">Ayam Kampus UI</span></i></span><span class="apple-style-span"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;">. Some of the factors that cause someone to become a Mahasiswi Toket Montok environmental factors, such as living environment, kost coincidence that many friends who work as Ayam Kampus Cantik.</span></span><span class="apple-converted-space"><span style="color: #444444; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"> </span></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-Ubup8rGGVr4/T7y8HAzmkZI/AAAAAAAAC_4/5NQXTG0z2to/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-Ubup8rGGVr4/T7y8HAzmkZI/AAAAAAAAC_4/5NQXTG0z2to/s640/1+www.namihotpic+(1).jpg" width="463" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-tLUGnID5QT8/T7y8LxXnKHI/AAAAAAAADAA/Fe4pbG0gZ6g/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-tLUGnID5QT8/T7y8LxXnKHI/AAAAAAAADAA/Fe4pbG0gZ6g/s640/1+www.namihotpic+(2).jpg" width="434" /></a></div><div class="MsoNormal"><span class="apple-style-span"><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br /></span></span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-18rNC70lVns/T7y-b-Bd9DI/AAAAAAAADAI/N0rIw95zu58/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-18rNC70lVns/T7y-b-Bd9DI/AAAAAAAADAI/N0rIw95zu58/s1600/2+www.namihotpic.com.jpg" /></a></div><span class="apple-style-span"><span style="color: #333333; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br /></span></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-80671844517854893332012-05-22T07:32:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.697-07:00PELAYAN TOKO YANG BIKIN HORNY<br /><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">Perempuan ini ada – ada saja masa iya jadi pelayan dengan pakaian yang seperti itu?? Pelayan took atau malah melayani om – om took bahkan mungkin took khusus om – om ya ini…..<o:p></o:p></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-f2aw8gznl8k/T7uh5JN38UI/AAAAAAAAC-4/hheAvZz6RIc/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-f2aw8gznl8k/T7uh5JN38UI/AAAAAAAAC-4/hheAvZz6RIc/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-wXBmeOa6i8k/T7uh_RjrKAI/AAAAAAAAC_A/oSELkw6OY-8/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wXBmeOa6i8k/T7uh_RjrKAI/AAAAAAAAC_A/oSELkw6OY-8/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-AXuDzE9yLKo/T7uiJjwo7lI/AAAAAAAAC_I/wZ7GrNXu9QM/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-AXuDzE9yLKo/T7uiJjwo7lI/AAAAAAAAC_I/wZ7GrNXu9QM/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-LasrSDyrO3s/T7uiTOL0ysI/AAAAAAAAC_Q/QEkAsuNe4h4/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-LasrSDyrO3s/T7uiTOL0ysI/AAAAAAAAC_Q/QEkAsuNe4h4/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-efZGUp-Y3ZY/T7uig9WME5I/AAAAAAAAC_Y/oKF0UCmhl0I/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-efZGUp-Y3ZY/T7uig9WME5I/AAAAAAAAC_Y/oKF0UCmhl0I/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-47858018551525542302012-05-22T07:04:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.639-07:00TUBUH MBAK LIA KUNIKMATI JUGA<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ZwxeCXWornQ/T7ucgQJYRcI/AAAAAAAAC-s/_xUQKFgInVQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ZwxeCXWornQ/T7ucgQJYRcI/AAAAAAAAC-s/_xUQKFgInVQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ZwxeCXWornQ/T7ucgQJYRcI/AAAAAAAAC-s/_xUQKFgInVQ/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="296" src="http://1.bp.blogspot.com/-ZwxeCXWornQ/T7ucgQJYRcI/AAAAAAAAC-s/_xUQKFgInVQ/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 21px; line-height: 24px;">Kadang aku sering senyum sendiri kalo inget cerita ini. Kisah ini terjadi semasa aku masih kuliah,bermula saat aku menginjak pertengahan smester 3.</span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 21px; line-height: 24px;">Sebut saja aku Edo,Aku cowok biasa aja aku ngrasa gak ada yang istimewa dari aku,bahkan mungkin sebagai cowok cenderung agak telat soal bercinta.buktinya hingga saat itu aku belom mempunyai cewek,sedangkan temen-temen kostku semua dah pada dapat gandengan sejak semester awal.</span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: black;"><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Hari itu minggu pagi,seperti biasa aku duduk di teras depan sambil baca koran ditemani secangkir kopi dan A-mild yang tinggal beberapa batang.tiba-tiba berhenti sebuah mobil pick-up di depan rumah kostku,rupanya ada yang mau menghuni rumah depanku yang sudah beberapa bulan kosong. kulihat sejenak ada seorang laki-laki berumur 35an turun diikuti seorang perempuan,belakangan kuketahui namanya mas Bram dan istrinya mbak Lia.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Sesaat ku amati mereka menurunkan barang-barang timbul rasa kasianku,karena yang bantuin cuma ada satu orang kuli dan sopir.Timbul niatku untuk berkenalan dan membantu mereka.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Sejak saat itu aku sering main kerumah mereka.aku juga makin akrab dengan mas Bram.Lama kelamaan aku jadi menganggap mas bram dan mak Lia seperti kakaku sendiri,mas Bram kadang juga mengajakku terlibat dalam bisnisnya,dia adalah disributor spare part yang baru mengembangkan bisnisnya di kota ini,sedangkan kantornya masih di surabaya,sehingga dia masih mesti sering ke surabaya hingga beberapa hari.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Suatu hari,minggu pagi seperti biasa aku duduk-duduk diteras depan baca jawa post sambil ngisep A mild.Tiba-tiba dari luar pintu pagar terdengar suara mbak lia menyapa" Lagi nyantai dik?"." Eh,iya mbak"jawabku sambil nglipet koran."bisa bantuin aku gak?""ngapain mbak?" "Betulin kran,dah aku beliin tadi tapi gak bisa masangnya,mas Bram lagi kesurabaya" tambahnya. "Ayuk" kataku sambil erus nylonong.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">sekitar 15 menit aku selesai memasang kran,mbak lia dah nyiapin secangkir kopi."makasih lo dik" katanya."Emm kalo mau nonton film nonton aja tuh,kemaren mas bram beli VCD baru,mbak mau bikin pisang goreng" katanya lagi. "Wah boleh lah" kataku.aku mulai buka buka tumpukan VCD dari raknya.tiba2 kuliat ada seuah VCD bokep,ah cobain lah,tapi volumenya sengaja aku kecilin biar mbak lia gak denger pikirku.akupun mulai terlarut dengan film itu,adeganya mulai bikin kontolku mengeras.mataku tak berkedip sekalipun,tiba-tiba mbak lia mengagetkanku dari belakang,"Suka film Itu ya dik?" "Eh mbmbak.." mukaku jadi merah karena malu campur kaget,buru buru ku ambil remote,tapi mbak lia segera menimpali,"Gak apa-apa, lanjutin aja" Mbak juga pengin nonton kok" katanya,akupun gak bisa berbuat apa-apa.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">akhirnya kami nonton berdua,tak ada sepatah katapun keluar dari mulutku walaupun mbak lia duduk stau sofa denganku,tak terasa kontolku mulai menegang lagi dan semakin tak tertahankan,bikin aku makin gelisah.Diam-diam mbak lia melirik ke arahku,aku pura-pura terus liat film itu.Tapi sesekali aku lirik dia juga nampak gelisah,dadaku makin berdegup tak karuan.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">"Dik Edo dah pernah?" tiba-tiba suara mbak ani memecahkan suasana."Emm.."sebelum aku menjawab tiba-tiba mbak lia menggapai tanganku,sambil berkata"Dik aku horny.."di bawanya tanganku ke arah payudaranya yang besar dan montok itu.akupun tak bisa berbuat apa-apa,semenara batang kontolku semakin keras saja.lalu dia mulai menciumku,nafasnya terasa tersengal-sengal.akupun jadi makin bernafsu,akhirnya ku kulum juga bibirnya yang sensual mirip bibirnya sarah ashari itu,ooohh nikmat sekali bibir mbak lia.tangankupun mulai lihai,kubuka branya dan kuremas-remas payudaranya yang montok dan kenyal itu.ciumankupun kulanjutkan kelehernya yang jenjang dan mulus bak porselin,terus turun hingga ke punting,,wooow...rasanya tak dapat kulukiskan dengan kata-kata lagi.mbak liapun jadi tambah belingsatan, oh...dik....teru...s,....ough...yah., dan tangannya mulai turun menjamah batang kontolku yang sudah sangat tegang,dibukanya reslitingku,dan segera tugu pancoranku kluar menghadap lagit-langit dengan gagahnya,"oh dik ...besar banget punyamu," katanya,sambil serta merta penundukkan kepalanya...di emutnya kontolku mulai dari ujung,,ogh,,,...mmbba,,,k,..ennna,,,kk,diapun terus mengocok kontolku kedalam rongga mulutnya ooohh..uhgg,akupun makin tak tahan,terasa ada sesuatu yang mau mengalir deras dari saluran kencingku,tapi berusaha aku tahan.mmb,,,ak..aku gak taha.n,,buru-buru dia sudahi kocokanya,dan dia mulai lucuti semua pakaianya yang tersisa.akupun tak tinggal diam. segera ku buka T shirt dan jeans ku,hingga kami sama sama telanjang bulat.aku masih dalam posisi duduk menghadap TV,lalu mbak lia ambil posisi duduk di atas pangkuanku membelakangiku,sementara batang kontolku yang sudah sangat keras dan mengkilat karena ludah mbak lia sudah tak sabar menunggu.di pegangnya kontolku lalu di bimbingnya masuk ke liang veginanya...ogh,,,rasanya,,benar-benar niknmat di jepit vagina mbak lia yang lembut dan masih rapat itu,ugh....tanganku yang satu masih meremas-remas payudaranya sementara tangan yang lain meraba-raba ke daerah klitorisnya,,,ohh...ughh...diapun mulai melakukukan gerakan naik turun,,ooooohh...mba,,,k enakkk bange..t...iyaa..h dikk...mbak ...jjjuugaa.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">ouu..sesekali dia memekik. mmmbak...aku dah gak tahhan...kataku..,kataku. lalu dia berdiri sehingga kontolku lepas dari vaginanya,dia ambil posisi tidur di sofa sambil membuka selangkangnya..sekarang nampak jelas olehku vagina yang indah kemerahan dan sudah sangat basah,diatasnya ditumbuhi bulu-bulu hitam yang halus,segara kuhampiri apa yang ada di hadapanku,kujilati bibir-bibirnya ooohh..enak banget...dan wanginya khas ..tak seperti yang kubanyangkan sebelumnya. diapun semakin belingsatan sambil tanganya meremas-remas apa yang ada,ooh dik,,,enak bange,,.dikk aku juga sudah,,gak taha,,,n,,keringatnya semakin deras membasahi sekujur tubuhnya,'masukinnn aja ..sekara,,ng..ouuugh...,segera aku ambil posisi di aasnya,lalu kakinya kuangkat ke pundakku,dan pelan- pelan kumasukkan kontolku ke lobang memeknya....oohh..yeaah,..benar-benar sensasi luar biasa yang belom pernah aku rasakan seumur hidup,lalu segera aku kocokkan kontolku hingga amblas sampai ke pangkal,dan kocokanku semakin cepat,,,membua aliran darah yang mengalir ketubuhku pun semakin deras,heringat pun mengucur membasahi tubuh kami berdua,,oooohhh,, uuugh,,,,ooogh...yyyea...yeaaahh.,,ayo,,,,dikkk,,, terusss.......ohhhg.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">aku dah mau klu,,ar mbakk,,,,.iiiiiyyyaahh...iyyyaah..aku juga..dddiik..</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">oooogh....yeah...,dan kurasakan ada aliran deras yang sudah tak kuat lagi aku bendung hingga ke ujung kontolku...,lalu segera kubenamkan dalam-dalam kontolku kedalam vagina mbak lia,terasa badanku gemetar sampai ke ubun ubun,seiring menyemburnya semua isi yang membara dalam birahiku....ooouuh,bersamaan dengan itu kurasakan juga kaki-kaki mbak lia juga gemetar dan menjepit erat ke pinggangku sambil tanganya menjambak rambutku...ooooghh...dikkk,,en...aaaaak,,,</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">kamu....hebbaatt katanya sambil sekali lagi mencium bibirku.</span><br /><span class="apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Kamipun terkulai lemas sementara kontolku masih ku biarkan menikmati hangatnya liang vaginanya yang sudah sangat becek oleh spermaku dan cairan vaginanya..</span></span><o:p></o:p></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-33815170430792303832012-05-22T06:33:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.609-07:00CARA MEMPERBESAR Mr. P<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ETrXIVkf8TA/T7uXiShHFBI/AAAAAAAAC-g/q0LpY30w7So/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-ETrXIVkf8TA/T7uXiShHFBI/AAAAAAAAC-g/q0LpY30w7So/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="212" /></a></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><strong><span style="color: black; font-size: 18pt;">Cara memperbesar penis</span></strong><span class="apple-converted-space"><span style="color: black; font-size: 18pt;"> </span></span><span style="color: black; font-size: 18pt;">mungkin ini sangat berlaku bagi anda yang memiliki ukuran alat kelamin laki-laki yang kecil, karena dengan ukuran Mr.p yang sangat kecil bisa membuat anda kurang percaya diri. Namun ada beberapa langkah yang bisa anda lakukan untuk <span class="apple-converted-space"> </span>anda dan cara ini sudah cukup efektif untuk anda coba.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Sekali lagi perlukah kita membesarkan alat kelamin kita dengan<span class="apple-converted-space"> </span>cara pembesar penis<span class="apple-converted-space"> </span>yang ada, jawaban nya selama tidak mengandung efek samping yang berarti maka pembesar penis juga perlu jika dirasa ukuran kelamin anda jauh dari ukuran standart ukuran kelamin orang dewasa, nah bagaimanakah cara nya silakan anda simak dibawah ini :<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">* Teknik ini bukan teknik instan yang sekali jalan langsung kelihatan hasilnya, harus dengan tekad dan komitmen yang kuat dari diri sendiri, jadi kalau cepat menyerah dijamin tidak akan berhasil.<br />* Jangan memaksakan diri ingin mendapatkan hasil instan. Jangan sampai karena ingin cepat barhasil lalu kita memforsir latihan yang bisa mengakibatkan penis cedera. Hargai organ vital Anda.<br />* Rutinitas adalah kunci keberhasilan teknik ini.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">A. Stretching / Length extender<br />Latihan ini dimaksudkan untuk menambah panjang penis, caranya adalah dengan meregangkan jaringan erectile. Jaringan erectile adalah jaringan tendon yang akan membuat penis kita ereksi jika dipenuhi oleh darah dari aliran darah di tubuh kita. Latihan ini lebih aman daripada jika kita berlatih menggunakan pemberat yang di ikatkan pada penis.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Hal pertama yang harus diperhatikan adalah penis harus dalam keadaan flacid (tidur, loyo, kalem, tidak ereksi). Yang kedua posisi sebaiknya duduk atau berdiri, yang ketiga adalah penis tidak dalam keadaan licin atau keadaan yang bisa menimbulkan tangan kita selip ketika memegang penis. Dan langkahnya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">* Pegang ujung penis dengan satu tangan dan tangan lainya memegangi tangan yang memegang penis. Pada saat memegang pastikan tangan kita tidak selip, tapi juga jangan sampai terlalu keras karena dapat mencederai penis.<br />* Tarik penis ke arah depan sampai terasa regangannya, tapi jangan terlalu keras. Cukup sampai terasa bahwa penis kita dipaksa meregang, tahan sampai kira kira 30 detik, kemudian lepaskan. ulangi sampai kira kira 10 kali.<br />* Lepaskan penis, kemudian pukul-pukulkan penis ke paha kanan kiri sampai kira-kira 30 detik, atau sampai penis kembali rileks.<br />* Ulangi langkah ke 2, tapi kali ini tarik penis ke arah atas.<br />* Ulangi langkah 3.<br />* Ulangi langkah 2, kali ini tarik penis ke arah kiri.<br />* Ulangi langkah 3.<br />* Ulangi langkah 2, kali ini tarik penis ke arah bawah.<br />* Ulangi langkah 3.<br />* Ulangi langkah 2, kali ini tarik penis ke arah kanan.<br />* Ulangi langkah 3.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Selanjutnya ulangi langkah tadi namun kali ini di putar membentuk lingkaran ke arah kiri, dan kemudian kebalikannya. Ulangi selama lima kali kemudian diakhiri dengan mengulang langkah 3. Latihan ini akan benar benar terasa hasilnya setelah 3 sampai 4 bulan.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">B. Jelging<br />Latihan ini di maksudkan untuk memperbesar ukuran penis. Latihan inilah yang sudah dilakukan selama berabad-abad oleh banyak suku di timur tengah, latihan yang penulis asli menyebutnya resep rahasia keluarga.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Teknikya adalah dengan secara terus menerus memaksa darah memenuhi penis, yang lambat laun akan menyebabkan rongga di dalam jaringan tendon membesar dan mampu menampung lebih banyak darah, yang akhirnya memperbesar ukuran penis. Untuk informasi ereksi yang terjadi pada penis kita adalah karena darah yang memenuhi jaringan penis, sehingga mengeras. Latihan ini memerlukan waktu sekitar 20 menit. Dan lebih baik dilakukan sambil duduk atau berdiri. Gunakan cairan pelicin secukupnya, misalnya baby oil atau vaseline.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Hal pertama yang harus diperhatikan adalah penis harus dalam keadaan setengah ereksi, atau kira-kira 60-80% ereksi, karena jika penis dalam keadaan loyo maka tidak akan mendapatkan hasil apapun. Dan jika penis dalam keadaan full ereksi, penis akan terlalu keras dan jelging tidak akan dapat dilakukan. Yang kedua adalah jangan pernah sampai ejakulasi. jika tidak dapat menahan nafsu, segera istirahatkan untuk beberapa saat sampai gairahnya mereda, kemudian lanjutkan. Jika sampai ejakulasi maka jelging hari itu harus segera diakhiri, karena setelah ejakulasi otot penis akan menjadi terlalu lelah untuk melakukan jelging, menambah resiko cedera Langkahnya adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">* Pastikan penis dan tangan anda telah terlumuri dengan cairan pelicin.<br />* Pastikan juga penis telah dalam keadaan 60-80% ereksi.<br />* Pegang dasar bawah penis dengan posisi seperti tangan kita ketika melakukan gerakan OK (pastikan pegangan kita sedasar mungkin, dengan cara menyatukan ibu jari dengan telunjuk.) Kemudian kuatkan pegangan sampai kita merasa darah terkunci di penis, tapi jangan terlalu kuat. Jangan memegang dengan seluruh jari.<br />* Tarik pegangan kita ke atas secara perlahan sambil jari telunjuk dan ibu jari masih mengunci penis, penis akan terlihat membesar karena darah di paksa naik keatas. Pada saat tangan kita naik, pegangkan tangan yang lainnya di dasar penis dengan pegangan yang sama,<br />* Setelah pegangan pertama sampai ujung penis (bukan kepala penis), lepaskan pegangan tangan pertama dan naikkan tangan yang lain ke atas dengan cara yang sama. Jika di ibaratkan teknik ini seperti peternak sapi yang memerah susu sapi.<br />* Lakukan selama 10 menit, atau 100-200 ulangan.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Setelah tiga minggu naikkan frekuensinya menjadi 20-30 menit, dan dalam 3 bulan hasilnya pasti terlihat. Selesai latihan penis anda akan terasa hangat dan sedikit nyeri, juga terlihat sedikit lebih besar. Ini adalah keadaan yang normal dan memang keadaan yang dicari. Karena selesai latihan jaringan tendon akan meregang dan dalam keadaan lelah (fatigue).<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Normal jika penis tidak bisa ereksi setelah latihan jelging, karena penis kita terlalu lelah. Keadaan akan normal setelah beberapa saat. Latihan ini bukan saja menambah penis menjadi besar, namun juga lebih keras dan nantinya lebih sehat. Yang terakhir dan paling penting adalah: Jangan memegang penis terlalu kuat, pegang dengan kekuatan biasa saja namun darah bisa terpompa dan terperangkap ke atas.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Jika pemukaan penis terluka atau rasa nyeri yang berkepanjangan pada penis, hentikan latihan untuk beberapa hari sampai sembuh. Itu tandanya pegangan kita terlalu kuat, atur kembali pegangan kita.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">C. Kegel<br />Menurut penulisnya ini adalah latihan kejantanan sesungguhnya. Latihan ini bertujuan untuk melatih stamina dan memperkeras penis (biar tahan lama), juga untuk mencegah kanker prostat. Latihan ini juga mengasah kemampuan kita mengontrol ejakulasi (biar tahan lama). Pada perempuan, latihan ini baik untuk meningkatkan kualitas orgasme.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Kegel dikenal juga dengan sebutan BC exercise. Tekniknya adalah dengan melatih otot Bulbocavernosus (otot BC). Otot ini terletak di pangkal bawah penis dan dekat prostat, otot inilah yang secara tidak langsung memompa dan berkontraksi saat kita ejakulasi, dan dengan melatih otot inilah kejantanan kita juga dilatih. Latihan ini pertama di ciptakan sekitar 45 tahun lalu oleh seorang ginekolog bernama Arnold Kegel, M.D. dan sekarang disarankan oleh banyak ginekolog di seluruh dunia, termasuk Dr. Boyke dalam sebuah talkshow di televisi.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Variasi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">* eratkan otot bc berulang-ulang selama 20-30 kali kemudian istirahat beberapa saat, kemudian ulangi beberapa kali.<br />* eratkan otot bc secara perlahan-lahan sampai otot bc merasa tegang dan pinggul terasa lelah kemudian lepaskan. Istirahat beberapa saat dan ulangi beberapa kali.<br />* eratkan otot bc kemudian tahan selama 30 detik. setelah itu lepas dan istirahat, ulangi beberapa kali.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18pt;">Frekuensi latihan ini tidak mengikat, karena otot bc tidak cepat lelah, semakin banyak kita berlatih akan semakin baik. Latihan ini juga bisa dilakukan dimana saja karena hampir tidak terlihat orang lain. Yang terakhir adalah frekuensi latihan dari seluruh teknik tadi, perbandinangan antara latihan dan istirahat harus sesuai dengan kekuatan penis, jeda waktu sangat penting untuk memberikan penis waktu untuk pulih. Selamat mencoba.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br /></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-53151113954329129372012-05-22T05:49:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.656-07:00PERSETUBUHAN SEDARAH<br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QTmRuUmRfT8/T7uKa07xnvI/AAAAAAAAC-Q/DefLke0imLw/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QTmRuUmRfT8/T7uKa07xnvI/AAAAAAAAC-Q/DefLke0imLw/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QTmRuUmRfT8/T7uKa07xnvI/AAAAAAAAC-Q/DefLke0imLw/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-QTmRuUmRfT8/T7uKa07xnvI/AAAAAAAAC-Q/DefLke0imLw/s1600/1+www.namihotpic.com.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="213" src="http://2.bp.blogspot.com/-QTmRuUmRfT8/T7uKa07xnvI/AAAAAAAAC-Q/DefLke0imLw/s320/1+www.namihotpic.com.jpg" width="320" /></a></div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman'; font-size: 24px; line-height: normal;">Ceritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.</span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Lus! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. “Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.<br />Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.<br />“Lus.. kamu bengong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.<br />“Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Lusi.<br />“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.<br />“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.<br />“Bener nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.<br />“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.<br />“Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.<br />“Pernah, noh aku punya VCD-nya,” jawabnya.<br />Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.<br />“Kalau ML?” tanyaku lagi.<br />“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”<br />Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.<br />Bagaimana caranya si “Beni Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.<br />Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.<br />“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.<br />“Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.<br />“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.<br />“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.<br />“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.<br />“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.<br />Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,<br />“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ben, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. “Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.<br />“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.<br />Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.<br />“Lus, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.<br />Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Jangan Ben.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.<br />“Kamu udah mens belom?” tanyaku.<br />“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.<br />Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,<br />“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”<br />“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.<br />“Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.<br />Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya.<br />“Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..”<br />“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.<o:p></o:p></span></div><div style="margin-bottom: 12.0pt; mso-line-height-alt: 14.55pt;"><br /></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben..” katanya.<br />“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.<br />“Cepetan Ben, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.<br />“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”<br />“Aku juga Say..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.<br />“Lus kamu enggak perawan yach,” tanyaku.<br />“Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.<br />“Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.””Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”<br />“Siapa sih yang bisa nolak ‘Beni Junior’,” katanya mesra.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Lusi! apa Ayah sudah tidur?” tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang.<br />“kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.<br />“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.<br />“kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil memperlihatkan penisku.<br />“Aku emut yach.”<br />Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.<br />“Lus jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”<br />“Aku udah kepengen berat Ben!” katanya lagi.<br />“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.<br />“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.<br />“Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”<br />“kamu juga makin pinter ngulum ‘Beni’ kecil,” kataku lagi.<br />“Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.<br />“Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.<br />“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.<br />“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.<br />“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.<br />“Siap-siap yach!”<br />“Ayo dech,” katanya.<br />“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.<br />“Pelan-pelan dong!”<br />“Inikan udah pelan Lus,” kataku sambil mulai bergoyang.<br />“Lus, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.<br />“Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Sambil bercumbu dong Ben!”<br />Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.<br />“Lus kamu udah punya pacar belom?” tanyaku.”Aku udah tapi baru abis putus,” katanya sambil mendesah.<br />“Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”<br />“Ach yang bener?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.<br />“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh,” katanya terputus-putus.<br />“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.<br />“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben,” katanya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.<br />“Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.<br />“Achh.. ach.. bentar lagi nih.”<br />“Tahan Ben!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.<br />“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.<br />Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..<br />“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.<br />“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.<br />“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun,” katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">———-<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?” tanyanya.<br />“Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”<br />“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.<br />“Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?”<br />Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.<br />“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.<br />“Ben!” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,” katanya dari kamarnya.<br />“Bentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.<br />“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.<br />“Mbak lagi nungguin seseorang yach?” tanyaku.<br />“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Loh inikan..?” kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.<br />“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi.”<br />Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.<br />“Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich,” godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.<br />“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.<br />“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.<br />“Tubuh Mbak bagus banget,” kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal.<br />Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.<br />“Aku udah enggak tahan Ben,” katanya.<br />Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.<br />“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”<br />“Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau,” katanya mesra.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?” terdengar suara Lusi memanggil dari luar.<br />“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.<br />“Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Riri.<br />“Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?” tanyaku.<br />“Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,” katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.<br />“Rir, aku ikut yach!” pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.<br />“Ben kamu kuat nggak?” tanya Riri.<br />“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang,” kataku.<br />“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku.<br />“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Riri.<br />“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.<br />Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Lusi yang sedang mengemut penisku.<br />“Lus, aku maenin vaginamu,” katanya.<br />Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Sekarang ganti Lusi yach,” kataku.<br />Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.<br />“Ach.. aach..” desah Lusi.<br />“Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak?” katanya.<br />“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.<br />“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.<br />Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.<br />“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">“Ayo Ben tunggu apa lagi!” kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.<br />“Aku udah terangsang lagi.”<br />Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.<br />“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.<br />“Penis kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.<br />“Kayaknya kau nggak lama lagi dech,” kataku.<br />“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.<br />“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.<br />“Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja..” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.<br />“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi..”<br />“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku.<br />“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.<br />“Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich.”<br />“Aku juga ach,” kataku.<br />“Ben, Lus, lain kali lagi yach,” pinta Riri.<br />“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!” kata Lusi.<br />“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.<br />“Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!” kata Riri mulai memegang penisku.<o:p></o:p></span></div><div style="mso-line-height-alt: 14.55pt;"><span style="color: black; font-size: 18.0pt; mso-themecolor: text1;">Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.<o:p></o:p></span></div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><span class="Apple-style-span" style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 24px; line-height: 27px;"> </span>ritaku ini dimulai, waktu aku SMA kelas 3, waktu itu aku baru sebulan tinggal sama ayah tiriku. Ibu menikah dengan orang ini karena karena tidak tahan hidup menjanda lama-lama. Yang aku tidak sangka-sangka ternyata ayah tiriku punya 2 anak cewek yang keren dan seksi habis, yang satu sekolahnya sama denganku, namanya Lusi dan yang satunya lagi sudah kuliah, namanya Riri. Si Lusi cocok sekali kalau dijadikan bintang iklan obat pembentuk tubuh, nah kalau si Riri paling cocok untuk iklan BH sama suplemen payudara.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Sejak pertama aku tinggal, aku selalu berangan-angan bahwa dapat memiliki mereka, tapi angan-angan itu selalu buyar oleh berbagai hal. Dan siang ini kebetulan tidak ada orang di rumah selain aku dengan Lusi, ini juga aku sedang kecapaian karena baru pulang sekolah. “Lus! entar kalau ada perlu sama aku, aku ada di kamar,” teriakku dari kamar. Aku mulai menyalakan komputerku dan karena aku sedang suntuk, aku mulai dech surfing ke situs-situs porno kesayanganku, tapi enggak lama kemudian Lusi masuk ke kamar sambil bawa buku, kelihatannya dia mau tanya pelajaran. “Ben, kemaren kamu udah nyatet Biologi belom, aku pinjem dong!” katanya dengan suara manja. Tanpa memperdulikan komputerku yang sedang memutar film BF via internet, aku mengambilkan dia buku di rak bukuku yang jaraknya lumayan jauh dengan komputerku.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Lus..! nich bukunya, kemarenan aku udah nyatet,” kataku.<br />Lusi tidak memperhatikanku tapi malah memperhatikan film BF yang sedang di komputerku.<br />“Lus.. kamu bengong aja!” kataku pura-pura tidak tahu.<br />“Eh.. iya, Ben kamu nyetel apa tuh! aku bilangin bonyok loh!” kata Lusi.<br />“Eeh.. kamu barusan kan juga liat, aku tau kamu suka juga kan,” balas aku.<br />“Mending kita nonton sama-sama, tenang aja aku tutup mulut kok,” ajakku berusaha mencari peluang.<br />“Bener nich, kamu kagak bilang?” katanya ragu.<br />“Suwer dech!” kataku sambil mengambilkan dia kursi.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Lusi mulai serius menonton tiap adegan, sedangkan aku serius untuk terus menatap tubuhnya.<br />“Lus, sebelum ini kamu pernah nonton bokep kagak?” tanyaku.<br />“Pernah, noh aku punya VCD-nya,” jawabnya.<br />Wah gila juga nich cewek, diam-diam nakal juga.<br />“Kalau ML?” tanyaku lagi.<br />“Belom,” katanya, “Tapi.. kalo sendiri sich sering.”<br />Wah makin berani saja aku, yang ada dalam pikiranku sekarang cuma ML sama dia.<br />Bagaimana caranya si “Beni Junior” bisa puas, tidak peduli saudara tiri, yang penting nafsuku hilang.<br />Melihat dadanya yang naik-turun karena terangsang, aku jadi semakin terangsang, dan batang kemaluanku pun makin tambah tegang.<br />“Lus, kamu terangsang yach, ampe napsu gitu nontonnya,” tanyaku memancing.<br />“Iya nic Ben, bentar yach aku ke kamar mandi dulu,” katanya.<br />“Eh.. ngapain ke kamar mandi, nih liat!” kataku menunjuk ke arah celanaku.<br />“Kasihanilah si Beni kecil,” kataku.<br />“Pikiran kamu jangan yang tidak-tidak dech,” katanya sambil meninggalkan kamarku.<br />“Tenang aja, rumah kan lagi sepi, aku tutup mulut dech,” kataku memancing.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Dan ternyata tidak ia gubris, bahkan terus berjalan ke kamar mandi sambil tangan kanannya meremas-remas buah dadanya dan tangan kirinya menggosok-gosok kemaluannya, dan hal inilah yang membuatku tidak menyerah. Kukejar terus dia, dan sesaat sebelum masuk kamar mandi, kutarik tangannya, kupegang kepalanya lalu kemudian langsung kucium bibirnya. Sesaat ia menolak tapi kemudian ia pasrah, bahkan menikmati setiap permainan lidahku. “Kau akan aku berikan pengalaman yang paling memuaskan,” kataku, kemudian kembali melanjutkan menciumnya. Tangannya membuka baju sekolah yang masih kami kenakan dan juga ia membuka BH-nya dan meletakkan tanganku di atas dadanya, kekenyalan dadanya sangat berbeda dengan gadis lain yang pernah kusentuh.<br />Perlahan ia membuka roknya, celanaku dan celana dalamnya. “Kita ke dalam kamar yuk!” ajaknya setelah kami berdua sama-sama bugil, “Terserah kaulah,” kataku,<br />“Yang penting kau akan kupuaskan.” Tak kusangka ia berani menarik penisku sambil berciuman, dan perlahan-lahan kami berjalan menuju kamarnya. “Ben, kamu tiduran dech, kita pake ’69′ mau tidak?” katanya sambil mendorongku ke kasurnya. Ia mulai menindihku, didekatkan vaginanya ke mukaku sementara penisku diemutnya, aku mulai mencium-cium vaginanya yang sudah basah itu, dan aroma kewanitaannya membuatku semakin bersemangat untuk langsung memainkan klitorisnya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Tak lama setelah kumasukkan lidahku, kutemukan klitorisnya lalu aku menghisap, menjilat dan kadang kumainkan dengan lidahku, sementara tanganku bermain di dadanya. Tak lama kemudian ia melepaskan emutannya. “Jangan hentikan Ben.. Ach.. percepat Ben, aku mau keluar nich! ach.. ach.. aachh.. Ben.. aku ke.. luar,” katanya berbarengan dengan menyemprotnya cairan kental dari vaginanya. Dankemudian dia lemas dan tiduran di sebelahku.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Lus, sekali lagi yah, aku belum keluar nich,” pintaku.<br />“Bentar dulu yach, aku lagi capek nich,” jelasnya.<br />Aku tidak peduli kata-katanya, kemudian aku mulai mendekati vaginanya.<br />“Lus, aku masukkin sekarang yach,” kataku sambil memasukkan penisku perlahan-lahan.<br />Kelihatannya Lusi sedang tidak sadarkan diri, dia hanya terpejam coba untuk beristirahat. Vagina Lusi masih sempit sekali, penisku dibuat cuma diam mematung di pintunya. Perlahan kubuka dengan tangan dan terus kucoba untuk memasukkannya, dan akhirnya berhasil penisku masuk setengahnya, kira-kira 7 cm.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Jangan Ben.. entar aku hamil!” katanya tanpa berontak.<br />“Kamu udah mens belom?” tanyaku.<br />“Udah, baru kemaren, emang kenapa?” katanya.<br />Sambil aku masukkan penisku yang setengah, aku jawab pertanyaannya,<br />“Kalau gitu kamu kagak bakal hamil.”<br />“Ach.. ach.. ahh..! sakit Ben, a.. ach.. ahh, pelan-pelan, aa.. aach.. aachh..!” katanya berteriak nikmat.<br />“Tenang aja cuma sebentar kok, Lus mending doggy style dech!” kataku tanpa melepaskan penis dan berusaha memutar tubuhnya.<br />Ia menuruti kata-kataku, lalu mulai kukeluar-masukkan penisku dalam vaginanya dan kurasa ia pun mulai terangsang kembali, karena sekarang ia merespon gerakan keluar-masukku dengan menaik-turunkan pinggulnya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Ach.. a.. aa ach..” teriaknya.<br />“Sakit lagi Ben.. a.. aa.. ach..”<br />“Tahan aja, cuma sebentar kok,” kataku sambil terus bergoyang dan meremas-remas buah dadanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;"><br /></div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Ben,. ach pengen.. ach.. a.. keluar lagi Ben..” katanya.<br />“Tunggu sebentar yach, aku juga pengen nich,” balasku.<br />“Cepetan Ben, enggak tahan nich,” katanya semakin menegang.<br />“A.. ach.. aachh..! yach kan keluar.”<br />“Aku juga Say..” kataku semakin kencang menggenjot dan akhirnya setidaknya enam tembakan spermaku di dalam vaginanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Kucabut penisku dan aku melihat seprei, apakah ada darahnya atau tidak? tapi tenyata tidak.<br />“Lus kamu enggak perawan yach,” tanyaku.<br />“Iya Ben, dulu waktu lagi masturbasi nyodoknya kedaleman jadinya pecah dech,” jelasnya.<br />“Ben ingat loh, jangan bilang siapa-siapa, ini rahasia kita aja.””Oh tenang aja aku bisa dipercaya kok, asal lain kali kamu mau lagi.”<br />“Siapa sih yang bisa nolak ‘Beni Junior’,” katanya mesra.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Setelah saat itu setidaknya seminggu sekali aku selalu melakukan ML dengan Lusi, terkadang aku yang memang sedang ingin atau terkadang juga Lusi yang sering ketagihan, yang asyik sampai saat ini kami selalu bermain di rumah tanpa ada seorang pun yang tahu, kadang tengah malam aku ke kamar Lusi atau sebaliknya, kadang juga saat siang pulang sekolah kalau tidak ada orang di rumah.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Kali ini kelihatannya Lusi lagi ingin, sejak di sekolah ia terus menggodaku, bahkan ia sempat membisikkan kemauannya untuk ML siang ini di rumah, tapi malangnya siang ini ayah dan ibu sedang ada di rumah sehingga kami tak jadi melakukan ini. Aku menjanjikan nanti malam akan main ke kamarnya, dan ia mengiyakan saja, katanya asal bisa ML denganku hari ini ia menurut saja kemauanku.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Ternyata sampai malan ayahku belum tidur juga, kelihatannya sedang asyik menonton pertandingan bola di TV, dan aku pun tidur-tiduran sambil menunggu ayahku tertidur, tapi malang malah aku yang tertidur duluan. Dalam mimpiku, aku sedang dikelitiki sesuatu dan berusaha aku tahan, tapi kemudian sesuatu menindihku hingga aku sesak napas dan kemudian terbangun.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Lusi! apa Ayah sudah tidur?” tanyaku melihat ternyata Lusi yang menindihiku dengan keadaan telanjang.<br />“kamu mulai nakal Ben, dari tadi aku tunggu kamu, kamu tidak datang-datang juga. kamu tau, sekarang sudah jam dua, dan ayah telah tidur sejak jam satu tadi,” katanya mesra sambil memegang penisku karena ternyata celana pendekku dan CD-ku telah dibukanya.<br />“Yang nakal tuh kamu, Bukannya permisi atau bangunin aku kek,” kataku.<br />“kamu tidak sadar yach, kamu kan udah bangun, tuh liat udah siap kok,” katanya sambil memperlihatkan penisku.<br />“Aku emut yach.”<br />Emutanya kali ini terasa berbeda, terasa begitu menghisap dan kelaparan.<br />“Lus jangan cepet-cepet dong, kasian ‘Beni Junior’ dong!”<br />“Aku udah kepengen berat Ben!” katanya lagi.<br />“Mending seperti biasa, kita pake posisi ’69′ dan kita sama-sama enak,” kataku sembil berputar tanpa melepaskan emutannya kemudian sambil terus diemut.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Aku mulai menjilat-jilat vaginanya yang telah basah sambil tanganku memencet-mencet payudaranya yang semakin keras, terus kuhisap vaginanya dan mulai kumasukkan lidahku untuk mencari-cari klitorisnya.<br />“Aach.. achh..” desahnya ketika kutemukan klitorisnya.<br />“Ben! kamu pinter banget nemuin itilku, a.. achh.. ahh..”<br />“kamu juga makin pinter ngulum ‘Beni’ kecil,” kataku lagi.<br />“Ben, kali ini kita tidak usah banyak-banyak yach, aa.. achh..” katanya sambil mendesah.<br />“Cukup sekali aja nembaknya, taapi.. sa.. ma.. ss.. sa.. ma.. maa ac.. ach..” katanya sambil menikmati jilatanku.<br />“Tapi Ben aku.. ma.. u.. keluar nich! Ach.. a.. aahh..” katanya sambil menegang kemudian mengeluarkan cairan dari vaginanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Kayaknya kamu harus dua kali dech!” kataku sambil merubah posisi.<br />“Ya udah dech, tapi sekarang kamu masukin yach,” katanya lagi.<br />“Bersiaplah akan aku masukkan ini sekarang,” kataku sambil mengarahkan penisku ke vaginanya.<br />“Siap-siap yach!”<br />“Ayo dech,” katanya.<br />“Ach.. a.. ahh..” desahnya ketika kumasukkan penisku.<br />“Pelan-pelan dong!”<br />“Inikan udah pelan Lus,” kataku sambil mulai bergoyang.<br />“Lus, kamu udah terangsang lagi belon?” tanyaku.<br />“Bentar lagi Ben,” katanya mulai menggoyangkan pantatnya untuk mengimbangiku, dan kemudian dia menarik kepalaku dan memitaku untuk sambil menciumnya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Sambil bercumbu dong Ben!”<br />Tanpa disuruh dua kali aku langsung mncumbunya, dan aku betul-betul menikmati permainan lidahnya yang semakin mahir.<br />“Lus kamu udah punya pacar belom?” tanyaku.”Aku udah tapi baru abis putus,” katanya sambil mendesah.<br />“Ben pacar aku itu enggak tau loh soal benginian, cuma kamu loh yang beginian sama aku.”<br />“Ach yang bener?” tanyaku lagi sambil mempercepat goyangan.<br />“Ach.. be.. ner.. kok Ben, a.. aa.. ach.. achh,” katanya terputus-putus.<br />“Tahan aja, atau kamu mau udahan?” kataku menggoda.<br />“Jangan udahan dong, aku baru kamu bikin terangsang lagi, kan kagak enak kalau udahan, achh.. aa.. ahh.. aku percepat yach Ben,” katanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Kemudian mempercepat gerakan pinggulnya.<br />“Kamu udah ngerti gimana enaknya, bentar lagi kayaknya aku bakal keluar dech,” kataku menyadari bahwa sepermaku sudah mengumpul di ujung.<br />“Achh.. ach.. bentar lagi nih.”<br />“Tahan Ben!” katanya sambil mengeluarkan penisku dari vaginanya dan kemudian menggulumnya sambil tanganya mamainkan klitorisnya.<br />“Aku juga Ben, bantu aku cari klitorisku dong!” katanya menarik tanganku ke vaginanya.<br />Sambil penisku terus dihisapnya kumainkan klitorisnya dengan tanganku dan..<br />“Achh.. a.. achh.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku dalam mulutnya.<br />“Aku juga Ben..” katanya sambil menjepit tanganku dalam vaginanya.<br />“Ach.. ah.. aa.. ach..” desahnya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Aku tidur di sini yach, nanti bangunin aku jam lima sebelum ayah bagun,” katanya sambil menutup mata dan kemudian tertidur, di sampingku. Tepat jam lima pagi aku bangun dan membangunkanya, kemudian ia bergegas ke kamar madi dan mempersiapkan diri untuk sekolah, begitu juga dengan aku. Yang aneh siang ini tidak seperti biasanya Lusi tidak pulang bersamaku karena ia ada les privat, sedangkan di rumah cuma ada Mbak Riri, dan anehnya siang-siang begini Mbak Riri di rumah memakai kaos ketat dan rok mini seperti sedang menunggu sesuatu.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">———-</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Siang Ben! baru pulang? Lusi mana?” tanyanya.<br />“Lusi lagi les, katanya bakal pulang sore,” kataku, “Loh Mbak sendiri kapan pulang? katanya dari Solo yach?”<br />“Aku pulang tadi malem jam tigaan,” katanya.<br />“Ben, tadi malam kamu teriak sendirian di kamar ada apa?”<br />Wah gawat sepertinya Mbak Riri dengar desahannya Lusi tadi malam.<br />“Ach tidak kok, cuma ngigo,” kataku sambil berlalu ke kamar.<br />“Ben!” panggilnya, “Temenin Mbak nonton VCD dong, Mbak males nich nonton sendirian,” katanya dari kamarnya.<br />“Bentar!” kataku sambil berjalan menuju kamarnya, “Ada film apa Mbak?” tanyaku sesampai di kamarnya.<br />“Liat aja, nanti juga tau,” katanya lagi.<br />“Mbak lagi nungguin seseorang yach?” tanyaku.<br />“Mbak, lagi nungguin kamu kok,” katanya datar, “Tuh liat filmnya udah mulai.”</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Loh inikan..?” kataku melihat film BF yang diputarnya dan tanpa meneruskan kata-kataku karena melihat ia mendekatiku. Kemudian ia mulai mencium bibirku.<br />“Mbak tau kok yang semalam,” katanya, “Kamu mau enggak ngelayanin aku, aku lebih pengalaman dech dari Lusi.”<br />Wah pucuk di cinta ulam tiba, yang satu pergi datang yang lain.<br />“Mbak, aku kan adik yang berbakti, masak nolak sich,” godaku sambil tangan kananku mulai masuk ke dalam rok mininya menggosok-gosok vaginanya, sedangkan tangan kiriku masuk ke kausnya dan memencet-mencet payudaranya yang super besar.<br />“Kamu pinter dech, tapi sayang kamu nakal, pinter cari kesempatan,” katanya menghentikan ciumannya dan melepaskan tanganku dari dada dan vaginanya.<br />“Mbak mau ngapain, kan lagi asyik?” tanyaku.”Kamu kagak sabaran yach, Mbak buka baju dulu terus kau juga, biar asikkan?” katanya sambil membuka bajunya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Aku juga tak mau ketinggalan, aku mulai membuka bajuku sampai pada akhirnya kami berdua telanjang bulat.<br />“Tubuh Mbak bagus banget,” kataku memperhatikan tubuhnya dari atas sampai ujung kaki, benar-benar tidak ada cacat, putih mulus dan sekal.<br />Ia langsung mencumbuku dan tangan kanannya memegang penisku, dan mengarahkan ke vaginanya sambil berdiri.<br />“Aku udah enggak tahan Ben,” katanya.<br />Kuhalangi penisku dengan tangan kananku lalu kumainkan vaginanya dengan tangan kiriku.<br />“Nanti dulu ach, beginikan lebih asik.”<br />“Ach.. kamu nakal Ben! pantes si Lusi mau,” katanya mesra.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Ben..! Mbak..! lagi dimana kalian?” terdengar suara Lusi memanggil dari luar.<br />“Hari ini guru lesnya tidak masuk jadi aku dipulangin, kalian lagi dimana sich?” tanyanya sekali lagi.<br />“Masuk aja Lus, kita lagi pesta nich,” kata Mbak Riri.<br />“Mbak! Entar kalau Lusi tau gimana?” tanyaku.<br />“Ben jangan panggil Mbak, panggil aja Riri,” katanya dan ketika itu aku melihat Lusi di pintu kamar sedang membuka baju.<br />“Rir, aku ikut yach!” pinta Lusi sambil memainkan vaginanya.<br />“Ben kamu kuat nggak?” tanya Riri.<br />“Tenang aja aku kuat kok, lagian kasian tuch Lusi udah terangsang,” kataku.<br />“Lus cepet sinih emut ‘Beni Junior’,” ajakku.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Tanpa menolak Lusi langsung datang mengemut penisku.<br />“Mending kita tiduran, biar aku dapet vaginamu,” kataku pada Riri.<br />“Ayo dech!” katanya kemudian mengambil posisi.<br />Riri meletakkan vaginanya di atas kepalaku, dan kepalanya menghadap vagina Lusi yang sedang mengemut penisku.<br />“Lus, aku maenin vaginamu,” katanya.<br />Tanpa menunggu jawaban dari Lusi ia langsung bermain di vaginanya.Permainan ini berlangsung lama sampai akhirnya Riri menegangkan pahanya, dan.. “Ach.. a.. aach.. aku keluar..” katanya sambil menyemprotkan cairan di vaginanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Sekarang ganti Lusi yach,” kataku.<br />Kemudian aku bangun dan mengarahkan penisku ke vaginanya dan masuk perlahan-lahan.<br />“Ach.. aach..” desah Lusi.<br />“Kamu curang, Lusi kamu masukin, kok aku tidak?” katanya.<br />“Abis kamu keluar duluan, tapi tenang aja, nanti abis Lusi keluar kamu aku masukin, yang penting kamu merangsang dirimu sendiri,” kataku.<br />“Yang cepet dong goyangnya!” keluh Lusi.<br />Kupercepat goyanganku, dan dia mengimbanginya juga.<br />“Kak, ach.. entar lagi gant.. a.. ach.. gantian yach, aku.. mau keluar ach.. aa.. a.. ach..!” desahnya, kemudian lemas dan tertidur tak berdaya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">“Ayo Ben tunggu apa lagi!” kata Riri sambil mengangkang mampersilakan penisku untuk mencoblosnya.<br />“Aku udah terangsang lagi.”<br />Tanpa menunggu lama aku langsung mencoblosnya dan mencumbunya.<br />“Gimana enak penisku ini?” tanyaku.<br />“Penis kamu kepanjangan,” katanya, “tapi enak!”.<br />“Kayaknya kau nggak lama lagi dech,” kataku.<br />“Sama, aku juga enggak lama lagi,” katanya, “Kita keluarin sama-sama yach!” terangnya.<br />“Di luar apa di dalem?” tanyaku lagi.<br />“Ach.. a.. aach.. di.. dalem.. aja..” katanya tidak jelas karena sambil mendesah.<br />“Maksudku, ah.. ach.. di dalem aja.. aah.. ach.. bentar lagi..”<br />“Aku.. keluar.. ach.. achh.. ahh..” desahku sambil menembakkan spermaku.<br />“Ach.. aach.. aku.. ach.. juga..” katanya sambil menegang dan aku merasakan cairan membasahi penisku dalam vaginanya.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Akhirnya kami bertiga tertidur di lantai dan kami bangun pada saat bersamaan.<br />“Ben aku mandi dulu yach, udah sore nich.”<br />“Aku juga ach,” kataku.<br />“Ben, Lus, lain kali lagi yach,” pinta Riri.<br />“Itu bisa diatur, asal lagi kosong kayak gini, ya nggak Ben!” kata Lusi.<br />“Kapan aja kalian mau aku siap,” kataku.<br />“Kalau gitu kalian jangan mandi dulu, kita main lagi yuk!” kata Riri mulai memegang penisku.</div><div style="color: white; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; line-height: 19px;">Akhirnya kami main lagi sampai malam dan kebetulan ayah dan ibu telepon dan mengatakan bahwa mereka pulangnya besok pagi, jadi kami lebih bebas bermain, lagi dan lagi. Kemudian hari selanjutya kami sering bermain saat situasi seperti ini, kadang tengah malam hanya dengan Riri atau hanya Lusi. Oh bapak tiri, ternyata selain harta banyak, kamu juga punya dua anak yang siap menemaniku kapan saja, ohh nikmatnya hidup ini.</div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-34163070518879132032012-05-22T04:37:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.615-07:00SELINGKUH DENGAN KAKAK KELAS<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a><a href="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s1600/1+www.namihotpic.com.jpeg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="238" src="http://2.bp.blogspot.com/-lfABbucIC7M/T7t6Etiso_I/AAAAAAAAC-E/EVlF0MbJGZA/s320/1+www.namihotpic.com.jpeg" width="320" /></a></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 24px;">Aku adalah seorang perempuan yang sudah memiliki suami dan dikaurniai seorang anak cewek berumur sepuluh tahun, sebut saja nama ku Yohana. Aku bukanlah cewek berparas cantik, tapi tidak dapat juga dikatakan gak menarik. Bahkan beberapa seletingan komentar orang Aku menarik walaupun kulit ku tidak terlalu putih. Entah mereka yang Aku kenal maupun kabar angin dan kekaguman orang di luar sana. Baik yang mengungkapkan langsung maupun yang disampaikan melalui orang lain, ah tidak terlalu penting bagi pembaca setia <a href="http://www.namihotpic.com/" target="_blank">www.namihotpic.com</a>mengenai bagaimana penampilanku.</span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Seiring dengan perjalan waktu, Suami ku semakin sibuk karena karir dikantornya sedang berada dalam posisi dipuncak. Hal itu membuat suami ku harus bekerja extra mulai dari pagi sampai malam sehingga sampai dirumah sudah kecapaian, bahkan kadang-kadang harus keluar kota untuk beberapa hari karena urusan kantornya, membuat hubungan seks kamipun berkurang drastis dan terasa begitu hampa. Apabila dulu aku dan suamiku melakukan ngentot. hampir sehari 2 s/d 4X dalam sehari. Sekarang paling banyak satu kali dalam sebulan, sobat mania <b>www.namihotpic.com</b> mungkin bisa membayangkan bagaiman tertekannya gariah birahi ku saat ini. Aku pribadi memakluminya dan mencoba untuk bersabar, toh ini demi kebaikan masa depan rumah tangga kami juga.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Perubahan sikap Frans (suami Ku) yang dahulu sangat perhatian dalam keluarga menjadi berkurang, Aku sadar ini bukanlah karena sikapnya yang berubah tetapi karena tuntutan pekerjaan yang membuatnya lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada tugas-tugasnya. Tetapi Aku tetaplah perempuan yang membutuhkan kasih sayang dan sentuhan erotis dari Frans. Terus terang hal ini baru Ku ketahui belakangan ini bahwa Aku mengidap hyperseks atau nafsu seks yang begitu besar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><br />Hari itu hari liburan Nasional, Sementara Frans tetap gila karir berangkat keluar kota mengurus kerjaannya untuk waktu tiga hari. Dia pamit pada Ku pagi itu. Setelah Frans pergi, Aku pun berangkat ke klinik specialist giti untuk perawatan gigi yang memang Ku lakukan setiap enam bulan sekali. Sedangkan anak Aku tinggal dirumah dengan ditemani pembantu. Sampai di klinik Aku pun mengambil nomor antrian dan duduk sambil menunggu nomor antrian Ku dipanggil. Tepat diseberang Ku berjalan seorang pria yang dari tadi selalu melirikkan matanya pada Ku. Tak lama kemudian pria itu menghampiri Ku, setengah berteriak dia berkata…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“ Yohana ya?”<br />Aku tertegun sejenak dan berpikir darimana dia tau nama. Kemudian Aku menjawab…<br />“Iya, Aku Yohana… anda siapa ya?”<br />“Kamu lupa ya? Aku kakak kelasmu sewaktu SMU dulu!”<br />Setelah Ku amati wajahnya akhirnya…<br />“Firman ya?” Dia mengangguk dua kali sembari menebar pesona dengan senyumnya yang khas<br />“Ya ampun, Firman… aku pangling maaf ya…”<br />“Gpp aku juga tadi agak lupa sama kamu… mmh ngapain nih?” Tanya Firman<br />“Ini aku mau Check up gigi” Jawabku. “Kamu ngapain?” TanyKu lagi<br />“Aku habis menjenguk teman sakit, antrian mu masih lama ya?”<br />“Lumayan, antrianku nomor 32 dan sekarang masih nomor 24” jawabku.<br />“Kamu sendirian?” Tanyanya.<br />“Iya”<br />“Aku dengar kamu sudah nikah, suamimu mana?”<br />“Suamiku gak bisa ikut ngantar, soalnya lagi sibuk” Jawabku singkat.<br />“Ya sudah, Ku temenin deh” Jawabnya.<br />“Nggak usah Fir, aku nggak apa-apa kok sendirian” Tolakku.<br />“Ah.. nggak apa-apa kok, lagian ini kan hari minggu aku lagi nggak ada kerjaan” Jawabnya setengah memaksa. “Kita kan baru ketemu setelah lama pisah, pengen nborol-ngobrol sama kamu, boleh kan?” sambungnya.<br />“Ya deh, asal nggak mengganggu waktumu aja” Jawabku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Kami pun larut dalam obrolan-obrolan panjang yang mengasyikkan, kami mengobrol kenangan masa-masa SMU dulu. Topik yang sangat mengasyikkan bagiku. Perlu diketahui Firman ini adalah kakak kelasku sewaktu SMU dulu, hubungan kami hanya sebatas teman, tidak lebih. Bahkan sudah menjadi seperti hubungan abang-adik.<br />Obrolan kami pun terhenti saat suster jaga memanggil nomor antrianku dua kali. Kemudian Ku berkata kepada Firman…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Fir, kamu nggak perlu nungguin aku”<br />“Ah.. nggak apa-apa biar Ku tungguin aja kamu disini, lagian kamu kan nggak bawa kendaraan biar nanti Ku antarin kamu pulang, kebetulan aku bawa mobil” Jawabnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Memang di sela-sela obrolan kami tadi dia sempat bertanya apa kendaraanku kesini, dan aku jawab naik angkot. Akhirnya Ku biarkan dia menunggu, dan aku pun masuk keruang periksa. Kurang lebih satu jam kemudian a pun keluar, karena check up gigiku sudah selesai. Kulihat Firman masih menunggu. Setia juga cowok ini nungguin aku hampir satu jam seperti ini bahinku, coba suamiku mau nungguin aku seperti ini bathinku lagi. Sayangnya suamiku sudah nggak punya lagi waktu untukku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Maaf ya Fir lama nunggunya” Katku.<br />“Nggak apa-apa kok, jangankan satu jam, setahun pun aku tungguin” Jawabnya.<br />Ku berpikir apa maksudnya menjawab seperti itu, mudah-mudahan dia tidak sedang merayuku. Aku pun membalas dengan senyuman.<br />“Mau pulang sekarang?” Tanyanya?<br />“Terserah kamu”<br />“Ok, yuk” Katanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Sesampainya didalam mobil. Dia pun menyalakan mobil dan beranjak pergi dari Klinik Gigi. Dalam perjalanan dia menceritakan kalo mobil tersebut bukanlah mobil pribadinya melainkan mobil perusahaan yang dipinjamnya. Dia juga menceritakan kalo dia bekerja pada sebuah perusahaan supplier alat-alat bangunan, dan dia menjabat sebagai Supervisor. Walaupun sebagai Supervisor, kerjaanya bukan hanya duduk-duduk saja, tetapi juga membantu buruh kasar mengangkat alat-alat berat. Begitu ceritanya. Pantas badannya besar dan kekar kayak gitu, bathinku. Tanpa sadar ku membayangkan bentuk badannya dibalik kaos ketatnya itu, mendadak nafasku menjadi berat. Lamunanku dikejutkan oleh suaranya yang besar. Untung saja suaranya memecahkan lamunanku kotorku, kalau nggak bisa gawat bathinku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Rumahmu dimana Yoh?” Tanyanya. Kusebutkan alamatku padanya, yang memang lumayan jauh.<br />“Wah berarti kalo mau kerumahmu lewat rumahku dulu dong, kamu mau mampir kerumahku dulu? Kebetulan aku tinggal sama kakak perempuanku Nita, kamu juga kenalkan?” Mendengar dirumahnya dia tidak tinggal sendirian tetapi bersama kakaknya, aku pun meng-iya-kan.<br />“Boleh deh, sekalian pengen ketemu sama kak Nita udah lama gak ketemu” Jawabku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Tak berapa lama kemudian kami sampai dirumah Firman. Rumahnya kecil saja, tetapi cukup rapi halamannya ditumbuhi berbagai macam-macam bunga yang membuat rumah mungil itu tampak asri.<br />Sampai didalam rumah kami disambut kak Nita yang masih seperti dulu tetap ramah dan bersahabat, kemudian kak Nita mempersilahkan aku duduk disofa biru dalam rumahnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Mau minum apa Yoh?” Sapa kak Nita.<br />“Nggak usah repot-repot kak, nanti ku ambil sendiri kalau pengen” Jawabku padanya. Memang dari dulu aku sudah lumayan akrab dan tidak canggung lagi dengan keluarga besar Firman.<br />“Ya sudah, kakak kebelakang dulu ya kebetulan tadi lagi masak” Jawab kak Nita sambil beranjak kebelakang tampaknya menuju dapur.<br />“Yoh, istirahat aja dulu ya, aku masuk dulu sebentar” Sapa Firman yang sejak tadi diam.<br />“Iya Fir..” Jawabku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Pandanganku menyapu seluruh ruang tamu itu, tampak beberapa buah foto Firman bergantung didinding ruangan itu. Tak ada foto wanita lain selain foto kak Nita sebuah dan foto ibu dan bapaknya Firman. Berarti benar yang dikatakan Firman sewaktu ngobrol di klinik tadi, kalo dia memang belum menikah. Bosan sendirian aku pun bermaksud kebelakang untuk menemui sekalian membantu kak Nita didapur. Rupanya dapurnya berada jauh dibelakang karena harus membelok lagi kekiri. Belum sampai kaki menuju dapur terdengar suara desiran air dari kamar mandi sebelah kananku yang terbuka sedikit. Secara reflek mataku mamandang kearah itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Wow… aku terkejut setengah mati melihat Firman sedang kencing di dalam kamar mandi. Tetapi bukannya berpaling kearah lain mataku justeru melotot memandang batang kontol Firman yang walaupun tidak sedang tegang tampak besar dan panjang, terlintas diotakku gimana gedenya batang kontol itu kalau sedang tegang. Seketika itu juga CD ku terasa lembab, pasti dikarenakan cairan Memek ku yang keluar. Firman yang dari tadi tidak sadar kalau batang kontol nya sedang kupandangi, akhirnya terusik dengan kehadiranku. Dia memalingkan wajahnya kearahku, terjadi kontak mata sebentar antara aku dan Firman, dia terkejut dan gelagapan tak menyangka sedang kupandangi. Tanpa mengeluarkan kata-kata aku pun beranjak meninggalkan Firman menuju kedapur yang menjadi tujuan awalku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Dadaku berdegup kencang antara perasaan malu, menyesal, dan ah… bodohnya aku rupanya aku jadi terangsang juga olehnya. Mengapa aku menjadi terangsang melihat batang kontol lelaki lain selain suamiku. Apa karena sudah hampir satu bulan ini aku tidak diberi jatah oleh suamiku. Se-alim apapun dan sehebat apapun aku menahan gejolak ini, aku tetaplah wanita yang memang butuh akan hal yang satu itu. Hal ini tidak dapat kupungkiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Setelah membantu kak Nita memasak, akupun kembali keruang tamu. Kudapati Firman sedang duduk di sofa sambil membaca koran. Rasa maluku bertambah saat bertemu Firman diruang tamu. Tapi tanggapan Firman sungguh berbeda dari yang aku pikirkan. Firman seolah-olah tidak peduli akan hal itu, seolah tidak terjadi apa-apa. Setelah suasana kuanggap tenang, aku pamit pulang dengan diantarkan Firman. Setelah sampai, Firman tidak mampir dia langsung meluncur kembali. Sesampainya dirumah aku langsung mandi, kucoba melupakan apa yang terjadi barusan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Paginya, seperti biasa aku mengantarkan anakku pergi kesekolah setelah itu ku pulang kembali kerumah. Baru saja ku masuk kedalam rumah, tiba-tiba pembantuku minta ijin untuk pulang kampung karena ayahnya sakit keras. Jarak dari kota menuju kampung halamannya memakan waktu kurang lebih sembilan jam perjalanan sehingga mengharuskan dia bermalam disana. Akupun mengijinkannya dan memberikan dia sedikit uang saku untuk keperluannya, dia pun menjanjikan akan segera pulang setelah kondisi ayahnya membaik.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Jam sembilan pergilah pembantuku menuju kampung halamannya dengan menggunakan bus malam, sekarang tinggallah ku sendirian dirumah. Disaat sendiri seperti ini, ku kembali merasa kesepian sehingga kejadian kemarin kembali terlintas. Terbayang dibenakku Badan Firman yang tegap, otot-ototnya yang kekar, dadanya yang bidang, dan batang kontol nya yang besar. Ahhhh… mengapa aku jadi begini, mengapa ku selalu terangsang mengingatnya. Semua bayangan itu membuat payudaraku mengeras, otot-otot Memekku berkontraksi, tak ayal segera saja aku melakukan onani dengan mengocok vaginaku dan sesekali menyentuh kacang itil ku sembari membayangkan Kontol Firman yang kulihat kemarin siang begitu mengagumkan. Sengaja tidak kupercepat kegiatan ini, aku ingin lebih lama dan membayangkan Firman yang memang dikaruniai penis yang menurutku tergila-gila membayangkannya, Sesekali ku sentuh puting payudara, kupercepat kocokan jariku kemudian dalam hitungan menit akupun cepat mencapai puncak klimaks. Mataku terbelalak terkadang merem melek merasakan sensasi yang begitu luar biasa. Vagina ku menyemburkan lendir encer tak terarah berserakan di ranjang hingga ke lantai. Sepertinya aku sudah tergila² kepada Firman hingga klimaks onani ku begitu liar. Aku tahu ini salah, tapi sungguh aku tak dapat menahan gejolak nafsu birahi ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Setelah puas ku semprotkan carian ledir memek ku dan membersihkannya menjelang siang kujemput anakku dari sekolahnya, namun dua jam kemudian anakku harus kembali kesekolah untuk mengikuti les tambahan pelajaran bahasa Jepang yang memang setiap sore diikutinya. Menjelang sore, jam 14.40 hujan turun lebat sekali, kembali aku sendirian dirumah. Daripada BT dan memikirkan yang kurang ajar akhirnya kuputuskan untuk menonton <b>video bokep</b>. Kucari-cari koleksi film suamiku, setelah memilih-milih kuputuskan untuk tidak menonton video bokep yang akan membuat ku semakin tersiksa. Kuputuskan menonton film yang dibintangi aktris paforitku Angelina Jolie yang berjudul Original Sin (mungkin ada beberapa pembaca yang sudah menonton film ini, bagi yang belum kusarankan jangan menontonnya). Baru saja kuputar film semi bokep tersebut, tiba-tiba ada yang mengetok pintu. Akupun melangkah untuk membukakan pintu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Eh.. Kamu Firman, silahkan masuk” Tak kusangka Firman main kerumahku sore itu, kupersilahkan dia masuk dan duduk diruang tamu.<br />“Lagi nonton ya Yoh?” Tanya Firman.<br />“He eh” Jawabku singkat<br />“Film apa?”<br />“Nggak tahu tuh.. judulnya Original Sin” Jawabku lagi.<br />“Kamu hobby nonton juga ya” Sambungnya.<br />“Kadang-kadang kalo lagi <span class="msoDel"><del></del></span></span><br /><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><span class="msoDel">BT</span></span><br /><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">”<br />“Kok sepi, mana anakmu” Tanyanya.<br />“Anakku lagi les disekolah”<br />“Suamimu belum pulang ya?”<br />“Belum Fir, mungkin besok kalau pekerjaannya sudah selesai”<br />“Berarti kamu lagi lonely dong, aku jadi nggak enak nih” Kata Firman.<br />“Nggak enak kenapa?” Tanyaku balik.<br />“Ya kamu kan lagi sendirian, nggak enak dong aku cowok main disini” Jawabnya.<br />“Nggak apa-apa kok” Jawabku “ Baru pulang kerja Fir?” Tanyaku.<br />“Iya nih, tadinya sih mau langsung pulang tapi karena kebetulan rumah kita satu jalur dan posisiku lebih dekat kerumahmu langsung aja aku main, sekalian berteduh nunggu hujan agak reda” Jawabnya.<br />“Tunggu sebentar ya Fir kubuatkan teh hangat biar nggak kedinginan”<br />“Ok deh, kalau nggak merepotkan”. Jawabnya. Aku hanya tersenyum.<br />Setelah teh selesai kuseduh, akupun kembali keruang tamu.<br />“Silahkan diminum Fir, mumpung masih hangat”<br />“Terimakasih ya Yoh” Jawab Firman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Sejurus kemudian kami pun mulai fokus pada film yang sedang tayang didepan kami. Sementara hujan diluar semakin menjadi-jadi saja. Beberapa saat kemudian tayangan film tersebut memasuki bagian erotis, saat <b>Angelina Jolie dan Antonio Banderas ngentot</b>. Ada rasa malu dalam diriku melihat tayangan tersebut, ingin kumatikan TV tetapi kulirik Firman sedang serius menonton, akhirnya kubatalkan niatku mematikannya dan akupun meneruskanmenonton film tersebut. Semakin lama film tersebut semakin gila saja, tanpa sadar aku mulai terangsang menontonnya, ditambah cuaca hujan diluar sana membuat birahiku bergejolak. Aku tak tahu apa yang dirasakan Firman saat ini, tapi aku yakin diapun juga sedang bergairah. Aku kagum juga dia mampu menutupinya dengan tetap diam dan tenang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><br />Karena birahiku sedang bergejolak tinggi, tanpa sadar tangan kiriku meremas tangan kanan Firman. Setelah sadar apa yang aku lakukan aku menarik tanganku, tetapi dengan sigap tangan Firman menahannya. Sekarang gantian tangan kanan Firman yang meremas tangan kiriku. Aku kaget dan terpaku atas remasan tangan Firman pada tanganku, kemudian Firman mendekatkan tubuhnya padaku. Dan wajahnya semakin dekat dengan wajahku, Firman sepertinya akan mengecup bibirku. Sebelum bibirnya menyentuh bibirku masih sempat aku berkata<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Jangan Fir” tetapi tidak ada perlawanan sama sekali dari tubuhku, aku seakan mengharap bibirnya cepat-cepat menyentuh bibirku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Sejurus kemudian mulut Firman mulai melumat bibirku, dimainkannya lidahnya dalam rongga mulutku, aku semakin terangsang, aku mulai lupa segalanya. Lumatan bibir Firman yang tadi hanya kubiarkan saja mulai kuberikan perlawanan, tapi saat ini bukan perlawanan tanda penolakan yang kuberikan tapi justeru lumatan mulut Firman kubalas dengan lumatan mulutku yang tidak kalah ganasnya. Tak hanya sampai disitu, tangan Firman mulai beraksi meremas kedua buah payudaraku secara bergantian dari luar daster yang kugunakan. Tak terasa mulutku mulai mengeluarkan lenguhan nikmat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Aku semakin nekad saja, batang kontol Firman yang selama ini hanya bisa kubayangkan dan ku kagumu akhirnya kuremas dengan ganas dari luar celana jeansnya. Melihat reaksiku Firman pun semakin ganas, setelah puas melumat bibirku giliran leherku, telingaku, dan pundakku yang digarapnya. Tidak sampai disitu tangan kanannya mulai mencari jalan masuk untuk meremas payudaraku secara langsung. Karena baju yang kupakai adalah baju terusan membuat aku harus mengangkat dasterku sampai kepinggang. Hal ini membuat paha mulusku terbuka, bukan itu saja CD putihku pun terlihat oleh Firman. Keadaan ini tidak disia-siakan oleh Firman, tangannya mulai mengusap paha mulusku, kemudian Memek ku walau dari luar CD yang kugunakan, tangannya terus naik menelusup kedalam pakaianku dan kedalam BHku dan meremas kedua payudaraku secara bergantian. Nikmat sekali yang kurasakan akupun melenguh lagi<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“oooh.. Fir…”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Akupun semakin tergila-gila dibuatnya. Akupun mulai membuka ikat pinggang yang digunakan Firman, dia membantu menurunkan jeansnya sebatas lutut. Terlihat jelas oleh mataku tonjolan batang kontol Firman dari balik celana sempak hitam yang digunakannya, bahkan kepala batang kontol nya agak menyembul sedikit keluar karena tak mampu ditutupi oleh CD nya. Tanpa membuka terlebih dahulu CD yang dikenakan oleh Firman, ku selusupkan tanganku kedalam CD hitamnya, tanganku mulai meremas batang kontol Firman dari dalam celana sempak hitamnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman menjadi gelagapan, diapun berdiri bermaksud melepas daster yang kugunakan. Belum sempat tangannya membuka dasterku, kutepis tangannya kemudian disaat dia berdiri kuturunkan jeans dan CD hitam yang dikenakan Firman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“WOW..”!!! sedikit histeris aku melihat betapa besar dan panjangnya batang kontol Firman dalam kondisi tegang seperti ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Sembari jongkok dilantai kudekatkan tubuhku ke tubuh Firman yang sedang berdiri. Tanganku mulai mengocok batang kontol besar Firman, sambil mengocok dan mengamati batang kontol Firman, tiba-tiba muncul perasaanku ingin sekali mengulum batang kontol gede itu. Secara refleks kudekatkan wajahku ke batang kontol nya dan sejurus kemudian kumasukkan batang kontol besar itu kedalam mulutku tak dapat seluruh batang kontol Firman masuk kedalam mulutku saking panjangnya batang kontol itu, kemudian akupun mulai mengulum batang kontol besar dan panjang milik Firman tersebut. Kuperhatikan wajah dan mata Firman merem-melek merasakan sensasi akibat kulumanku pada batang kontol nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Beberapa saat kemudian Firman mengangkat tubuhku hingga berdiri. Dilepaskannya dasterku kemudian pembungkus toket ku dan terakhir kancut warna putihku. Matanya melotot kearahah Memek ku yang ditumbuhi bulu-bulu lebat yang memang kubiarkan tumbuh. Dalam kondisi telanjang bulat diangkatnya tubuhku diangkatnya kaki kiriku dan diletakannya diatas meja ruang tamu, kemudian Firman berjongkok kebawah tubuhku dan mulai menjilati Memek ku dari bawah. Mulutku meracau tidak karuan merasakan kenikmatan yang diberikan Firman, terlebih saat dia mengulum klitorisku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Oohhh…. Fir, terushhhh… Fir…, iya disitu, Jangan kemana mana, i…. iyaaa disituuhhh…. AW!!!” aku terbelalak merem melek saat lidah Firman melumat kacang itil vagina ku.<br />“Fir… kamu hebat Fir…, lidahmu kreatif banget….Fir… ooohhh….” Racauku<br />“Fir….aku ingin batang penis gede mu dimasukkan Fir… cepat Fir!!! Cepetaaaan!!!! Ooohhh… ssshh…” Tidak ada lagi rasa maluku sebagai isteri orang, rasa maluku telah sirna digantikan oleh kenikmatan² yang diberikan mantan kakak kelas SMU ku ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman tidak menjawab, kemudian dia menggendongku dan dipapahnya aku menuju kamarku dan direbahkan di ranjang surga yang merupakan kamarku bersama Frans suamiku. Diletakannya aku diatas ranjang pengantinku kemudian ditekuknya kedua kakiku dan dibukanya lebar-lebar terlihat jelas Memekku dari pososi Firman.<br />Kemudian diapun mulai memasukkan batang kontol besar dan panjang tersebut secara perlahan kedalam Memek ku yang telah sangat basah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Aahhh………” Teriakku merasakan nikmatnya hujaman kontol impian ku Belum masuk sepenuhnya batang kontol Firman, sementara Memek ku telah terasa penuh sesak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Tetapi Firman tidak menyerah, perlahan mulai dinaik turunkannya batang kontol nya, dalam beberapa kali goyang dengan sedikit memaksa ditusukkannya batang kontol nya sepenuhnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Aahh…Fir…” Jeritku merasakan nyeri sedikit tapi nikmat luar biasa. Tak dapat kurasakan betapa nikmatnya saat itu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Terasa ada ruang dalam Memek ku yang selama ini belum tersentuh, sekarang telah dimasuki oleh batang kontol besar dan panjang milik Firman. Firman mulai menggoyangkan pantatnya naik-turun. Pertama perlahan, semakin lama semakin cepat saja, membuatku menjerit dan meracau tidak karuan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Bagaimana Yoh, kamu suka” Celoteh Firman. Aku mengangguk malu.<br />“Besar mana batang kontol ku dibanding suamimu” Tanya Firman. Aku tidak menjawab.<br />“Besar mana batang kontol ku dibanding punya suamimu Yoh?” Tanyanya.<br />Akhirnya kujawab “Oohhh… besar punyamu Fir…”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Permainan Seks perselingahan ku dengan Firman Kakak kelasku baru saja dimulai, kami bergumul kurang lebih 3 jam, Aku orgasme sebanyak 2X sementara Firman hanya satu kali didalam mulutku. Sekitar jam setengah enam sore kami pun pergi. Firman pulang sementara aku menjemput anakku dari les nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">***<br />Keesokan harinya Frans pulang, kusambut suamiku dengan segala suka cita. Frans pun tampak gembira atas sambutanku ada rasa bersalah dalam diriku tetapi seketika itu juga kutepis. Setelah itu kusiapkan air hangat untuk suamiku mandi. Malam itu kami habiskan waktu dengan bercerita, khusunya mengenai pekerjaannya selama tiga hari diluar kota. Kami tidak ngentot malam itu karena suamiku kecapaian.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Besok paginya suamiku berangkat kerja untuk melaporkan hasil kerjanya selama tiga hari kepada boss nya. Seperti biasanya sebelum kekantor dia mengantarkan anak kami ke sekolahnya terlebih dahulu. Setelah sendirian dirumah kutelpon Firman, aku katakan pada Firman untuk melupakan semua yang terjadi dan menghentikan kegilaan kemarin, cukup sampai disitu dan aku tak ingin berjumpa lagi dengannya. Firman kecewa mendengar pernyataanku tersebut tetapi akhirnya dia bisa menerimanya. Kehidupanku kembali seperti biasanya, memang aku merasa berdosa tetapi demi keutuhan keluarga biarlah semua itu menjadi rahasia hidupku saja pikirku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Dua tahun telah berlalu sejak kejadian tersebut, sementara kehidupan keluargaku tambah harmonis saja. Karir suamiku semakin meningkat yang tadinya hanya sebagai staff sekarang sudah dipromosikan sebagai Asisten Manejer, bahkan kata suamiku dia segera akan menjadi Manejer, tetapi untuk mencapai jabatan itu dia harus melanjutkan studinya keluar negeri. Dengan meningkatnya karir suamiku, perekonomian keluargaku pun semakin membaik. Apabila dulu kami belum memiliki mobil pribadi hanya mobil inventaris kantor suamiku saja, sekarang kami telah memiliki mobil baru.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Beberapa bulan kemudian datang surat dari kantor pusat suamiku, yang isinya menyarankan suamiku untuk melanjutkan studinya keluar negeri dengan dibiayai oleh perusahaan tempatnya bekerja selama kurang lebih 2 tahun. Setelah kami berunding, akhirnya aku merelakan dia pergi, toh itu demi kebaikan keluarga kami juga.<br />Seminggu kemudian suamiku pergi meninggalkan aku dan anakku untuk melanjutkan studinya keluar negeri. Sekarang dirumah ini hanya ada aku dan anakku saja, karena pembantuku sudah berhenti kerja 6 bulan lalu. Aku tidak berfikir untuk mencari penggantinya semua urusan rumah tangga sudah bisa aku lakukan sendiri.<br />Tiga bulan setelah kepergian suamiku, timbulah peristiwa ini. Saat itu kira-kira 100 meter disamping rumahku dibangun sebuah gedung yang lumayan besar, yang tak kusangka bahwa perusahaan yang membangun gedung tersebut adalah perusahaan dimana Firman bekerja, sedangkan Firman bertugas mengawasi pembangunan gedung tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Tiap pagi saat aku mengantar anakku sekolah atau kepasar selalu melalui bangunan yang sedang dikerjakan itu dan beberapa kali juga kulihat Firman sedang mengawasi pekerjanya atau sedang mengangkat alat-alat berat membantu buruh kerjanya. Entah Firman tahu atau tidak bahwa sedan putih yang setiap pagi lewat itu adalah mobilku. Tetapi aku merasa Firman mengetahuinya karena setiap aku lewat, Firman selalu mengamati dengan serius dan selalu tersenyum.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Hingga pada suatu hari kira-kira jam 15.00, saat anakku sedang les sementara aku sedang menonton acara televisi paforitku sendiri dirumah. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku, setelah kubuka kulihat Firman yang berada didepan dia tersenyum dan menyapa.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Hai Yohana, sudah lama kita tak bertemu ya”<br />“Firman… aku kan sudah bilang kalo kita tak boleh ketemu lagi” Jawabku.<br />“Jangan marah dulu dong Yo!, aku kesini hanya mau minta kain perban sekalian mencuci lukaku ini” Kata Firman sambil memperlihatkan tangan kirinya yang terkoyak dan berdarah. Awalnya ingin kuusir saja dia, tetapi melihat lukanya yang cukup parah aku kasihan juga.<br />“Ya udah, sini masuk biar kubersihkan dan kuobati” Jawabku spontan. Aku memang memiliki sedikit pengalaman mengobati luka-luka seperti itu, yang sejak dulu sudah biasa aku lakukan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman pun kuajak masuk menuju belakang, kemudian kubersihkan lukanya dengan air hangat, kutetesi lukanya dengan obat antiseptic kemudian kelilitkan bebeapa lembar perban ke pergelangan tangannya dan kemudian ku plester. Selama aku mengobati lukanya tersebut, Firman tak henti-hentinya mengamatiku dari ujung rambut hingga kaki. Seperti yang kukatakan sebelumnya kebiasaanku dirumah adalah memakai daster. Kebetulan daster yang kugunakan saat itu adalah daster yang berbahan tipis dan ujungnya pendek hingga diatas lutut. Disela-sela mengamati tubuhku Firman membuka percakapan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Kamu semakin cantik aja Yo!. Suamimu mana? Belum pulang kerja ya?”<br />“Oh.. dia sedang kuliah diluar negeri” Jawabanku tersebut spontan keluar begitu saja, membuat aku menyesal mengapa aku harus jujur, bukankah ini memberi kesempatan buat Firman untuk berlama-lama dirumahku pikirku.<br />“Pantas selama ini kuperhatikan kamu selalu sendirian menyetir mobilmu, mabil baru ya?” Tanyanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Sambil berkata demikian Firman menggeser sedikit posisi duduknya sehingga membuat mataku melirik kearah bagian bawah Firman. Tertangkap oleh mataku tonjolan batang kontol Firman yang besar dibalik celana jeansnya yang ketat. Aku sedikit menyesal mengapa harus mengalihkan pandanganku kearah itu, jangan-jangan hal ini disengaja oleh Firman untuk memancing arah pandangku. Aku sempat berpikir apa sih yang dipikirkan oleh Firman hingga membuat batang kontol nya tegang seperti itu, dasar laki-laki makiku dalam hati. Aku hanya mengangguk menjawab pertanyaan Firman tadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><br />Setelah selesai memasang perban ditangan Firman aku pun berdiri ingin mencuci tanganku. Tiba-tiba Firman berdiri juga dan memegang tanganku kemudian berusaha memelukku. Kutepis tangannya dan aku berusaha mendorongnya dengan kedua tanganku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Jangan Fir… hentikan!” Kataku sedikit berteriak.<br />“Yoh, aku kangen padamu” Kata Firman dengan terus berusaha memelukku.<br />“Hentikan Fir..!” Kataku, kemudian kutampar wajah Firman dengan keras apalagi saat itu tanganku sedang memegang gunting yang kupergunakan untuk memotong perban tadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman pun menghentikan tindakannya, kemudian mundur dan duduk diatas dipan dalam ruang keluarga tersebut sambil memegang pipinya yang tampak berdarah bekas tamparanku tadi. Aku menjadi iba lagi melihat Firman, kemudian kudekati dia dan berkata.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Maaf Fir, sakit ya” Kataku sambil memperhatikan pipi kiri bagian atasnya yang berdarah, mungkin kena ujung gunting saat kutampar tadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Aku duduk tepat disebelah Firman, kutiup lukanya dan kubersihkan darahnya dengan kapas luka, kemudian kutempelkan plester dipipinya yang luka tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Sekali lagi aku minta maaf ya Fir, lukamu jadi bertambah” Kataku.<br />“Nggak apa-apa Yoh, aku juga minta maaf sudah keterlaluan tadi” Kata Firman menghiba. Kuraih tangannya dan kukatakan.<br />“Nggak apa-apa Fir, aku juga salah padamu” Jawabku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman mengangguk dan senyum, kemudian dia memelukku dengan lembut. Kali ini pelukannya tidak kutolak, kuanggap ini bentuk ketulusan maaf dari Firman. Agak lama Firman memlukku, perasaanku berkecamuk antara menghentikan pelukan Firman atau merasakan dekapan dada Firman yang bidang yang membuat darahku berdesir. Tanpa sadar tanganku yang tadi menggenggam tangan kiri Firman menjadi semakin kuat genggamannya bahkan cenderung meremasnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Merasakan tindakanku tersebut, Firman kemudian mencium bagian belakang leherku. Hal itu membuatku menggelinjang, daerah tersebut adalah daerah sensitifku. Tangan kanan Firman yang sedari tadi menganggur mulai merayap menyisir bagian bawah dasterku, kemudian merayap masuk kedalam dasterku, mengelus pahaku bolak-balik. Bulu kudukku berdiri, birahiku muncul dengan dahsyat karena hampir empat bulan sudah aku tidak melakukan seks dengan suamiku. Untuk sekali lagi aku tak dapat menahan godaan dari laki-laki yang bukan suamiku ini.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Aah.. Fir” Kataku tak dapat menahan menyembunyikan perasaanku saat tangan Firman mulai masuk kebalik kancut ku dan mulai mengusap-usap bibir Memek ku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Tak sampai disitu, jari-jari Firman mulai masuk mengaduk-aduk dalam Memek ku. Dua jarinya sekaligus masuk dalam Memek ku. Sudah terlanjur basah sekalian saja mandi pikirku. Aku pun mulai meremas-remas tonjolan batang kontol Firman. Semakin lama remasanku semakin liar. Tak sampai disitu tanganku membuka kancing dan resleting jeans Firman tanpa membuka celana sempaknya. Kumasukkan tanganku kebalik celana sempak Firman terus kugenggam dan kuremas batang kontol Firman dengan gemas secara langsung, terasa besar sekali ditanganku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Aku sudah lupa segalanya, aku pun turun dan berjongkok didepan Firman yang sedang duduk di ranjang. Kuturunkan celana sempak Firman tanpa melepasnya. Terpampanglah batang kontol gede Firman yang berdiri tegak, aku semakin bergairah melihatnya. Kuremas dan kumasukkan dalam mulutku kemudian kujilati kepala batang kontol nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Oohh…” Firman melenguh merasakan nikmat kulumanku pada batang kontol nya. Jilatanku terus turun kebawah kujilati dan kukulum kedua biji pelir Firman. Firman meracau.<br />“Oohh… nikmat Yo!!, pintar sekali kamu Yoh, Oohh…” Racau Firman.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Agak lama aku mengulum batang kontol Firman, akhirnya Firman pun tak tahan. Diangkatnya tubuhku dan didudukkannya diatas ranjang sementara dia jongkok didepanku. Diangkatnya dasterku keatas hingga pinggang, kemudian ditekuknya kakiku diatas ranjang dan tanpa melepas Kancut ku, dibukanya kancut ku dari dari samping hingga Memek ku kini nampak jelas di hadapannya. Sesaat kemudian lidahnya menjulur menggapai Memek ku, <i>dijilatinya bibir Memek ku </i>kemudian dimasukkannya lidahnya kedalam lubang Memek ku. Beberapa saat kemudian sambil <i>lidahnya mengaduk-aduk lubang Memek </i>ku jarinya ikut memainkan kacang itil memek ku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Oohh… Fir, nikmat sekali Fir…” Racauku. Baru kali ini aku diperlakukan seperti itu, sungguh nikmat sekali rasanya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Beberapa lama kemudian diangkatnya tubuhku hingga berdiri, dilepasnya dasterku, bra ku, hingga CD ku. Aku pun sekarang telanjang bulat dihadapannya. Aku tak mau kalah kulepas kaos yang dipakai Firman, Firman membantu melepas jeans dan CD nya. Kini kami berdua telanjang tanpa sehelai benang pun. Diraihnya payudaraku kemudian diisapnya secara bergantian kedua buah payudaraku. Sambil mengulum puting payudaraku diangkatnya kakai kiriku dan diletakannya diatas dipan kemudian dimasukannya batang kontol gede nyakedalam lubang Memek ku. Agak kesulitan nampaknya Firman mencari lubangnya, maka aku pun meraih batang kontol nya dan kupandu menuju lubang Memek ku. Sleeeb.. masuklah batang kontol gede dan panjang Firman ke liang kenikmatan Memek ku sekali lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Oohh…” Racauku nikmat. Baru kali ini aku merasakan bersetubuh dalam posisi berdiri, sungguh nikmat sekali.<br />Firman terus menggoyangkan pantatnya sambil mulutnya mengulum payudaraku secara bersamaan.<br />“Ooohh… Fir… kamu emang bener-bener kreatif Fir… Ahhhh… nikmatnya Fir!” Racauku tanpa malu lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Beberapa saat kemudian tubuhku kejang, rasanya aku akan keluar. Sementara Firman terus menggoyangkan pantatnya semakin lama semakin cepat saja. Firman menggigit-gigit kecil bagian atas payudaraku sambil terus menggoyang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Firman… aku mau sampeeeee!!” aku berteriak sekeras – kerasnya merasakan tubuhku semakin kejang<br />“Ta… Tahan…. Tahaaaan Yo!!!, kita keluar bersama-sama” Jawab Firman.<br />“Ku keluarkan dimana Yo?” Tanya Firman lagi.<br />“Keluarkan aja didalam Fir, jangan lepas batang kontol mu ya Fir… aku ingin total fly to heaven” Racau ku.<br />Goyangan Firman semakin cepat dan ganas sekali, aku pun merasakan nikmat sekali. Menghujam, menghentakan <i>liang surga memek ku dengan kontol supernya</i>.<br />“Araggghhhh… Feir!! Breng…. sek kamu….. aku keluaaaaaaaaaaaaarrrrrrrr!!! Fuck me more hard as beib!!!” Jeritku<br />“Aku juga keluar Yoh… Aaargh…” Jerit Firman lagi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Akhirnya kami bersamaan keluar, kemudian roboh dan duduk diatas ranjang sambil berpelukan mesra.<br />Kurang lebih 20 menit istirahat, aku pun ijin untuk membersihkan badan dalam kamar mandi. Disaat aku mandi, Firman masuk dalam kamar mandi yang memang tidak kukunci. Tersentak aku kaget karena tiba-tiba Firman mendekapku dari belakang. Diremasnya kedua payudaraku dengan kedua tangannya. Setelah puas meremas payudaraku, tangan kanannya merayap turun dan sampai dibibir Memek ku. Jari telunjuknya mulai masuk mengaduk-aduk lubang Memek ku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Beberapa saat kemudian diangkatnya kakikiriku dengan tangan kanannya, keseimbanganku pun hilang tanganku meraih pinggiran bak mandi dan bertumpu disitu. Yang membuatku tambah kaget, Firman memasukkan batang kontol nya ke lubang Memek ku dari belakang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Oohh… Fir…” Jeritku saat batang kontol Firman masuk kedalam lubang Memek ku.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Firman mulai menggoyangkan pantatnya. Baru pertama kali ini aku merasakan bersetubuh dalam posisi ini, ada rasa nyeri bercampur nikmat. batang kontol Firman terasa panjang sekali masuk dalam Memek ku. Kembali terasa ada ruang dalam Memek ku yang selama ini belum tersentuh sekarang ditembus oleh batang kontol panjang dan besar milik Firman ini. Rasa nyeri telah sirna sekarang yang terasa adalah nikmat luar biasa.<br />Firman terus saja memaju-mudurkan pantatnya, semakin lama semakin cepat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Plok…. Plok…. Plok…. Plok….Plok….Plok….Plok….Plok….Plok….”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Bunyi peraduan goyangan kontol firman dengan memekku. Aku pun tak kalah ganas sambil Firman terus menggoyangkan pantatnya aku pun memberikan perlawanan dengan mengoyangkan pantatku yang semakin lama semakin liar. Aku semakin bergairah dan racauku pun semakin menjadi-jadi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“batang kontol mu nikmat Fir..” Jeritku<br />“Nikmat mana sama punya suamimu” Tanya Firman<br />“Jangan lecehkan aku Fir…” Jawabku<br />“Kamu nggak mau dilecehkan ya” Tanya Firman dengan semakin mempercepat goyangannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Aku yang sudah terlanjur nikmat menjawab.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Ooohhh… lecehkan saja aku Fir…Ooohh…” Jeritku<br />“batang kontol mu lebih nikmat dari punya suamiku Fir, lebih besar, lebih panjang Ooohh….” Racauanku sudah semakin lupa diri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Akhirnya…<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">“Aku keluar Fir…Ooohhh….” Jeritku<br />“Aku juga keluar Yoh” Sambung Firman. Setelah beristiraha sejenak dikamar mandi, kami pun mandi bersama-sama.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;">Demikianlah cerita pereslingkuhan sesat ini para pembaca<b> </b>yang budiman. Permainan selingkuh ngentot ini berlangsung selama Frans suamiku meyelesaikan studi nya dari luar negeri hingga kembali ke pelukan ku, dan kehidupan seks ku dan suamipun kembali normal hingga aku dan Frans melakukan sehari ngentot 5x, ternyata suamiku tidak kalah hebat dengan Firman. Suamiku akhirnya mencapai puncak kesuksesannya menjadi Vince Manager diperusahaannya. Sementara kudengar kabar terakhir Firman telah menikah dan tinggal di Bali juga mencapai sukses dalam karir nya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="line-height: 20.4pt; margin-bottom: .15in;"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt;"><br /><br /><br style="mso-special-character: line-break;" /><br style="mso-special-character: line-break;" /><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="color: black; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"><br style="mso-special-character: line-break;" /><br style="mso-special-character: line-break;" /></span><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 18pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-31712449753361892202012-05-22T03:26:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.600-07:00TANTE GIRANG TELANJANG<br /><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;">Most attractive cerita ngentot memek tante girang nowadays must be completed with several more pictures to describe what are contain on the stories its self.<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>That’s why my ngentot memek tante are contain above 6 foto on this post cerita ngentot memek tante girang today. For make sure you truly love this story, ill be glad to opening some vote what is the best result kind this image of memek memek tante.<o:p></o:p></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-jYc4RJeSjDU/T7tpBhPv6zI/AAAAAAAAC9Y/lVbLLYWf8aQ/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-jYc4RJeSjDU/T7tpBhPv6zI/AAAAAAAAC9Y/lVbLLYWf8aQ/s640/1+www.namihotpic+(1).jpg" width="332" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-dS38HSmsJEw/T7tpHM2G8FI/AAAAAAAAC9g/k4kYeWXiy-I/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-dS38HSmsJEw/T7tpHM2G8FI/AAAAAAAAC9g/k4kYeWXiy-I/s640/1+www.namihotpic+(2).jpg" width="411" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-FWVo8XlmXno/T7tpK0ZlZMI/AAAAAAAAC9o/zuqOq8BztWE/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-FWVo8XlmXno/T7tpK0ZlZMI/AAAAAAAAC9o/zuqOq8BztWE/s640/1+www.namihotpic+(3).jpg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-o4t3WXT0eRw/T7tpOkPuvzI/AAAAAAAAC9w/A6Xzwbq7cOg/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-o4t3WXT0eRw/T7tpOkPuvzI/AAAAAAAAC9w/A6Xzwbq7cOg/s640/1+www.namihotpic+(4).jpg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-ppYaSm4SCQ4/T7tpWUinXjI/AAAAAAAAC94/IrgB1-BfY5Y/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-ppYaSm4SCQ4/T7tpWUinXjI/AAAAAAAAC94/IrgB1-BfY5Y/s640/1+www.namihotpic+(5).jpg" width="480" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 18.0pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-39553199520230560612012-05-22T03:12:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.629-07:00HOT!!! JENNIFER KURNIAWANMay i have to late expose this Foto Jennifer Kurniawan Panas as much people call as Jennifer Pacar Ifan Bachdim. Want to know a last new this cewek with toket gede? Enthusiasm gives encouragement to her boyfriend, who also stars Persema, Irfan Bachdim. Jenifer who have amazing toket gede preached the message for the first time in the stadium. In his Twitter account that he later wrote, “I Stand Alone 0-1. Persema! Sad, indeed and that’s what I felt at the head of Indonesia’s national team, currently playing Persema Malang, Irfan Bachdim. <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-0AGUcpFCmc8/T7tlnZC2W8I/AAAAAAAAC8w/psf55TRikoQ/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-0AGUcpFCmc8/T7tlnZC2W8I/AAAAAAAAC8w/psf55TRikoQ/s640/1+www.namihotpic+(1).jpg" width="424" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-rZGN7GWZBBg/T7tltZCsLFI/AAAAAAAAC84/mMS58Xko2yc/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-rZGN7GWZBBg/T7tltZCsLFI/AAAAAAAAC84/mMS58Xko2yc/s640/1+www.namihotpic+(2).jpg" width="427" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-2xYVJVbvCdA/T7tlxFSawOI/AAAAAAAAC9E/kVsh4yVP14s/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-2xYVJVbvCdA/T7tlxFSawOI/AAAAAAAAC9E/kVsh4yVP14s/s640/1+www.namihotpic+(3).jpg" width="426" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-fRQEK9bHKsI/T7tlzVx4qmI/AAAAAAAAC9M/rzz4BgkQbYA/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-fRQEK9bHKsI/T7tlzVx4qmI/AAAAAAAAC9M/rzz4BgkQbYA/s640/1+www.namihotpic+(4).jpg" width="426" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-19742744394953684272012-05-22T02:48:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.582-07:00JUARA SUSU TERBESAR DI JEPANG<br /><div class="MsoNormal"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;">Come in to foto toket dan memek gede bugil my web try give “something” fresh to you eyes today. Actually for foto toket especially toket gede there is so many refer for you to find tons of collection on the internet. Lets looks some little case here, What comes to your mind when you first access the internet today. Of course for those who want just for entertainment, such as the keyword of toket big soon you will type in search engines, right?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br /></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-M7KM9oOFXrI/T7tgek8KFBI/AAAAAAAAC8E/tqpeHCzep34/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-M7KM9oOFXrI/T7tgek8KFBI/AAAAAAAAC8E/tqpeHCzep34/s640/1+www.namihotpic+(1).jpg" width="480" /></a></div><div class="MsoNormal"><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br /></span><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-tOdPfEIOpQY/T7tiGkwQEBI/AAAAAAAAC8M/FHu3zO8JJVM/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-tOdPfEIOpQY/T7tiGkwQEBI/AAAAAAAAC8M/FHu3zO8JJVM/s640/1+www.namihotpic+(2).jpg" width="460" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-i3AsmDdTePQ/T7tiJdFuIHI/AAAAAAAAC8U/_5314ueNCeE/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-i3AsmDdTePQ/T7tiJdFuIHI/AAAAAAAAC8U/_5314ueNCeE/s640/1+www.namihotpic+(3).jpg" width="504" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-ly4AgQm8m3o/T7tiNP6Sb2I/AAAAAAAAC8c/uCiU5TCvQ1k/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://4.bp.blogspot.com/-ly4AgQm8m3o/T7tiNP6Sb2I/AAAAAAAAC8c/uCiU5TCvQ1k/s640/1+www.namihotpic+(4).jpg" width="426" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-91v5xr9oQQ0/T7tiPllPG5I/AAAAAAAAC8k/7Vy1cZF2Z40/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-91v5xr9oQQ0/T7tiPllPG5I/AAAAAAAAC8k/7Vy1cZF2Z40/s640/1+www.namihotpic+(5).jpg" width="476" /></a></div><span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 16pt; line-height: 115%;"><br /></span></div>Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-51832934465171372102012-05-22T02:33:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.649-07:00TOKET GEDE BUGILToket gede memek bugil are the most crucial thing for women appearance. Having toket gede bugil mean excellent view for many women who make beauty fashion as their important element in life. This is being in fall for most ABG in Indonesia today, such payudara cewek abg cantik bugil are a trend witch this is made an negative impact for our tradition <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-X9TIyGv2phM/T7tavHi1tPI/AAAAAAAAC7A/uardXQZQ3gs/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-X9TIyGv2phM/T7tavHi1tPI/AAAAAAAAC7A/uardXQZQ3gs/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-2oQYfcUjDLs/T7ta1XOr0DI/AAAAAAAAC7I/pZ5YYE4YpCk/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-2oQYfcUjDLs/T7ta1XOr0DI/AAAAAAAAC7I/pZ5YYE4YpCk/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-N-51EYhLMqA/T7ta8QGqCTI/AAAAAAAAC7Q/A0eCTAjX_gQ/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-N-51EYhLMqA/T7ta8QGqCTI/AAAAAAAAC7Q/A0eCTAjX_gQ/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-sXTMGeZ6zEw/T7tbAVgUX8I/AAAAAAAAC7Y/FQFudxBfbdk/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-sXTMGeZ6zEw/T7tbAVgUX8I/AAAAAAAAC7Y/FQFudxBfbdk/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/--brv-9218s0/T7tbEpCojpI/AAAAAAAAC7g/jZdyQNQ6_pc/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/--brv-9218s0/T7tbEpCojpI/AAAAAAAAC7g/jZdyQNQ6_pc/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-K3icIel56ww/T7tbJ9AfCwI/AAAAAAAAC7o/l1yPMmM2rMU/s1600/1+www.namihotpic+(6).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-K3icIel56ww/T7tbJ9AfCwI/AAAAAAAAC7o/l1yPMmM2rMU/s1600/1+www.namihotpic+(6).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-9M0qsL7quxw/T7tbRAYsFuI/AAAAAAAAC7w/DiTz7a6AxaY/s1600/1+www.namihotpic+(7).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-9M0qsL7quxw/T7tbRAYsFuI/AAAAAAAAC7w/DiTz7a6AxaY/s1600/1+www.namihotpic+(7).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-_qWPMyA9FYU/T7tbXykSX3I/AAAAAAAAC74/qqT57XStR1w/s1600/1+www.namihotpic+(8).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-_qWPMyA9FYU/T7tbXykSX3I/AAAAAAAAC74/qqT57XStR1w/s1600/1+www.namihotpic+(8).jpg" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-86042314748470277052012-05-21T22:57:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.711-07:00CEWEK BUGILThe other susu gede that have smaller susu montok that are only down correct aphrodisiac. And still though they are smaller the means they wear out them exaggerates them and induces them stand out like a baseball field in coalpit. Actress Indonesia with toket kecil are Cut tari, Luna Maya and Sandra Dewi. They show that women with toket artis kecil but a beautiful and heart capturing as the big epicurean one. guede looks good in tight T shirts and tank tops. This does stress their form as does push up bandeau. It’s to a lesser level but toket gede do have that same jumping and joggle as their larger via a vises and this does bring forth excitation in the modern male. <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-X-4LwOTZItI/T7spmeoyQVI/AAAAAAAAC6c/DEVOvzF4-DY/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-X-4LwOTZItI/T7spmeoyQVI/AAAAAAAAC6c/DEVOvzF4-DY/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-zcCYwm3ti2Y/T7spxaKiYlI/AAAAAAAAC6k/TA_IXZ0iDTo/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-zcCYwm3ti2Y/T7spxaKiYlI/AAAAAAAAC6k/TA_IXZ0iDTo/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-fVpe5njBMqU/T7sp4sZ2fwI/AAAAAAAAC6s/KO-3GUiXC20/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-fVpe5njBMqU/T7sp4sZ2fwI/AAAAAAAAC6s/KO-3GUiXC20/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-7DjcrH12EzU/T7sp9hf7xrI/AAAAAAAAC60/0ikKgXnk_X4/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-7DjcrH12EzU/T7sp9hf7xrI/AAAAAAAAC60/0ikKgXnk_X4/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-91182442801925205422012-05-21T22:47:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.724-07:00MODEL SEKSI BENINGKami menonton model model cewek cantik seksi panas Danseluruh situasi, dalam iklan televisi, di majalah, dan di landasan. Mereka adalah cewek cantik seksi dan yangbersuka ria materi mereka sambil memamerkan gayaekspresif terbaru dari cewek terpanas foto model. Ini adalah model fashion hari ini dan besok, dan area subyek fotografihaute couture. Melalui fotografi yang account tersebut teoritisdan memakai gaya dibawa ke publik. Akibatnya, foto-foto harus terpikat gelar yakin ketepatan danalat bantu utama untuk mewarnai bahan, gaya ekspresif, dan komposisi pencahayaan. Akuisisi beberapa puncak fotograficara primal akan membantu untuk membuat potensi ini. <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-Gmp9b3bEwXk/T7skydodPLI/AAAAAAAAC54/epcP785mldE/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Gmp9b3bEwXk/T7skydodPLI/AAAAAAAAC54/epcP785mldE/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-sxvi2voadk4/T7sk6g60TTI/AAAAAAAAC6A/8Yk-W3cVTzA/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-sxvi2voadk4/T7sk6g60TTI/AAAAAAAAC6A/8Yk-W3cVTzA/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-EdvJZMBtot0/T7sk-KaQI3I/AAAAAAAAC6I/nLU0LfmFDfY/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-EdvJZMBtot0/T7sk-KaQI3I/AAAAAAAAC6I/nLU0LfmFDfY/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-lpAq1bwtpZM/T7slHbRSKuI/AAAAAAAAC6Q/tJHHII7LPHE/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-lpAq1bwtpZM/T7slHbRSKuI/AAAAAAAAC6Q/tJHHII7LPHE/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-73434476752045373912012-05-21T22:18:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.686-07:00CEWEK SANGE TOKET GEDECewek seksi Sange ber toket gede montok dan hobnobbing dengan Tetek toket susu mungkin menarik untuk penembakan untuk pria sejati berselancar mencintai itu, tidak mudah untuk mendapatkan sukses dengan cara dan teoritis cewek seksi cantik. Untuk setiap orang yang berbakat membuatnya besar, ada satu cs yang pergi melamun sekitar satu menit paparan mereka akan dipilih. <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-y7trn6UVWkk/T7sgmeqLPqI/AAAAAAAAC5k/9MDm14wi5bA/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-y7trn6UVWkk/T7sgmeqLPqI/AAAAAAAAC5k/9MDm14wi5bA/s640/1+www.namihotpic+(1).jpg" width="425" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-dEWKpFIzyTM/T7sgwBvur2I/AAAAAAAAC5s/R6Z8qiDUGn8/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-dEWKpFIzyTM/T7sgwBvur2I/AAAAAAAAC5s/R6Z8qiDUGn8/s640/1+www.namihotpic+(2).jpg" width="426" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-82213357959567339412012-05-21T21:54:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.702-07:00GADIS KESUKAANNYA OM - OMInilah sosok gadis yang kerap kali diliat kepantai untuk menemani om - om....mau ya sama yang uban - uban.....ga takut tetanus ya ini orang.....heran deh <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-yjwXSGtgoEc/T7salHcsHmI/AAAAAAAAC4w/sRJzhT6o3hA/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-yjwXSGtgoEc/T7salHcsHmI/AAAAAAAAC4w/sRJzhT6o3hA/s1600/1+www.namihotpic+(1).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-oGH-eFsDLiM/T7saqk1oeOI/AAAAAAAAC44/FW53htvVz5s/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-oGH-eFsDLiM/T7saqk1oeOI/AAAAAAAAC44/FW53htvVz5s/s1600/1+www.namihotpic+(2).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Zczpb4eY0iY/T7savrfEPJI/AAAAAAAAC5A/MD5dD7Sp_ew/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Zczpb4eY0iY/T7savrfEPJI/AAAAAAAAC5A/MD5dD7Sp_ew/s1600/1+www.namihotpic+(3).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-TeQaUp9Bd1M/T7saznBlbdI/AAAAAAAAC5I/CnyBVX8cTcM/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-TeQaUp9Bd1M/T7saznBlbdI/AAAAAAAAC5I/CnyBVX8cTcM/s1600/1+www.namihotpic+(4).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-LCW8g5f5Ea8/T7sa4Eyzk_I/AAAAAAAAC5Q/9n4WEgTwveY/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-LCW8g5f5Ea8/T7sa4Eyzk_I/AAAAAAAAC5Q/9n4WEgTwveY/s1600/1+www.namihotpic+(5).jpg" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-D19IvdZShO8/T7sa8SW8wCI/AAAAAAAAC5Y/HVTQEv9UaX8/s1600/1+www.namihotpic+(6).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-D19IvdZShO8/T7sa8SW8wCI/AAAAAAAAC5Y/HVTQEv9UaX8/s1600/1+www.namihotpic+(6).jpg" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2684045456250453503.post-34983012482096568412012-05-21T21:18:00.000-07:002012-05-23T11:58:56.620-07:00HOT!!! WANITA DENGAN PAYUDARA BESARFoto Payudara Besar Wanita indah montok Dan yang palingdiimpikan untuk setiap wanita di seluruh dunia. Foto PayudaraWanita juga berburu paling populer bagi banyak pria yang sukamelihat keindahan dari sisi perempuan. Secara khususPayudara Besar Indah Dan montok Wanita yang paling dicari disetiap musim gugur di tahun-tahun tutup dengan beberapa seni fotografi yang menakjubkan dan menjadi pasar komoditas untuk beberapa produk kecantikan dan promosi. <br /><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-V5x1qLLds_I/T7sTEW6UG7I/AAAAAAAAC30/U2TNB0HJStQ/s1600/1+www.namihotpic.com+-+susu+besar+(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-V5x1qLLds_I/T7sTEW6UG7I/AAAAAAAAC30/U2TNB0HJStQ/s640/1+www.namihotpic.com+-+susu+besar+(1).jpg" width="425" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-JzoHK5kfVxI/T7sTML711KI/AAAAAAAAC38/fYtFAM_1Q2E/s1600/1+www.namihotpic.com+-+susu+besar+(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-JzoHK5kfVxI/T7sTML711KI/AAAAAAAAC38/fYtFAM_1Q2E/s1600/1+www.namihotpic.com+-+susu+besar+(2).jpg" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-F5PswFuORsc/T7sXSzWAIrI/AAAAAAAAC4M/wm3DuByfB6c/s1600/1+www.namihotpic.com++(1).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://1.bp.blogspot.com/-F5PswFuORsc/T7sXSzWAIrI/AAAAAAAAC4M/wm3DuByfB6c/s640/1+www.namihotpic.com++(1).jpg" width="424" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-FUPP7VrB7u0/T7sXYFa38-I/AAAAAAAAC4U/OZN-E4zmQbw/s1600/1+www.namihotpic.com++(2).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://3.bp.blogspot.com/-FUPP7VrB7u0/T7sXYFa38-I/AAAAAAAAC4U/OZN-E4zmQbw/s640/1+www.namihotpic.com++(2).jpg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-b_87U2wm5no/T7sXcML_WWI/AAAAAAAAC4c/gNXYlb2zkW0/s1600/1+www.namihotpic.com++(3).jpg" imageanchor="1"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-b_87U2wm5no/T7sXcML_WWI/AAAAAAAAC4c/gNXYlb2zkW0/s640/1+www.namihotpic.com++(3).jpg" width="480" /></a></div><br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-pocrU-03Bi4/T7sXhEHDYcI/AAAAAAAAC4k/N9ryP9WgMeg/s1600/1+www.namihotpic.com++(4).jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="http://2.bp.blogspot.com/-pocrU-03Bi4/T7sXhEHDYcI/AAAAAAAAC4k/N9ryP9WgMeg/s640/1+www.namihotpic.com++(4).jpg" width="425" /></a></div><br />Gudang Cewekhttp://www.blogger.com/profile/04054774750996906259noreply@blogger.com0