Waktu sudah menunjukan jam 19.15 saat Mira dan Lisa pulang menghabiskan hari dari sebuah mall di sebuah kota kecil di Cirebon, kota tempat mereka menuntut ilmu pada sebuah Perguruan tinggi swasta terkemuka. Saat itu kampus mereka sedang liburan semester yang lumayan lama, sehingga banyak di antara teman-teman mereka yang memilih pulang kampung, namun bagi Mira dan Lisa lebih memilih untuk tetap tinggal di kota Cirebon karena tidak banyak yang dapat mereka kerjakan untuk mengisi waktu liburan di Jakarta kota asal mereka.
Sampai di tempat kost mereka kira-kira jam 10 malam. Saat itu daerah di sekitarnya sudah sepi begitupula di dalam kost-kostan karena semua penghuninya pulang ke kampung atau kota asal mereka masing-masing untuk memanfatkan waktu liburan kuliah mereka, dan kini tinggallah mereka berdua saja yang masih bertahan di dalam areal kost yang luas dan besar itu. Walau usia mereka terpaut jauh, mereka berdua sangatlah akrab karena selain mereka tinggal sekamar dan berasal dari Jakarta, di kampus mereka juga satu fakultas.
Mira saat ini berusia dualima tahun, sementara Lisa baru berusia sembilan belas tahun. Keduanya memiliki wajah yang cantik, Mira dengan bentuk badan yang berukuran sedang nampak anggun dengan penampilan kesehariannya, sedangkan Lisa memiliki tubuh yang mungil dan wajah yang imut-imut. Banyak pria yang tertarik kepada mereka berdua, karena bukan saja mereka cantik dan pintar, namun mereka juga pandai dalam bergaul dan ringan tangan. Akan tetapi dengan halus pula mereka menolak berbagai ajakan yang ingin menjadikan mereka sebagai kekasih atau pacar dari para pria yang mendekati mereka. Mira saat ini lebih memilih berkonsentrasi untuk menghadapi sidang skripsinya, sedang Lisa yang baru menamatkan tahun pertamanya di kampus tersebut lebih memilih untuk aktif di organisasi kampus dari pada pacaran atau berhura-hura.
Sesampainya di kost, Mira langsung menuju ke kamar kost dan membuka pintu, sedangkan Lisa mampir dulu ke kamar mandi yang terletak agak jauh dari kamar kost mereka. Setelah membuka kamar, Mira begitu terkejut ketika dilihatnya kamar mereka sudah berantakan seperti habis ada pencuri. Belum lagi sempat memeriksa segalanya, tiba-tiba kepala Mira sudah dipukul dari belakang sampai pingsan.
Mira tidak tahu apa-apa sampai tubuhnya digoncang-goncang seseorang hingga tersadar dan menemukan dirinya sudah dalam keadaan terikat di kursi tempat dia duduk untuk belajar dan mulutnya disumpal kain, sehingga tidak dapat bersuara. Belum lagi lama dia siuman, matanya terbelalak ketika melihat pemandangan di sekitarnya, ia melihat dua pria di depannya. Yang memerintahkannya bangun, orangnya berbadan tinggi besar dan kepalanya berambut gondrong dia hanya mengenakan celana jeans kumal, badannya telanjang penuh dengan tatto. Dan satu orang lagi juga berbadan agak gemuk, berambut acak-acakan juga hanya mengenakan celana jeans.
Wajah mereka khas, usia mereka sekitar 38 tahunan. Sementara kamar kost mereka dalam keadaan tertutup rapat, jendela pun yang tadinya agak sedikit terbuka kini telah tertutup rapat. Tidak beberapa lama kemudian mata Mira kembali terbelalak dan ingin menjerit, karena kedua orang itu ternyata dikenalnya. Yang membangunkan dia bernama Kasim dan satu lagi bernama Danu atau sering dipangil Komenk. Mereka berdua adalah teman dari Donce pemilik kost yang sering nongkrong di tempat itu, pekerjaan mereka tidak jelas.
Memang beberapa waktu yang lalu Mira dan Lisa dikenalkan oleh Donce kepada Kasim dan Komenk. Karena dengan setengah memaksa Donce, Kasim dan Komenk ingin dikenalkan dengan Mira dan Lisa yang waktu itu baru pulang dari kampus.
Memang beberapa waktu yang lalu Mira dan Lisa dikenalkan oleh Donce kepada Kasim dan Komenk. Karena dengan setengah memaksa Donce, Kasim dan Komenk ingin dikenalkan dengan Mira dan Lisa yang waktu itu baru pulang dari kampus.
Rupanya mereka berdua tertarik dengan kecantikan Mira dan Lisa. Akan tetapi rupanya cinta mereka bertepuk sebelah tangan, Mira dan Lisa lebih sering menghindar untuk bertemu dengan Kasim dan Komenk. Dan yang membuat hati Mira menjerit dan panas adalah begitu sadar sepenuhnya dan mengetahui Kasim sedang duduk di pinggir ranjang mereka sambil memangku Lisa yang saat itu sudah tinggal memakai pembungkus payudara (BH/Kutang) dan celana dalamnya (CD) saja yang berwarna putih.
Lisa sambil menangis memohon-mohon minta dilepaskan, air matanya telah membasahi wajahnya yang cantik itu. Tapi si Kasim yang badannya jauh lebih besar itu tidak menghiraukannya, dia mulai meremas-remas payudara Lisa yang baru sekepalan tangan orang dewasa itu yang masih terbungkus pembungkus payudara itu, kemudian menjilati leher Lisa.
“Diam, jangan macam-macam atau kupatahkan lehermu, nurut saja kalau mau selamat..”!
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Lisa dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Kasim bermain di dalam rongga mulut Lisa. Sementara itu Komenk yang berada di samping Mira berkata kepada Mira
“Hei, loe sudah bangun ya, teman loe ini boleh juga, gw pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran loe, nah sekarang loe perhatikan gw baik-baik kalo sampe loe nanti engga bisa muasin nafsu gw, mampus deh loe..”! sambil mengelus-elus kepala Mira. Mira mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Mira pun mulai pucat.
Setelah itu dilumatnya dengan rakus bibir indah Lisa dengan bibirnya, Hmp.., cup.., cup.., begitulah bunyinya saat kedua bibir mereka beradu. Air liur pun sampai menetes-netes keluar, rupanya lidah Kasim bermain di dalam rongga mulut Lisa. Sementara itu Komenk yang berada di samping Mira berkata kepada Mira
“Hei, loe sudah bangun ya, teman loe ini boleh juga, gw pake dia dulu ya, baru setelah itu giliran loe, nah sekarang loe perhatikan gw baik-baik kalo sampe loe nanti engga bisa muasin nafsu gw, mampus deh loe..”! sambil mengelus-elus kepala Mira. Mira mau berontak tapi tidak dapat berbuat apa-apa, Mira pun mulai pucat.
Lalu Kasim yang masih memangku Lisa menyudahi serbuan bibirnya dan berkata, Ok Sayang, ini waktunya pesta, ayo kita bersenang-senang! Dia memerintahkan Lisa berlutut di depannya dan memerintahkannya membukakan celana jeans kumalnya, lalu mengulum batang Kontol-nya.
Sambil menangis Mira memohon belas kasih, “J.. ja.. angan.. tolong jangan perkosa saya, ambil saja semua barang di sini”! Belum selesai berkata, tiba-tiba, Pllaakk!!!
“Masukkan ke dalam mulut loe, hisap atau gw bunuh loe..”! si Kasim menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan terpaksa Lisa dibuat berlutut di depannya,
“Masukkan ke dalam mulut loe, hisap atau gw bunuh loe..”! si Kasim menampar pipinya dan menjambak rambutnya. Dengan terpaksa Lisa dibuat berlutut di depannya,
Terpaksa dengan putus asa dan wajah yang pucat dan gemetar, Lisa membuka celana Kasim dan begitu dia menurunkan celana dalam Kasim tampaklah Kontol Kasim yang telah membesar dan menegang. Tanpa membuang waktu Kasim segera memasukkan kemaluannya itu ke mulut Lisa yang mungil itu. batang Kontol-nya tidak dapat sepenuhnya masuk karena terlalu besar, dengan kasar dia memaju-mundurkan kepala Lisa.
“Hhmpp.., emphh.. mpphh..”! begitulah suara Lisa saat mulutnya dijejali dengan Kontol Kasim.
Komenk juga tidak tinggal diam, rupanya nafsu telah memenuhi otaknya, setelah dia melepas celana jeansnya dia berdiri di samping Lisa, memerintahkan Lisa mengocokkan batang Kontol-nya yang juga telah membesar dengan tangan. Kontol Komenk tidak sebesar temannya, tapi diameternya cukup lebar sesuai dengan tubuhnya. Sekarang Lisa dalam posisi berlutut dengan mulut dijejali Kontol Kasim dan tangan kanannya mengocok Kontol Komenk.
“Emmhh.. benar-benar enak emutan gadis cantik ini, lain dari yang lain..”! kata Kasim.
“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..”! timpal Komenk.
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Kasim menegang, seluruh badannya mengejang, dan
“A.. akh….. Aaaahhhhhhhhhh…”!!! Kasim akhirnya menyemprotkan pejunya di mulut Lisa.
“Iya, kocokannya juga enak banget, tangannya halus nih..”! timpal Komenk.
Beberapa lama kemudian nampak tubuh Kasim menegang, seluruh badannya mengejang, dan
“A.. akh….. Aaaahhhhhhhhhh…”!!! Kasim akhirnya menyemprotkan pejunya di mulut Lisa.
Cairan putih kental memenuhi mulut Lisa menetes di pinggir bibirnya seperti banyak diliah di video bokep, dan Lisa terpaksa meminum semuanya karena takut ancaman mereka dan juga kuatnya pegangan tangan Kasim di kepalanya. Setelah itu mereka melepas pembungkus payudara dan CD Lisa, sehingga dia benar-benar telanjang bulat sekarang, tampaklah payudara dan bulu-bulu kemaluannya yang masih halus dan jarang.
Waw cantik sekali anjing ini. ujar Komenk sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Lisa yang sedang terisak-isak ketakutan.
Waw cantik sekali anjing ini. ujar Komenk sambil memandangi tubuh bagian dada dan bawah Lisa yang sedang terisak-isak ketakutan.
Kali ini Komenk duduk di pinggir ranjang dan memerintahkan Lisa berjongkok di depannya sambil terus memijati dan mengocok Kontol dengan tangannya. Lisa terpaksa menuruti kemauan Komenk itu sambil sesekali dipaksa untuk menjilati ujung batang Kontol-nya, sehingga Komenk mendengus keenakan. Sementara itu si Kasim mengambil posisi berbaring di bawah kemaluan Lisa dan menjilati liang vaginanya sambil sesekali menusuk-nusukkan jarinya ke liang Memek nikmat itu. Seketika itu Lisa kaget
“Ehhgh.., iihh.. iih.. eggmhh..”! Lisa pun merintih-rintih jadinya, badannya menggeliat-geliat akibat tusukan jari-jari serta jilatan lidah Kasim di memek perawan Lisa.
“Ayo Bitch!!.., kocok terus barang gw..”! bentak Komenk sambil menampar kepala Lisa.
“Ayo Bitch!!.., kocok terus barang gw..”! bentak Komenk sambil menampar kepala Lisa.
Kembali Lisa mengocok kemaluan Komenk sambil badannya terus meliak-liuk karena kemalunnya mendapat serangan dari tangan dan lidah Kasim. Dari bibirnya pun terus terdengar suaranya merintih-tintih.
Sekitar 10 menit dikocok, Komenk memuncratkan Pejuh-nya dan membasahi wajah serta rongga mulut Lisa. Kali ini Lisa sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Komenk jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Lisa dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
Sekitar 10 menit dikocok, Komenk memuncratkan Pejuh-nya dan membasahi wajah serta rongga mulut Lisa. Kali ini Lisa sudah tidak tahan dengan rasa cairan itu, sehingga dia memuntahkannya. Melihat itu Komenk jadi gusar, dia lalu menjambak rambut Lisa dan menampar pipinya sampai dia jatuh ke ranjang.
“Pelacur an***g..! Kurang ajar, berani-beraninya membuang air pejuh ku. Kalo sekali lagi begitu, kurontokkan gigi loe, dengar itu..”! bentaknya.
Kasim pun terpaksa menyudahi aktifitasnya dan ikut-ikutan menampar Lisa.
“Goblok..! gw lagi asyik nikmatin memek loe. loe jangan macem-macem ya..”! bentak Kasim.
Lisa hanya dapat menangis memegangi pipinya yang merah akibat dua kali tamparan itu. Nampak kemarahan Mira bangkit karena teman dekatnya diperlakukan begitu. Mira meronta-ronta di kursinya, tapi ikatannya terlalu kencang sehingga hanya dapat membuat kursi itu bergoyang-goyang. Melihat reaksi Mira si Kasim berkata..
“Kenapa? loe tidak terima ya pacar loe gw pinjam, tapi sayang sekarang loe nggak bisa ngapa-ngapain, jadi jangan macem-macem ya, ha.. ha.. ha..! Abis ini giliran loe yang gw entot..! Hahaha..”!
Mereka kembali menggerayangi tubuh Lisa, kali ini Kasim merentangkan tubuh Lisa di tempat tidur dan membuka lebar kedua pahanya, dan segera mulai memasukkan batang kejantanannya ke liang Memek nikmat Lisa.
“Ja.. Jaa.. jangan. Aduh.., tto.. long.., Mbak Mira. Ampun Bang..”! pinta Lisa sambil mencoba berontak tapi dengan sigapnya Komenk membantu Kasim dengan memegangi kedua tangan Lisa.
Kontol yang ukurannya besar itu dimasukkannya dengan paksa ke liang Memek nikmat Lisa yang masih sempit, sehingga dari wajah Lisa terlihat dia menahan sakit yang amat sangat, tangisannya pun semakin keras.
Setelah hampir seluruh batang Kontol-nya terbenam di dalam liang Memek nikmat Lisa, Kasim mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan Lisa mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Lisa.
Setelah hampir seluruh batang Kontol-nya terbenam di dalam liang Memek nikmat Lisa, Kasim mulai memaju-mundurkan pantatnya, mulai dengan irama pelan hingga dengan cepat. Keringat pun dengan deras membasahi kedua tubuh itu. Beberapa saat kemudian dari sela-sela kemaluan Lisa mengucur darah segar bercampur dengan cairan bening hingga warnanya berubah menjadi merah muda meleleh membasahi paha Lisa.
“Aaaaaaaaaa, am…pun…Ba….ang… Saaa…hakiiittt!!! aAaaaaahhhh…. aampuun.. Dohh!!!” begitulah erangan dan teriakan Lisa merasakan sakit memek nya yang luar biasa.
Sepertianya teriakan dan minta tolong Lisa menambah birahi dan semangat Kasim untuk terus memompakan batang penisnya dengan keras ganas dan cepat hingga badan Lisa pun berguncang hebat dan keras. Lisa hanya pasrah mengikuti irama genjotan kontol si Kasim dan kedua tangan Lisa pun kini sudah dilepas oleh Komenk. Selama beberapa menit di ewe oleh Kasim, tiba-tiba badan Lisa menegang sampai secara refleks dia memeluk kepala Kasim yang sedang asyik menggenjotnya. Dia rupanya mengalami orgasme sampai akhirnya melemas kembali. Kasim pun mengisitrahatkan gerakan memompanya namun kemaluannya masih tetap tertanam di dalam liang memek nikmat Lisa.
“Ha.. ha.. ha.. dasar perek munfik.. Baru kali ini kan loe ngerasain ngentot??, gimana rasanya enak engga gw entot, jawaabb..”! bentak si Kasim sambil menarik rambut Lisa.
“E.. e.. enak, enak bang.. E.. enak !!! Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Lisa menjawab
“Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..”! kata Komenk.
“Aaaaaa.. Ii.. iya, s.. saya suka sekali Ngentot dengan bang Kasim” jawabnya dengan suara terbata-bata.
“Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman loe, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..”! ejek mereka pada Mira yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
“E.. e.. enak, enak bang.. E.. enak !!! Karena takut mereka semakin gila, terpaksa dengan berlinang air mata Lisa menjawab
“Jawab lebih keras supaya teman loe dengar pengakuan loe..”! kata Komenk.
“Aaaaaa.. Ii.. iya, s.. saya suka sekali Ngentot dengan bang Kasim” jawabnya dengan suara terbata-bata.
“Tuh, kamu dengar kan, apa kata teman loe, dia suka dientot, ha.. ha.. ha..”! ejek mereka pada Mira yang hanya dapat meronta-ronta sambil menangis di kursinya. Hatinya benar-benar serasa mau meledak tapi dia tidak dapat berbuat apa-apa.
Kemudian si Kasim mencabut batang kontol perkasa nya dan membuat posisi badan Lisa gaya posisi anjing bak dalam video bokep, dia kemudian memasukkan kejantanannya yang berukuran 20 cm lebih itu ke pantat Lisa hingga terbenam seluruhnya.
Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Lisa berteriak memilukan.
Karena rasa perih dan sakit yang tidak terhingga, maka Lisa berteriak memilukan.
“Aaakkhh”!!!
Lalu dia menariknya lagi, dan dengan tiba-tiba sepenuh tenaga dihujamkannya benda panjang itu di pantat Lisa hingga membuatnya tersentak kaget dan kesakitan sampai matanya membelalak.
“Ooughh..”! Lisa mendengus keras menahan rasa perih dari lubang bo’ol nya, seluruh badannya kembali mengeras lolongannya pun kembali terdengan memilukan
“Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..”!
“Aahh.. ouh.. aah..! Aa.. mpun.., ssakit. Aakhh..”!
Kini Kasim meyodomi Lisa dengan irama yang keras dan cepat hingga Lisa menggelepar-gelepar, dan badannya kini mulai melemah dan habis akibat digenjot oleh Kasim. Tidak beberapa lama Kasim akhirnya mencabut kemaluannya dari lubang dubur Lisa dengan kasar. Kembali darah segar mengucur deras dari liang pantat Lisa, sementara Lisa tertelungkup jatuh ke kasur disertai rintihan panjang melemah
“Aahh..”!
Namun Kasim belum juga puas, batang kontolnya masih kekar dan garang. Kini ditelentangkannya Lisa dan kembali Kasim meniduri Lisa dan memasukkan kembali batang Kontol-nya ke liang memek nikmat Lisa yang telah lemas itu, dan kembali Kasim menggenjot tubuh lunglai itu. Tidak lama Kasim pun berejakulasi di rahim Lisa. Lolongan kepuasan keluar dari mulut Kasim disaat menyemprotkan spermanya yang jumlahnya begitu banyak hingga meluber keluar dari sela-sela bibir memek perawan yang baru diperkosa itu. Lisa pun merintih lirih, dan akhirnya bersamaan dengan itu Lisa pun pingsan karena kehabisan tenaga dan rasa sakit yang tidak terhingga.
Dengan perasaan puas Kasim pun merebahkan badannya di samping Lisa yang tergeletak tidak bergerak.
Akhirnya gw perawanin juga loe. Dasar cewek so jual mahal..! ujarnya sambil mengehela napas dan melirik Lisa.
Sesudah itu kini Komenk yang tadi menjadi penonton mulai mendekati Mira yang masih terikat lemas di kursinya.
“Hei, teman loe boleh juga tuh. Nah, sekarang giliran loe yang servise gw. Asal loe tau gw itu naksir berat ama loe, tapi loe menghindar melulu. gw tau gw jelek dan gw beda ama yang loe bayangkan jadi pacar loe. Buat gw itu engga soal, sekarang gw cuma mau perkosa loe. Udah gitu loe bebas, tapi kalo loe berontak, Mati loe..”
PLAAK..! sebuah tamparan keras menghantam kepala Mira hingga Mira yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya.
“Wopppssss…! dengan mulut tersumbat Mira berteriak.
PLAAK..! sebuah tamparan keras menghantam kepala Mira hingga Mira yang masih diikat di kursi itu terjatuh bersama kursinya.
“Wopppssss…! dengan mulut tersumbat Mira berteriak.
Kemudian dia menarik dan meletakkan tubuh Mira mengembalikan ke posisi semula. Dengan pisau dapur milik kedua mahasiswi itu dia merobek-robek baju kaos lengan panjang yang dikenakan oleh Mira. Nafas Mira tersentak ketika dengan cepat Komenk dengan pisaunya melucuti pembungkus payudara dan celana panjang bahan yang dikenakannya. Sekarang Mira hanya memakai celana dalamnya yang berwarna putih serta sepasang kaos kaki putih setinggi lutut yang selalu dikenakannya. Payudaranya yang penuh bulat terbuka, tubuhnya putih mulus masih dalam posisi terikat di tempat duduknya.
“Hmph.., hmph..”! Mira meronta sambil memandang Komenk dengan putus asa, matanya memerah dan air matanya mengalir deras membasahi pipinya, wajahnya pucat pasi. Karena dia menyadari yang akan terjadi pada dirinya, yaitu sebagai pemuas nafsu bejat.
“Diem brengsek..”! kata Komenk, PLAK..! sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Mira, membuat kepala Mira tersentak.
“Diem brengsek..”! kata Komenk, PLAK..! sekali lagi tamparan kuat mendarat di pipi Mira, membuat kepala Mira tersentak.
Kemudian ia membuka ikatan Mira dan membantingnya ke tempat tidur dalam posisi telungkup, dan setelah itu dia merentangkan kedua tangan Mira serta melebarkan kedua kaki Mira hingga posisi Mira kini seperti orang merangkak. Mira hanya dapat pasrah mengikuti kemauan Komenk. Tepat di hadapannya terdapat kaca rias, setinggi tubuh manusia. Kaca itu biKasimya digunakan Mira dan Lisa untuk berdandan sebelum pergi kuliah.
Leim lalu merobek celana dalam Mira dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Mira dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Komenk sedang mengagumi dirinya.
Leim lalu merobek celana dalam Mira dengan kasar dan menjatuhkannya ke lantai. Sekarang Mira dapat melihat dirinya melalui cermin di depannya telanjang bulat, dan di belakang dilihatnya Komenk sedang mengagumi dirinya.
“Gila bener! gw suka pantat lo. Lo bener-bener wokehhh”!
Komenk menampar pantat sekal Mira yang sebelah kiri yang membuat Mira menjerit kaget. Lalu tanpa menunggu lagi, Komenk yang mulai dirasuki birahi setan memperlihatkan penisnya yang sudah keras. Komenk hanya membiarkan topi yang masih tetap membungkus kepala Mira dan sepasang kaos kaki putih yang masih dikenakan Mira, mungkin ini dapat membuat nafsu Komenk semakin menjadi. Karena memang dengan mengenakan topi, wajah Mira jadi nampak cantik dan lucu seperti komentar kebanyakan teman-temannya. Kemudian Komenk menyelipkan penisnya di antara kedua kaki Mira lewat belakang.
“Ooh.., ampun Pak Komenk. Ampunn.., jangann.. jangan! Ampun, jangan..”! Mira mulai menangis dan rasa tegang menyeliputi hatinya.
Sambil menoleh ke belakang dan memandang Komenk, Mira mencoba untuk meminta belas kasihan. Terlihat air mata meleleh dari matanya. Namun Komenk terus mengancam dengan pisau dapur yang masih digenggamnya.
Komenk tidak perduli Mira memohon-mohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Mira, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Komenk memegang pinggul Mira, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.
Komenk tidak perduli Mira memohon-mohon. Kepala penisnya kemudian menyusuri belahan pantat Mira, terus menuju ke bawah, kemudian maju mendekati bibir vaginanya. Setelah tangan si Komenk memegang pinggul Mira, dengan satu gerakan keras penisnya bergerak maju.
“Arrgghh.., ahh.., Ampun..”! Mira menjerit-jerit ketika penis Komenk mulai membuka bibir vaginanya dan mulai memasuki liang memek perawannya.
Kaki Mira mengejang menahan sakit ketika penis Komenk terus menembus masuk tanpa ampun menusuk-nusuk selaput daranya. Bibir tebalnya menganga membentuk huruf O dan mengeluarkan rintihan-rintihan
“Oohh.., oouugghh.., aa.. ampuun Bangg..! Aakkhh..”!
Badannya pun tersodok-sodok. Komenk terus bergerak memompa maju mundur memperkosa Mira. Ketika kepala Mira terjatuh lunglai kesakitan, dia menarik kepala Mira sehingga kepalanya kembali terangkat dan Mira kembali dapat melihat dirinya disetubuhi oleh Komenk melalui cermin di depannya. Kadang-kadang Komenk menampar pantat Mira berulang kali, juga dilihatnya payudara Mira yang tersentak-sentak setiap kali Komenk menyodok penisnya ke dalam vagina Mira dan dia hanya dapat pasrah mengerang-ngerang dan merintih. Tiba-tiba Komenk mengeluarkan penisnya dari vaginanya. Mira langsung meronta dan berlari menuju pintu, berharap seseorang akan melihatnya minta tolong, biarpun dirinya telanjang bulat. Tapi tiba-tiba Kasim yang ternyata sudah pulih terlebih dahulu menyambar pinggangnya sebelum Mira sampai ke pintu depan.
“Ahh, tolong! Tolompphh..” teriakan Mira dibungkam oleh tangan Kasim, sementara itu Komenk mendekat dan memukul Mira dengan keras. Mira pun jatuh terjelembab ke lantai.
“Dasar Bandel ya..”! ujar Komenk.
“Dasar Bandel ya..”! ujar Komenk.
Kemudian Komenk mengikat tangan Mira menjadi satu ke depan. Setelah itu, Mira didorong hingga terjatuh di atas lutut dan sikunya. Sekarang Komenk memasukkan penisnya ke mulut Mira.
“Mmpphh..”! Mira mencoba berteriak dengan penis yang sudah masuk di dalam mulutnya.
Sementara itu Komenk dengan tenang terus menggerakkan penisnya di mulut Mira. Kedua tangan Komenk memegang kepala Mira dengan kencangnya menggerak-gerakkan maju dan mundur. Mata Mira tertutup dan wajahnya memerah, air matanya masih meleleh turun di pipinya, baru pertama kali dalam seumur hidupnya dia diperlakukan seperti ini. Setelah beberapa lama mengocok kemaluannya di rongga mulut Mira, terlihat tanda-tanda Komenk akan mencapai klimaksnya, gerakan memaju-mundurkan kepala Mira semakin cepat.
“Ahhhhh… BITCH!!! Crottttt.., crotttttt.. “! Komenk memuntahkan seperma nya di mulut Mira, sperma yang keluar jumlahnya cukup banyak sehingga meluber keluar dari mulut Mira.
Mira hanya dapat mendengus-dengus dan dengan terpaksa menelan semua sperma yang dimuntahkan Komenk tadi, sementara pegangan tangan Komenk di kepala Mira semakin kencang, sehingga sulit bagi Mira untuk menarik kepalanya.
Setelah semprotan Peju yang terakhir dan merasakan bagaimana sensasi sepong kontol oleh gadis perawan yang ditaksirnya, barulah Komenk mencabut batang kontol gede-nya dari mulut Mira yang kini mulutnya terlihat dipenuhi oleh lendir memenuhi rongga mulutnya hingga ke bibir mugilnya. Dengan napas puas Komenk mencapakkan dan mendorong kepala Mira hingga ambruk di ranjang.
“Mira, Sayang…. Siap2 ya, giliran gw eksekusi Bo’ol dan liang pantat perawan lu. gw wajib ngerasain pantat lo yang putih mulus dan bohay itu..”! tiba-tiba terdengar suara Kasim yang sudah berada di samping Mira.
Mira memandang Kasim dengan wajah ketakutan. Dia tahu bagaimana Kasim memperlakukan Lisa hingga pingsan. Kemudian Kasim menoleh ke Komenk yang duduk di belakangnya untuk istirahat setelah klimaks tadi.
“Ja.. jangan, tidak.. Bang Kasim.. saya nggak mau diperkosa di situ Bang..! Ampun Bang. Rasanya ssakit dan gak manusiawi bangat.., kasihani saya Bang..”! ujar Mira memelas kepada Kasim.
“He Anjing diem loe!!! gw tetep nggak perduli lo mau apa nggak..”!
“He Anjing diem loe!!! gw tetep nggak perduli lo mau apa nggak..”!
Kasim menarik tubuh Mira hingga dia terjatuh dari ranjang ke lantai, dan mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi. Kemudian dia menempatkan kepala kontol-nya tepat di tengah liang masuk pantatnya. Setelah itu, dia membuka belahan pantat Mira lebar-lebar.
“Ampun, jangan..! Sakit..! Ampun Bang Kasim. Ampun..! Aakkhh..”!
Kasim mulai mendorong masuk, sementara Mira mejerit-jerit minta ampun. Mira meronta-ronta tidak berdaya, matanya terbelalak, hanya semakin menambah gairah Kasim untuk terus mendorong masuk penisnya. Mira terus menjerit, ketika perlahan seluruh penis Kasim masuk ke anusnya.
“Ampun..! Sakit sekali! Ampun! Ooughh.. iihh..”! jerit Mira, ketika Kasim mulai bergerak pelan-pelan keluar masuk anusnya.
“Anjing!!! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian”! kata Kasim sambil mengusap-usap buah pantat Mira. Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes membasahi paha dan kasur.
“Bener-bener pantat kualitas nomer satu”! Celoteh Kasim sambil terus memompa kemaluannya.
Tangisan Mira makin keras “Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Bang, ampun..”! Sementara itu badannya mengejang-ngejang menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
“Gileee, gw bener-bener seneng sama pantat lo”! ujar Kasim sambil terus menyodomi Mira.
“Anjing!!! Pantat lo emang sempit banget! Lo emang cocok buat beginian”! kata Kasim sambil mengusap-usap buah pantat Mira. Sementara itu darah segar terlihat mulai mengalir menetes-netes membasahi paha dan kasur.
“Bener-bener pantat kualitas nomer satu”! Celoteh Kasim sambil terus memompa kemaluannya.
Tangisan Mira makin keras “Sakit! Sakit sekali! Ampun, sakit! Sakit Bang, ampun..”! Sementara itu badannya mengejang-ngejang menggelepar-gelepar menahan rasa sakit yang teramat sangat, tubuhnya semakin basah oleh keringatnya.
“Gileee, gw bener-bener seneng sama pantat lo”! ujar Kasim sambil terus menyodomi Mira.
Hingga akhirnya tubuh Kasim mengejang keras, kepalanya menengadah ke atas, cengkraman tangan di pinggang Mira pun semakin keras dan urat-uratnya pun kini terlihat pertanda sebentar lagi dia akan mencapi klimaksnya. Kasim berejakulasi di lubang bo’ol Mira yang semakin kepayahan dan tubuhnya melemah. Kasim pun dengan menghela napas lega kembali menjatuhkan tubuhnya ke samping tubuh Mira yang juga terjatuh telungkup badannya lemas dan menahan rasa sakit yang tidak terhingga di lubang duburnya yang kini mengalami pendarahan.
Suara yang terdengar dalam kamar kost itu hanya tangisan Mira, tangisan yang benar-benar menyayat hati, yang membuat Komenk kembali bangkit nafsunya. Komenk berjongkok membalikkan tubuh Mira yang tadinya telungkup menjadi telentang. Kemudian menarik kaki Mira, lalu membukanya dan menekuk hingga kedua pahanya menyentuh buah dadanya. Kini posisi Mira telah siap untuk dientot, Komenk meraih Kontolnya yang telah kembali tegang dan memeganginya, memandang ke arah Mira yang memalingkan wajahnya dari Komenk, matanya terpejam erat-erat wajahnya yang masih mengenakan topi nampak cantik walau penuh dengan keringat dan air mata. Komenk mengarahkan penisnya ke vagina Mira, cairan yang keluar dari penisnya membasahi vaginanya, membantu membuka bibir vagina Mira. Mira mengerang dan merintih, tubuhnya kembali meronta-ronta, giginya menggeretak, Komenk nampak menikmati jeritan Mira ketika dia menghunjamkan penisnya ke vaginanya yang telah basah oleh darah dan cairan vaginanya.
“Aahhgghh..”! Komenk mulai memperkosa Mira.
Kaki Mira terangkat karena kesakitan dan rintihan terdengar dari tenggorokannya. Tubuhnya mengejang berusaha melawan ketika Komenk mulai bergerak dengan keras di vagina Mira. Komenk menarik penisnya sampai tinggal kepalanya di vagina Mira sebelum didorong lagi masuk ke dalam rahimnya. Komenk semakin bersemangat mompakan batang Kontol-nya di dalam rahim Mira. Nafsu telah membakar dirinya sehingga gerakannya pun semakin keras, sehingga semakin cepat tubuh Mira pun lemas tergoncang-goncang dan tersodok-sodok. Dan suatu ketika dengan kasarnya dicampakkannya topi yang menutupi kepala Mira oleh Komenk, sehingga tergerailah rambut indah seukuran bahu milik Mira. Kini pada setiap hentakan membuat rambut indah Mira tergerai-gerai menambah erotisnya gerakan persetubuhan itu. Sambil terus menggenjot Mira, bibir Komenk kini dengan leluasa melumat dan menjilati leher jenjang Mira yang tidak tertutup topi dan menyedot salah satu sisi leher Mira.
Gerakan dan hentakan-hentakan masih berlangsung, iramanya pun semakin cepat dan keras. Mira pun hanya dapat mengimbanginya dengan rintihan-rintihan lemah dan teratur, Ahh.. ohh.., ooh.. ohh.. oohh..! sementara tubuhnya telah lemah dan semakin kepayahan. Akhirya badan Komenk pun menegang dan tidak beberapa lama kemudian Komenk berejakulasi di rahim Mira. Sperma yang dikeluarkannya cukup banyak. Komenk nampak menikmati semburan demi semburan sperma yang dia keluarkan, sambil menikmati wajah Mira yang telah kepayahan dan lunglai itu. Komenk mengerang kenikmatan di atas badan Mira yang sudah lemah yang sementara rahimnya menerima semburan sperma yang cukup banyak.
“Aauughh.. oh..”! Mira pun akhirnya tersentak tidak sadarkan diri dan jatuh pingsan menyusul Lisa temannya yang terlebih dulu pingsan.
Badan Komenk menggelinjang dan mengejang disaat melepaskan semburan spermanya yang terakhirnya dan merasakan kenikmatan itu. Batinnya kini puas karena telah berhasil menyetubuhi dan memperkosa serta merengut keperawanan Mira gadis mahasisiwi cantik yang ditaksirnya itu. Senyum puas pun terlihat di wajahnya sambil menatap tubuh lunglai Mira yang tergelatak di bawahnya. Komenk pun ibarat telah memenangkan suatu peperangan, akhirnya terjatuh lemas lunglai tertidur dan memeluk tubuh Mira yang tergolek lemah.
Begitulah malam itu Kasim dan Komenk telah berhasil merenggut kegadisan dua orang gadis cantik yang ditaksirnya. Waktu pun berlalu, fajar pun hampir menyingsing, kedua tubuh gadis itu masih tidak bergerak. Bekas keringat, cairan sperma kering dan darah mulai kering nampak menghiasi tubuh telanjang tidak berdaya kedua gadis cantik itu. Pagi itu saat Kasim dan Komenk sudah rapih mengenakan pakaian mereka, tiba-tiba Donce sang pemilik kost mendatangi kamar kedua gadis itu. Saat itu dia bersama Acong teman Donce yang juga teman Kasim dan Komenk.
“Hei.., kalian disini rupanya?” ujar Donce.
Dan seketika matanya terbelalak ketika melihat ke dalam kamar kost dan melihat tubuh kedua gadis telanjang itu tergeletak tidak bergerak.
“Wah loe-loe abis pesta disini ya..”? tanya Donce.
Tanpa menjawab, Komenk dan Kasim dengan tersenyum hanya berlalu meninggalkan Donce dan Acong yang terbengong-bengong. Saat Komenk dan Kasim berjalan meninggalkan kamar kost, mereka sempat melirik ke belakang. Rupanya Donce dan Acong sudah tidak terlihat lagi dan kamar kedua gadis itu kembali rapat terkunci. Kini rupanya giliran Donce dan Acong yang berpesta menikmati tubuh kedua gadis malang itu.
Memang rupa-rupanya Donce juga memendam cinta kepada gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh Lisa dan Mira yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Donce dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya.
Memang rupa-rupanya Donce juga memendam cinta kepada gadis-gadis itu dan kali ini dia dibantu oleh Acong dapat leluasa menikmati tubuh gadis-gadis itu. Kembali tubuh Lisa dan Mira yang sudah tidak sadarkan diri menjadi bulan-bulanan. Donce dan Acong pun leluasa berejakulasi di mulut dan rahim gadis-gadis itu sepuas-puasnya.
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
-------> http://geratistis.blogspot.com < --------
------ GALERY PHOTO & VIDEO HOT ------
______________________________________
Koleksi :
-❒- Pesta Dugem : Trend Abg Jaman Sekarang.. Dunia Malam Jadi Primadona..??
-❒- Video Hot : Adegan Mesum Tyas Mirasih Dalam Kolam Renang..Mantap Cipokannya
-❒- Koleksi Photo Hot & Bugil Abg Sma Yang Lagi Naik Daun.Mulus Susunya
-❒- Video Hot : Ngintip Sepasang Abg Ngentot di Hutan Belantara.
-❒- Senyuman Vagina : Senyuman Bibir Bagian Yang Manakah ini..?
-❒- Senyuman Manis Gadis Spg Bispak : Permainan Ranjang Yang Hot.
-❒- Kumpulan Gadis Manis Lagi pamer Susu Puting Mungil..Manis
-❒- Video Hot : Ngentot Hot Dalam Bilik warnet..Nekat Banget.
-❒- Koleksi Berbagai Gaya Ngentot Hot..mantap.
-❒- Adegan Ngentot Hot Miyabi yang Bikin Nafsu...Akhh Ughh
-❒- Maen Game : Koleksi Kelakuan Aneh Abg Maen Komputer Sambil Bugil.
-❒- Colection Abg Jepang Yang Imut Denga Toket Yang Besar..Mantap
-❒- Sekretaris Pribadi Lagi Pamer Susu & Memek Putih.
-❒- Abg Ngangkang Pamer Memek Lubang Sempit..Menganga Gan.
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆❆
Update Togel, Prediksi Togel, Prediksi Angka, Prediksi Jitu, Bocoran Togel, Bocoran Jitu, Bocoran Angka, Angka Main, Angka Jitu, http://www.updatetogel.com/